IV - 27
alam; 2 Penguatan kapasitas kelembagaan; dan 3 Rehabilitasi dan re- konstruksi pasca bencana;
m. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai, dengan prio-
ritas kegiatan yaitu Peningkatan pengamanan pantai kritis;
n. Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi, dengan
kegiatan Pemetaan Daerah Rawan Tektonik;
o. Program Ketenagalistrikan dan Migas, dengan kegiatan prioritas yaitu
Pengembangan pemanfaatan dan diversifikasi potensi energi alternatif seperti pengembangan biomassa dan biofuel.
6. Dalam rangka memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka
program yang mendukung meliputi :
a. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum, dengan prioritas
yaitu Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur; kelembagaan; pe- rencanaan, pengendalian dan monitoring evaluasi; penganggaran; dan
pengawasan;
b. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan
prioritas yaitu pelaksanaan e-KTP dan penertiban Akte Kelahiran di KabupatenKota;
c. Program Pengelolaan Aset Daerah, dengan prioritas yaitu peningkatan
pengelolaan, pendayagunaan dan pemanfaatan aset daerah.
7. Dalam rangka memantapkan demokratisasi dan kondusivitas wilayah,
maka program yang mendukung meliputi:
a. Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat, dengan priori-
tas yaitu Peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Kepala DaerahWakil Kepala Daerah Tahun 2013; Peningkatan partisipasi ma-
syarakat dalam mewujudkan demokrasi; Penguatan sistem dan imple- mentasi Pilkada; serta Pendidikan politik bagi elemen masyarakat.
b. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, dengan prioritas
Penyusunanrevisi dan pengesahan Peraturan Daerah Provinsi; Penga- wasan pelaksanaan Perda; Pembinaan serta penindakan penegakan
Perda Provinsi; Penanganan dan penyelesaian sengketaperkara hu- kum dan penghormatan HAM; serta Koordinasi antar lembaga dalam
penyelesaian hukum.
c. Program Peningkatan Kemampuan Perlindungan Masyarakat dan Rakyat Terlatih, dengan prioritas yaitu Dukungan fasilitasi penga-
manan Pilgub Tahun 2013; Orientasi kesiapan pengamanan Pilgub Tahun 2013 bagi Satlinmas; Peningkatan ketrampilan pengamanan
swakarsa; serta Fasilitasi kesejahteraan anggota HansipLinmas se Jateng.
d. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan prioritas Peningkatan koordinasi penyelenggaraan
kerjasama tramtib di daerah perbatasan; Pengendalian penanganan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum; serta Pengendalian
unjuk rasa di lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
IV - 28
e. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban Dan Keamanan, dengan prioritas Penguatan ruang publik bagi pencegahan
dan penyelesaian konflik dalam rangka ketahanan masyarakat; Peningkatan kapasitas masyarakat sipil dalam penyelesaian konflik
social; serta Fasilitasi pemberdayaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat FKDM.
4.3 Prioritas Pengembangan Kewilayahan Jawa Tengah
Pengembangan wilayah merupakan upaya meningkatkan keterpaduan program pembangunan antar wilayah dan antar sektor yang berdimensi ke-
ruangan, diarahkan untuk mengurangi kesenjangan aspek pemerataan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah aspek pertumbuhan, dan
mewujudkan kelestarian lingkungan aspek keberlanjutan, yang didasarkan pada pemanfaatan potensi sumberdaya unggulan secara terpadu dan kom-
prehensif. Pengembangan wilayah Jawa Tengah tertuang dalam Perda Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2009-2029, bahwa wilayah di Provinsi Jawa Tengah terbagi menjadi 8 sistem wilayah pengembangan regionalisasi yaitu Kedung-
sepur, Wanarakuti, Subosukawonosraten, Bregasmalang, Petanglong, Barlingmascakeb, Purwomanggung, dan Banglor. Cakupan wilayah serta
arah pengembangan pada setiap wilayah tersebut adalah sebagai berikut :
1 Kedungsepur
Wilayah ini meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ka- bupaten Semarang Ungaran, Kota Semarang, Kota Salatiga, dan Kabu-
paten Grobogan Purwodadi, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi, Nasional dan Internasional.
Wilayah ini didukung dengan potensi sumber daya alam dan prasa- rana serta letak yang strategis yang dapat mendorong pertumbuhan sek-
tor industri, pariwisata, tanaman pangan dan perikanan. Strategi pe- ngembangan untuk wilayah ini adalah : a secara intraregional sebagai
pusat distribusi bagi produk dari daerah pedalaman karena berada seki- tar jalur Pantura; dan b secara interregional dan nasional merupakan
tempat transit perdagangan dan jasa dari wilayah barat dan timur Jawa serta pulau-pulau lainnya terutama Kalimantan.
Arah pengembangan wilayah ini adalah : a kawasan metropolitan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi perkotaan utama di Jawa Te-
ngah karena di dalamnya terdapat Kota Semarang sebagai ibukota Pro- vinsi Jawa Tengah yang diarahkan memiliki pusat kegiatan perdagangan
regional; b Kawasan Strategis Ekonomi KSE Kendal yang diarahkan untuk pengelolaan industri dan sektor ekonomi lainnya dengan sistem
pengelolaan tertentu; c kawasan pelabuhan; dan d kawasan budaya lainnya.
Sedangkan untuk pengembangan fasilitas skala nasional dan inter- nasional di wilayah ini, diarahkan pada pengembangan fasilitas perhu-
bungan udara Bandara, perhubungan laut Pelabuhan, dan perhubung- an darat Terminal Tipe A, kawasan industri dan pergudangan, fasilitas
IV - 29
pendidikan tinggi, jasa-jasa keuangan perbankan, dan simpul pariwisata.
2 Wanarakuti
Wilayah ini meliputi Kabupaten Jepara, Kudus dan Pati, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi dan
Nasional. Kota utama pada wilayah ini adalah Kota Kudus, Pati dan Jepara. Sedangkan kota-kota pendukungnya adalah Kota Jati, Juwana,
Tayu, dan Pecangaan.
Wilayah ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan yaitu perairan laut, wisata budaya, produksi perikanan, perkebunan, hutan
dan tambang, serta industri khususnya industri kerajinan dan hasil ukiran. Dengan potensi yang dimiliki, pengembangan wilayah ini
diarahkan menjadi sentra industri bahari, pertanian, kawasan industri pengolahan dan kawasan industri rokok.
Untuk skala provinsi dan nasional, pengembangan fasilitas di wila- yah ini diarahkan pada fasilitas perhubungan laut Pelabuhan dan darat
Terminal Tipe A, PLTU, kawasan industri dan pergudangan, fasilitas pendidikan tinggi, serta jasa-jasa keuangan perbankan.
3 Subosukawonosraten
Wilayah ini meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten, dengan fungsi pengem-
bangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi, Nasional dan Interna- sional. Wilayah ini terdiri dari kota-kota utama seperti Surakarta, Boyo-
lali, Sukoharjo, Kartasura, Karanganyar, Tawangmangu, Klaten dan Sra- gen, serta kota-kota pendukung seperti Ampel, Mojosongo, Jaten, Wono-
giri dan Tawangsari.
Wilayah ini memiliki potensi sumber daya alam, kesuburan tanah dan obyek wisata yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan,
yaitu sektor pertanian tanaman pangan dan pariwisata. Potensi lainnya adalah sektor industri dan perdagangan. Strategi pengembangan wilayah
ini yaitu : a meningkatkan sarana dan prasarana yang ada seperti sarana terminal bus, bandara, serta prasarana jalan dan kereta api guna mendu-
kung pengembangan sektor unggulan; dan b mengatasi konflik antar- sektor dan antardaerah dalam kegiatan penataan ruang.
Arah pengembangan wilayah ini yaitu : a pengembangan kawasan metropolitan dengan pusat pelayanan di Surakarta; b pengembangan
sektor pertanian tanaman pangan, pariwisata, industri dan perdagangan sebagai sektor unggulan; dan c. pengembangan wilayah perbatasan an-
tara lain melalui kerjasama pengembangan sektor wisata, industri, dan pertanian Kab. Sukoharjo dan Klaten dengan Kabupaten Gunungkidul,
DIY.
Sedangkan pengembangan fasilitas untuk skala provinsi dan nasio- nal, diarahkan pada fasilitas perhubungan udara Bandara dan darat
Terminal Tipe A, Angkutan Umum Massal, kawasan industri dan pergu- dangan, fasilitas pendidikan tinggi, serta jasa-jasa keuangan perbankan
dan simpul pariwisata.
IV - 30
4 Bregasmalang
Wilayah ini meliputi Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal Slawi dan Kabupaten Pemalang, dengan fungsi pengembangan sebagai
Pusat Pelayanan Lokal, Provinsi dan Nasional. Kota utama pada wilayah ini adalah Kota Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang, dan kota pendukungnya
adalah Adiwerna, Comal.
