Koefisien Determinasi R Uji Multikolinearitas

H : b 1 ,b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh Kecerdasan Emosional X 1 dan Stres Kerja X 2 terhadap Produktivitas Karyawan Y. H : b 1 ,b 2  0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Kecerdasan Emosional X 1 dan Stres Kerja X 2 terhadap Produktivitas Karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada = 5 H a ditolak jika F hitung F tabel pada = 5

3.10.5 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinan R² digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur variabel bebas -yang diteliti yaitu struktur Kecerdasan Emosional X 1 dan Stres Kerja X 2 terhadap Produktivitas Karyawan Y. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square berkisar antara angka 0 sampai dengan 1 satu. Apabila R Square semakin kecil atau mendekati angka 0 nol, maka hubungan antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y semakin lemah. Sebaliknya apabila R Square semakin besar atau mendekati angka 1 satu, maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Gambaran Umum PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III Persero Medan, merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara BUMN Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit CPO dan Inti Sawit Kernel dan produk hilir karet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan- perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara PPN. Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan PNP yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan Persero. Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 tiga BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III Persero, PT Perkebunan IV Persero, PT Perkebunan V Persero disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III Persero. Universitas Sumatera Utara