2.1.6 Kepemilikan Institusional
Secara teori, pemegang saham sebagai agen adalah pihak yang berperan penting dalam mengontrol kegiatan manajemen. Pemegang saham dinilai
sebagai pihak yang dapat membuat keputusan, seperti mengangkat atau memberhentikan karyawan dalam perusahaan, membuat pengaturan insentif,
merencanakan investasi dan kebijakan arus kas, serta kebijakan penting lainnya. Hal ini hanya mungkin dapat dilakukan oleh pemegang saham yang
adalah institusi karena institusi memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi sedemikian rupa sehingga perusahaan dapat menciptakan
keuntungan pada tingkat biaya yang efektif Clay, 2001. Menurut Tarjo 2008, kepemilikan institusional adalah kepemilikan
saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain.
Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi
tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan
keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen Boediono, dalam Nuraina, 2012.
2.1.7 Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan adalah bentuk dan jumlah pendanaan investasi suatu perusahaan Brealey, et al., 2008:6. Untuk melakukan kegiatan operasi
dan investasi, perusahaan membutuhkan sejumlah dana. Dana tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
berasal dari dalam maupun luar perusahaan. Perusahaan dapat mengundang investor untuk menanamkan kas sebagai ganti bagian laba di masa depan atau
menjanjikan untuk menggantikan uang investor tersebut dengan bunga tetap. Pada keadaan pertama, ini berarti investor bertindak sebagai pemegang saham
atau disebut sebagai investor ekuitas yang berkontribusi terhadap pendanaan ekuitas dan keadaan kedua investor bertindak sebagai investor hutang yang
suatu hari harus mendapatkan pelunasan Brealey, et al., 2008:6. Manajemen harus dengan matang mempertimbangkan penggunaan dana,
baik melalui saham atau hutang agar perusahaan tidak terbebani oleh kewajiban, baik jangka panjang maupun jangka pendek, yang mungkin tidak
sebanding dengan nilai ekonomis yang dihasilkan melalui pemanfaatan dana yang diperoleh. Keputusan dalam rangka menetapkan proporsi pendanaan, baik
melalui hutang atau ekuitas disebut dengan keputusan struktur modal.
2.1.8 Kebijakan Hutang