Wilayah ini memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi sek- tor unggulan yaitu kehutanan, perkebunan, pertanian, industri skala ke-
cil dan menengah berbasis pertanian, perikanan laut sesuai dengan ka- rakteristik daerah pesisir, dan pariwisata. Pengembangan fisik wilayah ini
masih dominan berada di sepanjang jalur pantura yang merupakan jalur akses utama.
Pengembangan wilayah ini diarahkan untuk : a pengembangan sektor-sektor unggulan seperti sektor bahari dan industri pengolahan di
Tegal dan sentra industri rumah tangga di Brebes; dan b pengembangan wilayah perbatasan antara lain melalui kerjasama pengembangan sektor
unggulan dan peningkatan akses ke sentra produksi unggulan Kab. Brebes dengan Kab. Cirebon dan Kuningan, Jawa BaratCibening.
Untuk skala provinsi dan nasional, pengembangan fasilitas di wi- layah ini diarahkan pada fasilitas perhubungan udara Bandara, laut
Pelabuhan dan darat Terminal Tipe A, kawasan industri dan pergu- dangan, fasilitas pendidikan tinggi, serta jasa-jasa keuangan perbankan.
5 Petanglong
Wilayah ini meliputi Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan
Lokal dan Provinsi. Wilayah ini meliputi kota utama Batang, Pekalongan, Wiradesa, Kedungwuni dan Kajen, dengan pusat Kota Pekalongan sebagai
pusat pelayanan perkotaan bagi wilayah di sekitarnya.
Potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan sebagai sektor ung- gulan adalah wisata alam berupa pantai dan daerah perbukitan sebagai
agrowisata, perikanan, dan industri kerajinan batik Pekalongan adalah pusat batik yang sudah diakui secara nasional dan menjadi penyumbang
ekonomi yang cukup signifikan bagi Jawa Tengah. Selain itu, keberadaan Sungai Comal yang melintas di wilayah ini merupakan sumberdaya yang
dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan pengendalian banjir.
Pengembangan fasilitas untuk skala provinsi di wilayah ini diarah- kan pada fasilitas perhubungan laut Pelabuhan, dan darat jalan dan ke-
reta api, industri kecil dan kerajinan dan pergudangan, jasa-jasa keuangan perbankan dan simpul pariwisata.
6 Barlingmascakeb
Wilayah ini meliputi Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyu- mas, Cilacap, dan Kebumen dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat
Pelayanan Lokal, Provinsi dan Nasional khusus Cilacap.
K
ota-kota uta- ma di wilayah ini yaitu Purwokerto, Cilacap, Ajibarang, Wangon, Sokara-
ja, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Bobotsari, Purworejo Klampok, Adipala, Buntu, Maos, Kroya, Gombong, Karanganyar, dan Kebumen, dan
IV - 31
Kota Purwokerto menjadi pusat pelayanan perkotaan bagi wilayah di sekitarnya. Sedangkan Kota Cilacap merupakan pusat lalu lintas perda-
gangan internasional dari sisi laut dengan keberadaan pelabuhan Tanjung Intan.
Wilayah ini memiliki potensi sumberdaya yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan yaitu pertanian, pariwisata, pertambangan, per-
kebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perdagangan, dan industri. Arah pengembangan wilayah ini yaitu : a pengembangan sektor unggulan
terutama sektor pertanian dan agroindustri sebagai basisnya, yang didu- kung oleh sektor unggulan lainnya seperti pariwisata, pertambangan, per-
kebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perdagangan, dan industri; b pengembangan Kota Cilacap sebagai pusat pertumbuhan pantai
selatan untuk basis potensi payau dan laut, serta industri skala besar in- dustri hulu; dan c pengembangan kerjasama wilayah perbatasan antara
lain kerjasama dalam upaya konservasi Laguna Segara Anakan secara komprehensif dari hulu ke hilir.
Untuk skala provinsi dan nasional, pengembangan fasilitas di- arahkan pada fasilitas perhubungan udara bandara, laut Pelabuhan
dan darat Terminal Tipe A, kawasan industri dan pergudangan, fasilitas pendidikan tinggi, serta jasa-jasa keuangan perbankan dan simpul
pariwisata.
7 Purwomanggung Wilayah ini meliputi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo,
Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung, de- ngan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal dan Provinsi.
Kota utama pada wilayah ini meliputi Kota Magelang, Muntilan, Mungkid Kutoarjo, Purworejo, dan Ngombal, Wonosobo, Kertek dan Wadas Lintang
Temanggung dan Parakan. Kota Magelang merupakan pusat pelayanan perkotaan bagi wilayah disekitarnya.
Wilayah ini memiliki potensi pengembangan antara lain pertanian, wisata alam dan budaya, perikanan, perkebunan, kehutanan, peter-
nakan, industri, pertambangan, dan potensi alam panas bumi. Wilayah ini merupakan wilayah tengah Provinsi Jawa Tengah, dan berada pada
simpul persimpangan jalan arteri yang menghubungkan kota-kota di wilayah barat, wilayah selatan, wilayah utara dan Provinsi DIY.
Pengembangan wilayah ini diarahkan pada : a pengembangan sektor unggulan dan potensial yaitu pertanian dan industri pengolahannya
sebagai basis, industri rumah tangga, pariwisata, perkebunan, kehu- tanan, peternakan, dan pertambangan; b pengembangan kawasan agro-
politan; c pengembangan potensi panas bumi; c pengembangan ker- jasama wilayah perbatasan antara lain melalui kerjasama pengembangan
sektor unggulan yaitu sektor pariwisata, industri, kelautan, perikanan, pertambangan dan agrobisnispertanian.
Untuk skala provinsi, pengembangan fasilitas diarahkan pada fasi- litas perhubungan darat Terminal Tipe A, kawasan industri dan pergu-
dangan, jasa-jasa keuangan perbankan dan simpul pariwisata.
IV - 32
8 Banglor Wilayah ini meliputi Kabupaten Rembang dan Blora, dengan pusat
di Cepu, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan Lokal dan Provinsi.
Sektor unggulan di wilayah ini adalah sektor pertambangan dimana Kota Cepu merupakan salah satu pusat pertambangan migas, sektor in-
dustri, energi, transportasi, pariwisata, perikanan, kehutanan dan perta- nian dengan industri pengolahannya. Arah pengembangan wilayah ini
yaitu : a pengembangan sektor pertambangan migas di Kota Cepu yang berpotensi memiliki peran dalam menampung kegiatan berskala nasional
dan sebagai pusat pengolahanpelayanan secara asimetris dengan sentra produksi di wilayah sekitarnya; b pengembangan infrastruktur wilayah
sebagai akses regional penghubung dengan wilayah lainnya dan didukung suprastruktur kebijakan untuk akses pasar, modal, teknologi, pengem-
bangan masyarakat dan diversifikasi perekonomian guna akselerasi per- tumbuhan wilayah; c pengembangan sektor unggulan sepanjang koridor
pantai utara ke arah selatan dengan Kota Cepu sebagai penggerak pertumbuhan; dan d pengembangan kerjasama di wilayah perbatasan
antara lain melalui kerjasama pengembangan sektor unggulan yaitu sektor industri, energi, transportasi, pariwisata, pertambangan, kelautan,
perikanan, kehutanan dan agrobisnispertanian.
Untuk skala provinsi, pengembangan fasilitas diarahkan pada fasi- litas perhubungan udara Bandara, laut Pelabuhan, dan darat Termi-
nal, kawasan industri dan pergudangan, jasa-jasa keuangan perbankan dan simpul pariwisata.
Dalam rangka mendukung prioritas pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2013, dan dengan memperhatikan arah pengembangan wilayah sesuai
dengan potensi unggulan dan karakteristik masing-masing wilayah yang dite- kankan, maka ditetapkan fokus sasaran pengembangan di masing-masing
wilayah Tahun 2013 yaitu untuk menurunkan angka kemiskinan; meman- tapkan ketahanan pangan; meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui
peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan derajat kesehatan masyara- kat, penanganan PMKS, optimalisasi program KB, perlindungan terhadap
perempuan dan anak, peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi, pengembangan budaya baca masyarakat, serta pelestarian budaya daerah;
meningkatkan potensi dan daya saing daerah yang didukung peningkatan infrastruktur; meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengendalian lingku-
ngan hidup serta pengurangan risiko bencana; serta memantapkan tata ke- lola pemerintahan yang baik. Fokus sasaran pembangunan wilayah dan
programkegiatan prioritas yang akan dilakukan di masing-masing wilayah, serta indikator dan target Tahun 2013, tertuang dalam Tabel 4.2. Sedangkan
pagu indikatif untuk setiap prioritas pembangunan tertuang dalam Tabel 4.3.
