Konstanta sebesar -0,384 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada Tabel 4.6 menghasilkan suatu persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = -0,384 + 0,294 X 1 – 0,426 X 2 – 0,762 X 3 + e Dimana: Y = Nilai perusahaan PBV a = Konstanta X 1 = Investment opportunity set PER X 2 = Kebijakan hutang DER X 3 = Kepemilikan institusional e = Standard error Interpretasi:

a. Konstanta sebesar -0,384 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel

bebas investment opportunity set, kebijakan hutang, dan kepemilikan institusional, maka nilai perusahaan pertambangan dengan pendekatan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.384 .305 -1.258 .214 LN_PER .294 .098 .339 2.989 .004 LN_DER -.426 .114 -.448 -3.740 .000 LN_KI -.762 .341 -.267 -2.233 .030 a. Dependent Variable: LN_PBV Universitas Sumatera Utara price to book value PBV di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar -0,384 kali. b. Koefisien regresi variabel IOS dengan pendekatan PER adalah sebesar 0,294. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan kesempatan investasi sebesar 1 kali, dengan asumsi variabel kebijakan hutang dan kepemilikian institusional dianggap konstan, akan meningkatkan nilai perusahaan pertambangan sebesar 0,294 kali. c. Koefisien regresi kebijakan hutang dengan pendekatan debt to equity ratio DER adalah sebesar -0,426. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan hutang sebesar sebesar 1 kali, dengan asumsi variabel IOS dan kepemilikan institusional dianggap konstan, maka akan menurunkan nilai perusahaan pertambangan sebesar 0,426 kali. d. Koefisien regresi kepemilikan institusional adalah sebesar -0,762. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1, dengan asumsi variabel tingkat IOS dan kebijakan hutang dianggap konstan, maka akan menurunkan nilai perusahaan pertambangan sebesar 0,762 kali.

4.2.2.3 Pengujian Hipotesis 1. Uji Signifikansi Simultan Uji- F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama atau serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada Universitas Sumatera Utara pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel. Dimana kriterianya, yaitu: c. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 d. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.7 Hasil Uji-F sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Tabel 4.7 menunjukkan hasil uji-F dengan menggunakan aplikasi SPSS. Berdasarkan pengolahan data, diperoleh nilai Sig sebesar 0.000 a . Angka ini memiliki nilai lebih kecil dibandingkan tingkat signifikannya, yakni 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa H ditolak dan H a diterima. Hal ini mengindikasikan secara bersama-sama semua variabel independen yakni investment opportunity set PER, kebijakan hutang DER, dan kepemilikan ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10.305 3 3.435 7.467 .000 a Residual 25.763 56 .460 Total 36.068 59 a. Predictors: Constant, LN_KI, LN_PER, LN_DER b. Dependent Variable: LN_PBV Universitas Sumatera Utara institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen, yakni nilai perusahaan PBV. Hasil pengujian menurut tabel menunjukkan bahwa pada tingkat signifikansi α= 0.05 diperoleh F tabel 3,56 = 2,758. F hitung F tabel = 7,467 2,758 ; maka H a diterima, artinya secara serempak variabel investment opportunity set , kebijakan hutang, dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Uji Signifikansi Parsial Uji- t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan tingkat sign ifikan α 5, jika nilai sig. 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai sig. 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.384 .305 -1.258 .214 LN_PER .294 .098 .339 2.989 .004 LN_DER -.426 .114 -.448 -3.740 .000 LN_KI -.762 .341 -.267 -2.233 .030 a. Dependent Variable: LN_PBV sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji-t dengan menggunakan aplikasi SPSS. Interpretasinya adalah sebagai berikut: 1. Variabel Investment opportunity set PER Nilai t hitung PER adalah 2,989 dan nilai t tabel adalah 1,671 sehingga t hitung t tabel 2,989 2,000. Hal ini berarti bahwa variabel investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan 0,004 0,05 secara parsial terhadap nilai perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. 2. Variabel Kebijakan Hutang DER Nilai t hitung DER adalah -3,740 selanjutnya dimutlakkan dan nilai t tabel bernilai 1,671 sehingga t hitung t tabel 3,740 1,671. Hal ini berarti bahwa variabel kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan 0,000 0,05 secara parsial terhadap nilai perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara 3. Variabel Kepemilikan Institusional Nilai t hitung kepemililkan institusional adalah -2,233 selanjutnya dimutlakkan dan nilai t tabel bernilai 1,671 sehingga t hitung t tabel 2,233 1,671. Hal ini berarti bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan signifikan 0,030 0,05 secara parsial terhadap nilai perusahaan pertambangan terbuka di Bursa Efek Indonesia.

3. Koefisien Determinasi Uji Goodness of Fit

Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kolom Variables Removed kosong. Hal ini berarti variabel investment opportunity set PER, kebijakan hutang DER, dan kepemilikan institusional tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan. Setelah diketahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Tabel 4.10 menunjukkan tipe hubungan antarvariabel: Tabel 4.10 Hubungan Antarvariabel Nilai Interpretasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Sumber: Situmorang dan Lufti, 2012:155 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 LN_KI, LN_PER, LN_DER a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: LN_PBV Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Tabel 4.11 menunjukkan nilai R sebesar 0,535 atau 53,5. Hal ini berarti bahwa hubungan antara variabel dependen nilai perusahaan dengan variabel dependennya investment opportunity set, kebijakan hutang, dan kepemilikan institusional adalah cukup erat. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,247 yang berarti 24,7 nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen, yakni investment opportunity set , kebijakan hutang, dan kepemilikan institusional, sedangkan sisanya 75,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Standard Error of Estimated digunakan untuk mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 0,67827. Standar deviasi yang semakin kecil mengindikasikan bahwa model semakin baik. Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .535 a .286 .247 .67827 a. Predictors: Constant, LN_KI, LN_PER, LN_DER b. Dependent Variable: LN_PBV Universitas Sumatera Utara

4.3 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

PENGARUH LEVERAGE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN

1 32 136

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 92

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 12

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 5 13

PENGARUH INVESTMENT OPPORTUNITY SET (IOS), KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 143

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG - repository UPI S PEA 0907209 Title

0 0 3

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN HUTANG, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KEPEMILIKAN MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011

0 0 14