Target Capaian Lokasi
1 2
3 4
5 6
7 1 Menurunkan angka kemiskinan,
- Persentase penduduk miskin 11,88
35 KabupatenKota - Program Pendidikan Dasar
Disdik fokus sasaran :
- Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka TPT 5,6
35 KabupatenKota - Program Pendidikan Menengah
a. peningkatan pemenuhan - Angka Kematian Bayi per 1.000 KH
9,80 35 KabupatenKota
- Program Pendidikan Non Formal dan Informal kebutuhan layanan dasar
- Angka Kematian Balita 1.000 KH 12
35 KabupatenKota - Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Dinkes b.peningkatan kemampuan dan
- Angka Kematian Ibu Melahirkan per 100.000 KH 102,00
35 KabupatenKota - Program Perbaikan Gizi Masyarakat
keterampilan penduduk miskin - Persentase Balita Gizi Buruk 0,82
35 KabupatenKota - Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat
Dinsos guna meningkatkan akses
- Angka Partisipasi Kasar 35 KabupatenKota
Terpencil KAT dan PMKS lainnya kesempatan kerja dan usaha
- APK PAUD 70,42
- Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Dislutkan
c. peningkatan sarpras dalam - APK SMPMTsSMPLB
100,49 - Program Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian rangka meningkatkan
- APK SMAMASMKSMALB 70
BKP aksesibilitas dan kegiatan
- Angka Partisipasi Murni 35 KabupatenKota
- Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Dincipkataru, ekonomi produktif yang
- APM SDMISDLB 98,83
Sanitasi Bapermasdes,
berkontribusi pada perluasan - Angka Putus Sekolah
35 KabupatenKota Bappeda
lapangan kerja - Angka Putus Sekolah SDMISDLB
0,12 - Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Disnakertrans - Angka Putus Sekolah SMPMTsSMPLB
0,22 - Angka Putus Sekolah SMAMASMKSMALB
0,07 - Akses Sanitasi Layak
66,00 35 KabupatenKota
- Akses Air Minum Layak 35 KabupatenKota
- Air Minum Layak Perkotaan 63,50
- Air Minum Layak Perdesaan 38,20
Prioritas Pembangunan dan Fokus Sasaran
Program Pembangunan Kinerja Tahun 2013
PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013
No Indikator
SKPD
IV - 33
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
2 Memantapkan ketahanan pangan, - Produksi tebu ton 5.025.000
Semarang, Kendal, Grobogan, Demak, Batang, Pemalang, Kebumen, - Program Peningkatan Ketahanan Pangan
fokus sasaran : Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo, Banyumas,
a. peningkatan dan produktivitas Banjarnegara, Karanganyar, Klaten, Boyolali, Blora, Wonogiri,
tanaman pangan dan Cilacap, Purbalingga, Pekalongan, Pati, Kudus, Jepara, Sragen,
hortikultura; perwujudan dan Kota Semarang
dukungan dalam pencapaian - Produksi gula ton
368.000 - Program Peningkatan Ketahanan Pangan
surplus beras 10 juta ton; - Produksi padi ton
10.295.253 35 Kab.Kota
- Program Peningkatan Ketahanan Pangan perwujudan swasembada gula
- Produksi jagung ton 3.198.426
35 Kab.Kota - Program Peningkatan Ketahanan Pangan
tahun 2013; perwujudan - Produksi kedelai ton
199.497 35 Kab.Kota
- Program Peningkatan Ketahanan Pangan swasembada daging tahun
- Produksi kentang ton 260.633
- Program Pengembangan Agribisnis peningkatan akses, kualitas,
- Produksi Bawang merah ton 285.170
- Program Pengembangan Agribisnis distribusi dan diversifikasi
- Produksi cabe merah ton 95.733
- Program Pengembangan Agribisnis peningkatan produksi,
- Produksi salak ton 178.260
- Program Pengembangan Agribisnis dan sapras perikanan tangkap
- Produksi kopi ton 16.550
- Program Pengembangan Agribisnis dan budidaya
- Produksi kelapa ton 183.000
- Program Pengembangan Agribisnis b. pengembangan dan
jaringan irigasi; peningkatan kapasitas ketersediaan air
- Produksi daging kg 265.148.307
35 Kab.Kota - Program Pengembangan Agribisnis
peningkatan sarana dan - Produksi telur kg
268.036.393 35 Kab.Kota
- Program Pengembangan Agribisnis pengelolaan pengendalian
- Produksi susu liter 109.436.320
35 Kab.Kota - Program Pengembangan Agribisnis
peningkatan kapabilitas - Populasi sapi potong ekor
2.015.828 - Program Pengembangan Agribisnis
kemampuan kelembagaan - Populasi sapi perah ekor
151.736 - Program Pengembangan Agribisnis
pengelolaan sumberdaya air - Populasi kambing ekor
4.781.985 - Program Pengembangan Agribisnis
berbasiskan pemberdayaan - Produksi Semen beku Sapi dosis
472.650 35 Kab.Kota
- Program Pengembangan Agribisnis masyarakat
- Produksi Semen beku kambing dosis 22.000
35 Kab.Kota - Program Pengembangan Agribisnis
c. pengendalian alih fungsi lahan - Surveillance penyakit hewan 30.000
35 Kab.Kota - Program Pengembangan Agribisnis
sawah produktif sampel
- Produksi Perikanan Budidaya ton 177.333,80
- Program Pengembangan Perikanan Budidaya Dinas Kelautan
Perikanan - Produksi Perikanan Tangkap ton
205.796,29 - Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Dinas Kelautan Perikanan
- Konsumsi Makan Ikan kgkaphari 17,82
35 Kab.Kota - Program Optimalisasi Pengolahan dan
Dinas Kelautan Produksi Perikanan
Perikanan - Ekspor Produk Perikanan ton
22.818.592 35 Kab.Kota
- Program Optimalisasi Pengolahan dan Dinas Kelautan
Produksi Perikanan Perikanan
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir : - Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dinas Kelautan - wanita pesisir org
400 Kab. Demak, Jepara, Kendal, Kota Semarang, Batang, Brebes,
Pesisir Perikanan
Pekalongan - taruna pesisir org
60 Kab. Pati, Rembang, Tegal
- Angka Kecukupan Energi kkalkapitahari min 2.000
35 Kab.Kota - Program Ketahanan Pangan
BKP - Angka Ketersediaan Energi kkalkapitahari
min 2.200 35 Kab.Kota
Program Ketahanan Pangan BKP
- Pola Pangan Harapan 91,57
35 Kab.Kota - Program Ketahanan Pangan
BKP - Kondisi Irigasi Baik
72 Peningkatan kondisi sarpras irigasi di 18 DI 14 Kab.; serta
- Program Pengembangan dan Pengelolaan Dinas PSDA
pemeliharaan jaringan irigasi Provinsi di 106 DI 86.252 Ha Jaringan Irigasi, Rawa serta Jaringan
pada 6 Balai PSDA. Pengairan Lainnya.
Dukungan Pusat diharapkan : OP jaringan irigasi Pusat di 31 DI seluas 298.879 Ha; pengembangan DI Slinga Kab.
Purbalingga, DI Lanang Kab. Grobogan DI Cikawung Kab. Cilacap dan DI Progo Pistan Kab. Temanggung; serta rehab. DI
Gung Kab.Tegal DI Colo Timur dan DI Colo Barat Kab. Sukoharjo, Sragen dan Karanganyar, dan DI Sidareja DI
Cihaur Kab. Cilacap Dinas Perkebunan,
Dinas Pertanian dan Tanaman
Pangan, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Sekretariat Badan
Penyuluhan, Badan Ketahanan Pangan
Indikator
Grobogan, Blora, Wonogiri, Pemalang, Banyumas, Boyolali, Kendal, Purworejo, Purbalingga, Jepara, Brebes, Pekalongan, Banjarnegara,
Batang, Magelang, Temanggung, rembang, Klaten, Pati, Karanganyar dan Sragen
Kab. Semarang, Magelang, Klaten, Rembang, Jepara, Demak Karanganyar, Pati, Banyumas, Banjarnegara, Temanggung,
Wonosobo, Kudus, Klaten, Blora, Grobogan, Sragen, Kota Semarang, Kota Tegal, Kota Salatiga
Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal.
Fokus Sasaran
2
Banjarnegara, Banyumas, Boyolali, Cilacap, Karanganyar, Klaten, Magelang, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Semarang,
Sragen, Tegal, Temanggung, Wonogiri dan Wonosobo
Kab. Semarang, Kendal, Temanggung, Wonosobo, Purworejo
IV - 34
Target Capaian Lokasi
Indikator No
Fokus Sasaran Kinerja Tahun 2013
- Air Baku 50
Pemb. Embung Sidokumpul Kab. Kendal, Embung Desa Sridadi - Program Penyediaan dan Pengelolaan Air
Dinas PSDA Kab. Rembang dan Embung Desa Bumiayu Kab. Kendal ; OP
Baku. saluran air baku Klambu Kudu Kab. Demak dan Kota Semarang;
serta pemeliharaan prasarana dan sarana air baku di 6 Balai PSDA
Dukungan Pusat diharapkan : lanjutan pemb. Waduk Jatibarang Kota Semarang; proses pembangunan Waduk Kuningan Kab.
Kuningan Brebes, Waduk Logung Kab. Kudus, Waduk Gondang Kab. Karanganyar dan Waduk Pidekso Kab.
Wonogiri; serta rehabilitasi Waduk Wadaslintang Kab. Wonosobo, Waduk Sempor Kab. Purworejo Waduk Penjalin
Kab. Brebes.
- Pengurangan Luas Rawan Genangan 167.000
Peningkatan Sarpras pengendali banjir pada 6 sungai K. Bodri, - Program Pengendalian Banjir dan
Dinas PSDA Banjir Ha
Kuto, Blukar, Silandak, Blorong dan Bakinah; penanggulangan Pengamanan Pantai.
darurat akibat bencana banjir se-Jawa Tengah; serta pemeliharaan sapras pengendalian banjir di 6 Balai PSDA
Dukungan Pusat : penanganan S. Bengawan Solo; Rehab. S. Cimeneng, S. Cikawung, S. Serayu, S. Keruh, S. Kabuyutan S.
Babakan; normalisasi S. Progo, S. Juana, S. Wulan, S. Lusi, S. Banjir Kanal Barat Kota Semarang, S. Banjir Kanal Timur Kota
Semarang S. Bringin Kota Semarang; perbaikan pintu air Wilalung Kab. Kudus Demangan Surakarta; Pemb. Waduk
Matenggeng Cilacap Ciamis; serta penanganan banjir lahar dingin G.Merapi secara bertahap pada S. Pabelan, S. Krasak
dan S. Woro.
- Berkurangnya pelanggaran pemanfaatan
mempertahankan35 KabKota di Jawa Tengah - Program Pemanfaatan Ruang dan
Dinas Ciptakaru ruang
luas LP2B Pengedalian Tata Ruang
1.022.000 ha
IV - 35
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
3 Meningkatkan kualitas hidup Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
- Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Dindik, Biro Bintal
masyarakat - APK Pendidikan Anak Usia Dini PAUD
70,42 35 KabKota
- Program Pendidikan Dasar a. peningkatan pembinaan
- Persentase Sarana Prasarana PAUD layak 70
35 KabKota - Program Pendidikan Menengah
kesiswaan, peningkatan sarpras - Rasio jumlah pendidik dengan peserta didik PAUD
1:30 35 KabKota
- Program Pendidikan Non Formal dan Informal pendidikan dasar dan menengah
- Dokumen tentang pedoman pengelolaan PAUD ada
35 KabKota - Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
terutama untuk pembangunan Pendidikan Dasar
Kependidikan dan perbaikan ruang kelas dengan - Angka Partisipasi Murni APM SDMI
98,83 35 KabKota
kondisi rusak serta peningkatan - APK Wajar Dikdas SMPMTs
100,49 35 KabKota
kualitas dan kualifikasi D4S1 serta Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah Berstandar
7,49 35 KabKota
sertifikasi tenaga pendidik Nasional UASBN SDMI
b. peningkatan kesehatan ibu dan - Nilai rata-rata Ujian Nasional UN SMPMTs
6,78 35 KabKota
anak serta gizi balita; pemenuhan - Angka naik kelas SDMI
100 35 KabKota
sarana dan prasarana pelayanan - Angka putus sekolah SDMI
0,12 35 KabKota
kesehatan dasar dan rujukan; - Angka putus sekolah SMPMTs
0,22 35 KabKota
pencegahan, pengendalian dan - Angka lulus SDMI
99,50 35 KabKota
penanganan penyakit menular - Angka lulus SMPMTs
99,50 35 KabKota
dan tidak menular; serta - Persentase Ruang kelas SD sesuai standar nasional
90 35 KabKota
peningkatan jangkauan dan pendidikan
pemerataan jaminan pelayanan - Persentase Ruang kelas SMP sesuai standar nasional
90 35 KabKota
kesehatan bagi masyarakat miskin pendidikan
dan tidak mampu - Persentase SD yang memiliki laboratorium IPA dan
4,82 35 KabKota
c. penanganan PMKS terutama komputer sesuai standar nasional pendidikan
meningkatkan pembinaaan bagi - Persentase SMP yang memiliki laboratorium IPA dan
43 35 KabKota
eks penyandang penyakit sosial, komputer sesuai standar nasional pendidikan
anak dan remaja terlantar, lanjut - Persentase SD yang memiliki perpustakaan
35 35 KabKota
usia potensial, anak nakal, anak - Persentase SMP yang memiliki perpustakaan
80 35 KabKota
jalanan dan eks narkoba, - Persentase SDMI terakreditasi
100 35 KabKota
penyandang cacat, Wanita - Persentase SMPMTs terakreditasi
100 35 KabKota
Rawan Sosial Ekonomi, dan warga - Persentase SDMI yang melaksanakan Kurikulum
100 35 KabKota
Komunitas Adat Terpencil Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mencapai 100
d. optimalisasi program KB dalam - Persentase SMPMTs yang melaksanakan Kurikulum
100 35 KabKota
rangka penurunan DO KB dan Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mencapai 100
unmetneed - Persentase SDMI dan SMPMTs melaksanakan
100 35 KabKota
e. peningkatan kualitas hidup dan pembinaan kesiswaan
perlindungan terhadap - Setiap KabupatenKota di Jawa Tengah memiliki
88 35 KabKota
perempuan dan anak minimal 1 satu Rintisan Sekolah Bertaraf
f. peningkatan akses berkelanjutan Internasional RSBI jenjang SD
terhadap air minum layak dan - Setiap KabupatenKota di Jawa Tengah memiliki
100 35 KabKota
sanitasi dasar di perkotaan dan minimal 1 satu Rintisan Sekolah Bertaraf
perdesaan Internasional RSBI jenjang SMP
g. pengembangan budaya baca Pendidikan Menengah
masyarakat - Angka Partisipasi Kasar APK SMASMKMA
70 35 KabKota
h. pelestarian budaya daerah dalam - Rasio siswa SMK : SMA
70 : 30 35 KabKota
mendukung Visit Jawa Tengah - Persentase Ruang kelas SMASMK sesuai standar
80 35 KabKota
Tahun 2013. nasional pendidikan
- Angka Putus Sekolah SMASMK 0,07
35 KabKota - Persentase SMASMK memiliki perpustakaan sesuai
90 35 KabKota
standar nasional pendidikan - Satuan pendidikan SMASMK memiliki laboratorium
80 35 KabKota
sesuai standar nasional pendidikan - Setiap KabupatenKota di Jawa Tengah terdapat 1
100 35 KabKota
satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI SMA
- Setiap KabupatenKota di Jawa Tengah terdapat 1 100
35 KabKota satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
RSBI SMK - Satuan pendidikan SMA menerapkan Teknologi
50 35 KabKota
informasi dan Komunikasi TIK Based Learning
Fokus Sasaran
2
Indikator No
IV - 36
Target Capaian Lokasi
Fokus Sasaran Indikator
Nilai rata-rata Ujian Nasional SMAMASMK sebesar 7,75
35 KabKota 7,1
- Satuan pendidikan SMK yang memiliki bengkel 75
35 KabKota - Mata pelajaran SMK yang memiliki buku sesuai
100 35 KabKota
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP sebanyak 30 mapel
- Satuan pendidikan SMA yang menerapkan 100
35 KabKota Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
mencapai 100 - Satuan pendidikan SMK yang menerapkan
100 35 KabKota
kUrikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP - Satuan pendidikan SMASMKMA yang terakreditasi
100 35 KabKota
- Jumlah Satuan pendidikan SMA menerapkan 7
35 KabKota Internasional Standar Operational ISO Manajemen
versi 9001-2000 - Persentase SMA SMK melaksanakan MBS dengan
50 35 KabKota
baik - Jumlah Satuan pendidikan SMK menerapkan
13,42 35 KabKota
International Standar Operational ISO Manajemen versi 9001-2000
- Persentase SMASMK melaksanakan pembinaan 100
35 KabKota kesiswaan
Pendidikan Non Formal dan Informal Pendidikan Kesetaraan
- Persentase Pendidikan kesetaraan mendukung 7
35 KabKota capaian Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar
- Angka lulus pendidikan kesetaraan paket A 98
35 KabKota - Angka lulus pendidikan kesetaraan paket B
95 35 KabKota
- Angka lulus pendidikan kesetaraan paket C 91
35 KabKota - Persentase usia dewasa yang belum bersekolah
60 35 KabKota
terlayani pendidikan kesetaraan Pendidikan Masyarakat
- Persentase angka buta aksara usia 45 1
35 KabKota - Persentase desa di Jawa Tengah memiliki Taman
15 35 KabKota
Bacaan Masyarakat TBM Kursus dan Kelembagaan
- Persentase Pengangguran usia 15-44 th 5
35 KabKota memperoleh layanan pendidikan kecakapan hidup
- Persentase Lembaga Pendidikan Non Formal yang 10
35 KabKota terakreditasi
- Setiap KabupatenKota memiliki 1 satu model 100
35 KabKota layanan Pendidikan Non Formal Unggulan
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik Jawa Tengah berkualifikasi S1D4
- Persentase Pendidik PAUD berkualifikasi S1D4 30
35 KabKota - Persentase Pendidik SDSDLB berkualifikasi S1D4
50 35 KabKota
- Persentase Pendidik SMPSMPLB berkualifikasi 85
35 KabKota S1D4
- Persentase Pendidik SMASMALB dan SMK 93
35 KabKota berkualifikasi S1D4
IV - 37
Target Capaian Lokasi
Fokus Sasaran Indikator
- Persentase Pendidik Pendidikan Kesetaraan A, B 35
35 KabKota dan C berkualifikasi S1D4
Pendidik Jawa Tengah bersertifikat pendidik
- Persentase Pendidik PAUD bersertifikat pendidik 16
35 KabKota - Persentase Pendidik SDSDLB bersertifikat pendidik
45 35 KabKota
- Persentase Pendidik SMPSMPLB bersertifikat 94
35 KabKota pendidik
- Persentase Pendidik SMASMALB dan SMK 95
35 KabKota bersertifikat pendidik
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jawa Tengah bersertifikat sesuai bidang keahlian
- Persentase Pengawas TKSDSDLB bersertifikat 35
35 KabKota pengawas
- Persentase Pengawas SMP bersertifikat pengawas 40
35 KabKota - Persentase Pengawas SMASMK bersertifikat
50 35 KabKota
pengawas - Persentase Laboran pada satuan pendidikan SMP
45 35 KabKota
bersertifikat laboran - Persentase Laboran pada satuan pendidikan
30 35 KabKota
SMASMK bersertifikat laboran - Persentase Instruktur kejuruan bersertifikat
10 35 KabKota
kompetensi keahlian - Persentase Pustakawan pada SMP bersertifikat
40 35 KabKota
pustakawan - Persentase Pustakawan pada SMASMK
37 35 KabKota
bersertifikat pustakawan - Persentase Pendidik intruktur kursus kejuruan
40 35 KabKota
bersertifikat bidang keahlian - Prosentase Balita Gizi Buruk
0,82 35 KabKota
- Program Pencegahan dan Penanggulangan Dinkes
Penyakit - Jumlah Kabupaten Kota dengan pengembangan
35 35 KabKota
- Program Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes, RSUDRSJD
kelembagaan Jamkesda - Angka Kematian Balita per 1.000 KH
12 35 KabKota
- Program Perbaikan Gizi masyarakat Dinkes
- Angka Kematian Bayi per 1.000 KH 9,8
35 KabKota Dinkes, RSUDRSJD
- Angka Kematian Ibu per 100.000 KH 102
35 KabKota Dinkes
- Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan 95
35 KabKota terlatih
- Penemuan kasus HIVAIDS meningkat
35 KabKota - Penemuan Kasus TB Paru
70 35 KabKota
- Angka penemuan kasus Malaria per 1.000 1
35 KabKota penduduk
- Angka Kematian karena DBD 2
35 KabKota - Proporsi RT dengan akses berkelanjutan terhadap :
- - Air Minum Layak Perkotaan
63,50 - Air Minum Layak Perdesaan
38,20 - Sanitasi Layak
66,00 - Jumlah PMKS yang terehabilitasi :
- Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial Dinsos
- Penyandang cacat orang 320
8 KabKota dan penyakit lainnya
- Penyandang cacat eks kronis orang 360
9 KabKota - Program Pemberdayaan fakir miskin, Komunita Adat
Dinsos Terpencil KAT dan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial PMKS lainnya - Penderita Penyakit Menahun Terlantar PPMT
240 6 KabKota
- Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Dinsos
orang Sosial
35 kabkota Program peningkatan kinerja pengelolaan air minum
dan sanitasi Bappeda,
Discipkataru, Dinkes
dan Bapermades
IV - 38
Target Capaian Lokasi
Fokus Sasaran Indikator
- Penyandang cacat, penyandang bibir 100
5 KabKota sumbing-katarak-cacat lainnya orang
- Penyandang cacat dalam loka bina karya orang 280
7 KabKota - Anak NakalABH orang
300 10 KabKota
- Anak Jalanan orang 400
8 KabKota - Korban Narkoba orang
180 6 KabKota
- Penyantunan LU Potensial orang 500
10 KabKota - LU non potensial
200 5 KabKota
- Wanita Rawan Sosial Ekonomi 1.250
Kab.Karanganyar, Banyumas, Sragen, Sukoharjo, Temanggung, Purbalingga, Wonosobo, Batang, Pekalongan, Purworejo, Rembang,
Grobogan, Blora, Brebes, Pemalang, Kudus, Tegal, Kota Pekalongan, Salatiga, Tegal
- Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran KTK-PM 1.300
Grobogan, Sragen, Kudus, Magelang, Temanggung, Salatiga, Tegal, Cilacap, Karanganyar, Blora, Klaten, Boyolali, Semarang, Kebumen, Kota
Pekalongan - Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling UPSK
1.100 10 KabKota
orang - Jumlah Jaminan Kesejahteraan Sosial Gotong
6 Banyumas, Sragen, Temanggung, Wonogiri
Royong JKS-GR kelompok - Pemberdayaan dan kerjasama DU di bidang PMKS
500 Batang, Blora, Purbalingga, Semarang, Sragen
DU - Panti sosial yang dikembangkan dan dibina unit
52 35 KabKota
panti - Organisasi sosial yang dikembangkan dan dibina
85 35 KabKota
unit orsos - Pemberdayaan TKSK orang
568 35 KabKota
- Akreditasi lembaga kesejahteraan sosial unit 40
35 KabKota lembaga
- Pengelola bahresos dan urehsos yang kualitasnya 60
35 KabKota ditingkatkan orang
- Jumlah tenaga penyuluh sosial swadaya masyarakat 150
35 KabKota yang ditingkatkan kualitasnya orang
- Jumlah kelompok perempuan yang memiliki 3
Prov. Jateng dan 3 Bakorwil - Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas
BP3AKB kemampuan untuk pengambilan keputusan publik
Perempuan Anak kelompok
- Program Peningkatan Kualitas Hidup dan BP3AKB
- Persentase korban kekerasan berbasis gender dan 100
PPT Provinsi Perlindungan Perempuan dan Anak
anak yang melapor dan dilayani di lembaga - Program Pelembagaan Pengarusutamaan Gender
BP3AKB pelayanan terpadu
dan Anak - Prosentase lembaga penyedia layanan korban
- Program Pelayanan KB BP3AKB
kekerasan yang mampu memberikan layanan sesuai SPM :
- Layanan terpadu Provinsi 60
Provinsi - Layanan terpadu kabkota
30 10 KabupatenKota Kab. Cilacap, Banjarnegara, Pemalang, Purworejo,
Wonogiri, Tegal, Blora, Semarang, Kota Magelang, Semarang - Jumlah Jaringan Perempuan Usaha Kecil yang
di bentuk di KabKota - Provinsi
1 Provinsi
- Kabkota 9
Kab. Brebes, Batang, Blora, Banjarnegara, Wonogiri, Banyumas, Rembang, Grobogan, Pemalang
- Jumlah SKPD dan Kab.Kota yang mengimplementasikan PPRG :
- SKPD Provinsi 49
49 SKPD Provinsi - Kabkota
5 Kab. Kebumen, Batang, Cilacap, Tegal, Purbalingga
- Jumlah Kab.kota mengimplementasikan Model 6
Kab. Blora, Brebes, Jepara, Kendal, Kota Pekalongan dan Magelang Restoratif Justice
- Jumlah layanan penanganan Anak yg Berhadapan 6
Kab. Temanggung, Pemalang, Pekalongan, Boyolali, Wonosobo dan Dengan Hukum ABH
Sukoharjo
IV - 39
Target Capaian Lokasi
Fokus Sasaran Indikator
- Implementasi Pengarusutamaan Hak Anak - SKPD Provinsi
5 Provinsi Bappeda, BP3AKB, Dinsos, Dinkes, Disdik, Disnakertransduk
- Kabkota 35
35 Kab.Kota - Pengembangan Kab.Kota Layak Anak
20 Kab. Semarang, Sragen, Klaten, Kebumen, Rembang, Grobogan, Boyolali,
kabkota Cilacap, Banyumas, Pemalang, Brebes, Jepara, Wonosobo, Kudus,
Temanggung, Kota Semarang, Surakarta, Salatiga, Magelang, Pekalongan
- Jumlah akseptor Pra KS dan KS I yang memperoleh 45.000
35 Kab.Kota pelayanan KB akseptor
- Meningkatnya peran dan fungsi 116 Lembaga 116
35 Kab.Kota - Program Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Bapermasdes Cadangan Pangan Pemerintah Desa unit
- Pembinaan seni dan budaya serta permuseuman 9
9 lokasi Museum -
Dinbudpar lokasi
- Pelestarian dan Pengembangan BCB lokasi 4
4 Kabkota -
Dinbudpar - Promosi seni dan budaya kali pameran
2 Lokasi terpilih
- Dinbudpar
- Layanan perpustakaan keliling yang tersedia, mobil 1
Jawa Tengah - Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas
Badan Arpus pintar unit
Perpustakaan - Pengembangan Perpustakaan Desa Desa
105 105 desa, 35 Kabkota
- Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Badan Arpus
Perpustakaan - Jumlah Pojok baca yang dikembangkan SKPD
59 Jawa Tengah
- Program Pengembangan Budaya Baca Badan Arpus
Provinsi Program Pembinaan Tradisi dan Pengembangan Nilai
Kekayaan dan Keragaman Budaya Program Pembinaan Tradisi dan Pengembangan Nilai
Kekayaan dan Keragaman Budaya Program Pembinaan Tradisi dan Pengembangan Nilai
Kekayaan dan Keragaman Budaya
IV - 40
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
4 Meningkatkan potensi dan daya - Kondisi Jalan baik
86,54 Peningkatan jalan provinsi 62,25 Km, meliputi :
- Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Dinas Bina Marga
saing daerah yang didukung - Kondisi Jalan sedang
13,21 - Pelebaran
debottlenecking : Pejagan-Ketanggungan, Bumiayu-Salem, Jembatan
peningkatan infrastruktur, - Kondisi Jembatan Baik
79 Bobotsari-Belik, Buntu-Kroya-Slarang, Purbalingga-Bobotsari,
fokus sasaran : - Kondisi Jembatan Sedang
20,35 Menganti-Kesugihan dan Pati-Tayu;
a. peningkatan kemandirian UMKM, - Peningkatan struktur jalan wil. timur dgn beton rigid :
IKM, Usaha Dagang Kecil dan Purwodadi-Klambu, Gubug-Kapung-Kedungjati, Salatiga-Kedungjati,
Menengah serta koperasi guna Purwodadi-Geyer, Demak-Godong, Semarang-Godong,
peningkatan daya saing produk Wirosari-Sulur-Singget, Singget-Doplang-Cepu, Godong-Purwodadi,
unggulan daerah dengan Wirosari-Kunduran, Kunduran-Ngawen-Blora.
pemanfatan SDM dan bahan baku - Peningkatan aksesibilitas Pantura Pansela :
lokal, pemberian akses Bantarbolang-Kesesi, Kesesi-Kebunagung, Pemalang-Randudongkal,
permodalan serta perluasan akses Wiradesa-Kalibening, Weleri-Patean, Parakan-Paten;
pasarpromosi - Peningkatan aksesibilitas di perbatasan antar provinsi
b. peningkatan pemberdayaan pada jalan yang mendukung pengembangan perekonomian
pemuda melalui pengembangan kwsn strategispariwisata : Ngadirojo-Biting Bts. Jatim, Lingkar Selt. Pati,
kewirausahaan dan kemampuan Wuryantoro-Eromoko-Pracimantoro, Ketanggungan-Songgom,
pengembangan ekonomi Bumiayu-Sirampok, Jatibarang-Ketanggungan, Pejagan-Ketanggungan,
produktif dan kreatif di kalangan Salaman-Bener, Blabak-JrakahSelo, Keprekan-Salaman;
pemuda - Penggantian jembatan 319,90 m : Jemb. Sindangheula, Jemb.
c. peningkatan sarpras destinasi Ciberele, Jemb. Sampang, Jemb. K. Lengko, Jemb. Kewaron II, Jemb.
wisata serta promosi pemasaran Bringin, Jemb. Kemadu, Jemb. Kepodang dan Jemb. Cerme.
- Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga
serta pengembangan potensi Dukungan pusat :
keunikan lokal masyarakat dan - Peningkatanpelebaran jalan lingkar Kab.Kota :
alam untuk menjadikan atraksi Lingkar Utara Pemalang, Lingkar Utara Sel. Purworejo, Lingkar Utara
wisata guna mendukung Visit Sragen;
Jawa Tengah Tahun 2013 - Peningkatanpelebaran ruas jalan di perbatasan antar provinsi :
d. peningkatan kompetensi tenaga Wangon-Karangpucung-Bts. Jabar, Klaten-Prambanan Bts. DIY,
kerja dan perluasan lapangan Muntilan–Salam Batas DIY, Sragen-Mantingan;
kerja sesuai dengan kebutuhan - Lanjutan Pelebaran 2-7-2 Pantura Timur Pati-Rembang;
pasar kerja - Penanganan permanen ruas Ciregol Kab. Brebes ,
e. peningkatan kualitas dan - Peningkatan jalan provinsi yang merup. ruas jalan strategis nasional
kapasitas infrastruktur guna Wiradesa-Kalibening-Wanayasa-Dieng, Rembang-Blora-Cepu;
peningkatan kelancaran - Penanganan jalan jembatan pasca bencana lahar dingin G. Merapi;
aksesibilitas barang dan - Peningkatan JJLS yg belum ditangani RRDP Tranche I di Kab. Cilacap
penumpang serta peningkatan Patimuan-Sidareja-Jeruklegi dan jalan Kota Cilacap.
konektivitas antar wilayah dengan - Jumlah tenaga kerja yang berkompeten orang
52.000 35 kabkota
- Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Disnakertransduk
fasilitasi pembangunan - AKAL orang
100.000 35 kabkota
Tenaga Kerja infrastruktur strategis,
- AKAD orang 75.000
35 kabkota - Program Peningkatan Kesempatan Kerja
peningkatan pembangunan - AKAN orang
336.000 35 kabkota
- Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga jalan dan jembatan, peningkatan
- BKK, JMF, BKO orang 12.500
35 kabkota Ketenagakerjaan
pelayanan transportasi, - Pemagangan dalam negeri orang
500 Jawa Tengah dan luar provinsi Jateng
peningkatan sarpras keselamatan - Pemagangan luar negeri orang
3.000 Jepang
lalu lintas jalan, angkutan dan - Informasi pasar kerja KabKota
35 35 KabKota
barang serta upaya peningkatan - Pembentukan dan pembinaan LKS lembaga
660 35 KabKota
ketersediaan dan pengembangan - Penetapan UMK dengan pencapaian KHL
100 35 KabKota
transportasi massal yang semakin - Pengembangan produk unggulan daerah produk
5 Jawa Tengah
- Program pengembangan IKM berbasis pada Dinperindag
baik sumber daya lokal
peningkatan fasilitasi - Pengembangan klaster industri dan Industri
6 Jawa Tengah
- Program Pengembangan SentraKlaster Industri Dinperindag
f. penyelesaian pembangunan pendukung Klaster unit klaster
Potensial infrastruktur strategis
- Pembinaan teknologi industri unit usaha 103
Jawa Tengah - Program peningkatan kemampuan teknologi
Dinperindag pembangunan energi guna
Industri g. meningkatkan daya saing daerah
- Terwujudnya tertib niaga, tertib ukur dan 692
Jawa Tengah - Program perlindungan konsumen dan pengamanan
Dinperindag yaitu dengan peningkatan akses
kepastian berusaha dalam rangka perlindungan perdagangan
masyarakat terhadap listrik konsumen dan pengawasan barang beredar
UTTP 2
Indikator Prioritas Pembangunan dan
Fokus Sasaran
IV - 41
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
2
Indikator Prioritas Pembangunan dan
Fokus Sasaran
- Jumlah koperasi yang ditingkatkan kualitasnya unit 230
Kota Semarang - Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Dinkop UMKM Koperasi dan UMKM
- Jumlah koperasi yang dinilai kesehatannya unit 132
Kab. Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Pekalongan,Batang, - Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Dinkop UMKM KSP
Tegal, Pemalang, Rembang, Kudus, Jepara, Pati, Blora, Karanganyar, Koperasi dan UMKM
Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Magelang, Kendal, Kota Tegal, Pekalongan,
Magelang, Salatiga, Surakarta - Promosi, pameran,kontak dagang, pasar rakyat
17 Kab. Jepara, Karanganyar, Purbalingga, Boyolali, Magelang, Rembang,
- Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Dinkop UMKM
yang dilaksanakan event Batang, Banyumas, Pemalang, Wonogiri
Peningkatan Daya Saing - Jumlah usaha bidang ritel waserda dan senkuko
Jateng - Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan
Dinkop UMKM yang di perkuat :
Peningkatan Daya Saing - Waserda unit
45 - Senkuko unit
22 - Jumlah HKI produk UMKM yang disertifikasi
35 Jateng
- Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan Dinkop UMKM
sertifikat produk UMKM Peningkatan Daya Saing
- Jumlah ijin Kesehatan yang difasilitasi unit UMKM 410
Jateng - Program Pengembangan Diversifikasi Usaha dan
Dinkop UMKM Peningkatan Daya Saing
- Jumlah pendampingan BDS yang di fasilitasi 25
Kota Semarang - Program Pengembangan Permodalan dan Jaringan
Dinkop UMKM unit BDS
Usaha - Jumlah bintek produksi yang dilaksanakan unit
800 35 KabKota
- Program Peningkatan Produktifitas , Pemasaran Dinkop UMKM
koperasi dan Jaringan Usaha
- Jumlah sentra dan UMKM yang ditingkatkan kualitas 30 sentra , 700
Kota Semarang - Program Peningkatan Produktifitas ,
Dinkop UMKM ragam corak dan desain batik
UMKM Pemasaran dan Jaringan Usaha
- Peningkatan jumlah kunjungan Wisman per 2
Jateng - Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Dinbudpar tahun
- Peningkatan jumlah Kunjungan Wisnus per 5
Jateng - Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Dinbudpar tahun
- Lama Tinggal Wisman hari 2,3
Jateng - Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Dinbudpar - Lama Tinggal Wisnus hari
2 Jateng
- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinbudpar
- Tercapainya realisasi investasi Rp 133,1 T
Jateng - Program Promosi dan Investasi
BPMD - Kerjasama dalam negeri dengan provinsi potensial
3 Riau, kaltim dan Kalteng
- Program Promosi dan Investasi BPMD
provinsi - Event promosi internasional kali
2 Jateng, Jakarta dan Wilayah Asia
- Program Promosi dan Investasi BPMD
- Peningkatan kinerja PTSP kabkota 35
35 KabKota - Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
BPMD - Pengembangan kewirausahaan pemuda orangklp
30030 5 KabKota
- Program Pengembangan dan Pemberdayaan Dinpora
Pemuda - Pembinaan SP3 orang
40 20 Desa, 20 Kab Kota
- Program Pengembangan dan Pemberdayaan Dinpora
Pemuda - Rasio Elektrifikasi RE
79,97 - Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan
Dinas ESDM Migas
- Jaringan listrik pedesaan yang terbangun kms 12
Kab. Banjarnegara, Blora, Boyalali, Brebes, Demak, Kebumen, Pemalang, - Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan
dan Wonogiri Migas
- Jumlah PLTS Komunal yang terbangun unit 2
Kab. Banyumas dan Cilacap - Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan
Migas - Pelelangan WKP Pegunungan Telomoyo
1 Kab. Semarang dan Magelang
- Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas
IV - 42
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
5 Meningkatkan kualitas - Bantuan bibit tanaman kehutanan dan Multi Purpose
113 Kab Banjarnegara, Banyumas, Batang, Pati, Blora, Temanggung,
- Program Rehabilitasi hutan dan lahan Dinhut, BLH, Dinas
pengelolaan dan pengendalian Trees Species MPTS Ha
Magelang, Boyolali, Cilacap, Jepara, Karanganyar, Purworejo, Wonogiri, ESDM, Dinas Kanlut
lingkungan hidup serta Sukoharjo, dan Wonosobo
pengurangan risiko bencana, - Pemantapan pengendalian penatausahaan hasil
9 Kab. Temanggung, Magelang, Blora, Batang, Tegal, Semarang, Purworejo,
- Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan fokus sasaran :
hutan dan pemanfaatan hutan kab Banyumas dan Cilacap
a. peningkatan fungsi kawasan - Pengembangan TAHURA KGPAA Mangkunegoro dan
2 Kab. Karanganyar dan Banyumas
- Program rehabilitasi, Perlindungan dan Konservasi lindung di luar kawasan hutan dan
Kebun Raya Baturaden lokasi Hutan
mata air; rehabilitasi hutan; - Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan kab
12 Kab. Banjarnegara, Banyumas, batang, Boyolali, Brebes, Jepara,
- Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan perlindungan, pengamanan hutan
Karanganyar, Klaten, Kudus, Pati, Purbalinggaa dan Wonosobo dari pencurian dan kebakaran;
- Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan 176
Jateng - Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan
pembangunan sumur pantau secara lestari di sekitar kawasan hutan Jumlah
sebagai upaya konservasi air LMDH
tanah; perluasan dan peningkatan - Penghitungan daya dukung DASSub DAS unit DAS
4 DAS Wulan, Serang, Lusi, Tuntang
- Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan kualitas ruang terbuka hijau;
Lingkungan penanganan kerusakan pesisir
- Jumlah IPAL limbah B3, domestik, batik, alkohol, 22
Kab. Wonogiri, Batang, Sukoharjo, Kota Surakarta - Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
dan pantai; konservasi habitat tapioka, ACI
Lingkungan vital dengan transplantasi karang;
- Jumlah biodigester limbah tahu dan ternak 5
Kota Surakarta, Kab. Banyumas, Semarang, Kendal, Tegal - Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
pengendalian pencemaran Lingkungan
lingkungan; peningkatan dan - Jumlah bibit tanaman kehutanan untuk meningkatkan
200.000 19 Kab
- Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya pembangunan sarpras
tutupan lahan pada kawasan lindung di luar kawasan Alam
pengendalian banjir serta hutan dan daerah tangkapan air batang
peningkatan penanganan - Jumlah bibit tanaman konservasi kawasan karst dan
Kab. Kebumen, Grobogan, Klaten, Pati, Rembang, Wonogiri; - Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya
konservasi DAS Kehati :
Magelang, Jepara Alam
b. penguatan kapasitas - Bibit tanaman Ha
30 kelembagaan penanggulangan
- Jenis Kehati jenis 50
bencana mulai dari tahap pra - Penyediaan bibit konservasi bagi masyarakat
30.000 Jawa Tengah
- Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya bencana, tanggap darurat, dan
batang Alam
pasca bencana - Pembangunan sumur pantau unit
10 Kab. Boyolali, Karanganyar, Kudus, Temanggung, Magelang, Sukoharjo,
- Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya c. rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
Purbalingga, Klaten, Wonosobo, Wonogiri Alam
bencana - Panjang sabuk pantai yang terbangun meter
650 Kab. Kendal, Demak dan Pemalang
- Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan d. adaptasi dan mitigasi bencana
Sumberdaya Alam alam dan perubahan iklim
- Jumlah mangrove ha 40
Kab. Pemalang, Cilacap, Brebes, Demak dan Rembang - Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
e. pemetaan daerah rawan Sumberdaya Alam
tektoniktsunami - Peningkatan kualitas maupun kuantitas Kawasan
10 ; 100 Kab. Sragen, Boyolali, rembang, Pati, Banjarnegara, Banyumas,
- Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau f. pengembangan energi terbarukan
Ruang Terbuka Hijau RTH kabupaten ha Temanggung, Pekalongan, Batang dan Kendal
- Penanganan kerusakan area ekosistem di Sub 6
DAS Bengawan solo, Jratun seluna, Serayu, Pemali Comal, Luk Ulo - Program Pengembangan Jasa Lingkungan
DASDAS unit DASSub DAS Bogowonto, Progo
Kawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan - Transplantasi karang unit
50 Kab. Jepara dan Rembang
- Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
- Kajian aktivitas tektoniktsunami kabupaten 3
Kab. Jepara, Pati, Rembang - Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan
Geologi - Jumlah demplot pengolahan biofuel dan biomassa
Jawa Tengah - Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan
yang terbangun Migas
- biofuel unit 4
- biomassa unit 2
- Penyusunan peta resiko bencana tanah longsor dan 1
Banjarnegara, Boyolali, Demak, Karanganyar, Kendal - Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
BPBD abrasi buah
- Pengembangan Desa Siaga Bencana desa 2
Blora, Brebes, Cilacap dan Grobogan - Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
- Posko Siaga Bencana dan tanggap darurat bencana 1
Kota Semarang - Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
unit 2
Indikator Prioritas Pembangunan dan
Fokus Sasaran
IV - 43
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
2
Indikator Prioritas Pembangunan dan
Fokus Sasaran
- Pengadaan logistik dan peralatan bencana bulan 12
Kota Semarang - Program Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
- Penanganan Konservasi DAS Kritis DAS 35
Perbaikan pemb. sarpras konservasi SDA di 3 DASSub DAS, - Program Pengembangan, Pengelolaan dan
Dinas PSDA pemeliharaan Rawapening; serta pemeliharaan sarpas konservasi SDA di 6
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Balai PSDA.
Lainnya.
Dukungan Pusat : konservasi DAS Keduang Kab. Wonogiri, Sub DAS Sempor Kab. Kebumen, Sub DAS Wadaslintang Kab. Wonosobo Sub
DAS Progo Kab. Magelang; serta pembangunan Check Dam DAS Segara Anakan Kab. Cilacap, Check Dam Kedungombo Kab. Grobogan dan
Check Dam Rawapening.
- Pengurangan Pantai Kritis km 110
Pengamanan Pantai MorodemakSayung Demak dan Depok Kali - Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan
Dinas PSDA Pekalongan
Pantai.
IV - 44
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
6 Memantapkan tata kelola - Peningkatan Kualitas SDM Aparatur orang
4.280 Kota Semarang
- Program Penyelenggaraan Kepegawaian dan Perangkat Daerah Bandiklat
pemerintahan yang baik, - Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat UPP
2 Kota Semarang
- Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Biro Orpeg
fokus sasaran : - Peningkatan SMM dan Sertifikasi ISO SKPD
2 Kota Semarang
- Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Biro Orpeg
a. peningkatan kapasitas pemerintah - Penelitian pengembangan dan penerapan IPTEK
6 Jawa Tengah
- Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Balitbang
daerah yang relevan dengan isu strategis dan kebutuhan
Pembangunan Daerah b. peningkatan administrasi
daerah dokumen kependudukan
- Evaluasi kinerja lembaga legislatif dokumen 1
Kota Semarang - Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah
Bakesbanglinmas c. optimalisasi pemanfaatan aset
- Jumlah kabupatenkota yang melaksanakan 35
35 Kab Kota - Program Penataan Administrasi Kependudukan
Biro Tapem daerah untuk meningkatkan PAD
kebijakan e-KTP kabkota
- Jumlah aset tanah daerah yang bersertifikat bidang 200
35 Kab Kota - Program Pengelolaan Aset Daerah
DPPAD
- Penyusunan potensi pendapatan daerah dokumen 1
35 Kab Kota - Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
DPPAD
Indikator
2
Fokus Sasaran Kinerja Tahun 2013
IV - 45
Target Capaian Lokasi
1 3
4 5
6 7
7 Memantapkan demokratisasi dan Persentase partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada
- Program Peningkatan Pendidikan Politik Masyarakat Bakesbangpolinmas
kondusivitas wilayah, - Pilgub
65 35 kabupatenkota
fokus sasaran : - Pilkada kabkota
74 7 Pilkada kabkota Kab. Banyumas, Karanganyar, Kudus,
a. pengembangan wawasan Magelang, Tegal, Temanggung, dan Kota Tegal
kebangsaan b. kemitraan pengembangan
- Optimalisasi peran FKPD, FKDM, FKUB, KOMINDA dan 35
35 kabupatenkota - Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban
Bakesbangpolinmas wawasan kebangsaan
FPBI dalam mendukung Kamtibmas kabkota dan Keamanan
c. pemberdayaan masyarakat untuk - Penegakan dan pengawasan hukum :
menjaga kamtibmas 1 Penyusunan produk hukum provinsi :
d. peningkatan pendidikan politik - Raperda dok
6 Kota Semarang
- Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Biro Hukum
masyarakat - Raperda Inisiatif dok
11 Kota Semarang
- Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Set. DPRD
e. peningkatan kemampuan linmas 2 Penegakan hukum melalui :
Daerah dan ratih
- evaluasi raperda kabkota dok 75
35 kabupatenkota - Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Biro Hukum f. dukungan fasilitasi dan orientasi
- klarifikasi perda dan perkada kabkota dok 120
35 kabupatenkota - Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
Biro Hukum kesiapan PAM Pilgub 2013
g. peningkatan ketrampilan - Penindakan penegakan perda provinsi pelanggar
1.500 35 kabupatenkota
- Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP
pengamanan swakarsa Pengawasan pelaksanaan perda pelanggar
1.100 Kab. Boyolali, Demak, Grobogan, Kota Magelang, Kota
- Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP
Salatiga, Kab. Kudus, Pati, Pekalongan, Pemalang, Purworejo, Temanggung
Indikator
2
Fokus Sasaran Kinerja Tahun 2013
IV - 46
ANGGARAN 1
Menurunkan 313.371.736.000
16,56 Angka Kemiskinan
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2.500.000.000
0,13 2. Program Akses Pelayanan Kesehatan
109.633.715.000 5,79
Masyarakat 3. Program Pemberdayaan Fakir Miskin,Komunitas
6.200.000.000 0,33
Adat Terpencil KAT dan PMKS lainnya 4. Program Pemberdayaan Kelembagan Kesos
7.540.000.000 0,40
5. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat 2.100.000.000
0,11 Pesisir
6. Program Pendidikan Dasar 36.600.000.000
1,93 7. Program Pendidikan Menengah
33.050.000.000 1,75
8. Program Peningkatan Pendidikan Non Formal dan 62.208.021.000
3,29 Informal
9. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 7.300.000.000
0,39 10. Program Pembangunan Perumahan
12.675.000.000 0,67
11. Program Fasilitasi Pengembangan Masyarakat 1.800.000.000
0,10 dan Desa
12. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat 5.786.000.000
0,31 13. Program Penguatan Kelembagaan Masyarakat
5.239.000.000 0,28
14. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi 585.000.000
0,03 15. Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Air
20.155.000.000 1,07
Minum dan Sanitasi
2 Memantapkan
231.462.221.000 12,23
Ketahanan Pangan 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
41.159.250.000 2,18
2. Program Pengembangan Diversifikasi Pola 2.610.000.000
0,14 Konsumsi Pangan
3. Program Peningkatan Mutu Keamanan Pangan 1.700.000.000
0,09 4. Program Pengembangan Agribisnis
54.117.258.000 2,86
5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 17.385.000.000
0,92 6. Program Pengembangan Perikanan Budidaya
7.645.000.000 0,40
7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 12.930.000.000
0,68 8.
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam 500.000.000
0,03 Pengawasan Pengendalian Sumber Daya
Kelautan Perikanan 9. Program Optimalisasi Pengolahan dan
6.000.000.000 0,32
Pemasaran Produksi Perikanan 10 Program Pengembangan dan Pengolahan
44.559.740.000 2,35
Jaringan Irigasi Rawa serta Jaringan Irigasi 12. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
8.685.000.000 0,46
13. Program Pengendalian Banjir Pengamanan 26.105.973.000
1,38 Pantai
14. Program Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian 900.000.000
0,05 Tata Ruang
15. Program Perencanaan Tata Ruang 3.150.000.000
0,17 16. Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan,
4.015.000.000 0,21
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah P4T
3 Meningkatkan
188.550.035.000 9,96
Kualitas Hidup
1. Program Pendidikan PAUD 5.895.000.000
0,31
Masyarakat
2. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan 36.575.000.000
1,93 Kependidikan
3. Program Pendidikan Khusus 8.900.000.000
0,47 4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
13.800.000.000 0,73
5. Program Fasilitasi Pendidikan Tinggi 4.572.000.000
0,24 6. Program Pendidikan Berkelanjutan
10.918.000.000 0,58
7. Program Sumber Daya Kesehatan 14.700.000.000
0,78 PROGRAM PEMBANGUNAN
NO
Pagu Indikatif Prioritas Pembangunan RKPD Tahun 2013
PRIORITAS PEMBANGUNAN
TAHUN 2013 PAGU RKPD 2013
Tabel 4.3
IV - 47
ANGGARAN PROGRAM PEMBANGUNAN
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN TAHUN 2013
PAGU RKPD 2013
8. Program Lingkungan Sehat 1.040.000.000
0,05 9. Program Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
4.305.000.000 0,23
10. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 8.520.000.000
0,45 Masyarakat
11. Program Pencegahan dan Penanggulangan 5.566.285.000
0,29 Penyakit
12. Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit 1.750.000.000
0,09 Sosial
13. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial 9.500.000.000
0,50 14. Program Keserasian,Kebijakan Peningkatan
300.000.000 0,02
Kualitas Perempuan dan Anak 15. Program Pelembagaan Pengarusutamaan
975.000.000 0,05
Gender dan Anak 16. Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan
6.095.000.000 0,32
dan Perlindungan Perempuan dan Anak 17. Program Peningkatan Peran Serta Anak dan
1.048.750.000 0,06
Kesetaraan Gender dalam Pembangunan 18. Program Pembinaan Tradisi dan Pengembangan
16.650.000.000 0,88
Nilai Kekayaan dan Keragaman Budaya 19. Program Perencanaan Sosbud
3.350.000.000 0,18
20. Program Pengembangan Budaya Baca 769.000.000
0,04 21. Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas
4.996.000.000 0,26
Perpustakaan 22. Program Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi
365.000.000 0,02
Perpustakaan 23. Program Pelayanan KB
3.395.000.000 0,18
24. Program Peningkatan Kesejahteraan Reproduksi 150.000.000
0,01 Remaja KRR
25. Program Pengembangan Model Operasional BKB, 150.000.000
0,01 Posyandu dan PAUD
26. Program Pembinaan Peran Serta Mayarakat 75.000.000
0,004 dalam Pelayanan KB Mandiri
27. Program Promosi Kesehatan Ibu Bayi dan Anak 500.000.000
0,03 Melalui Kelompok Bina Keluarga dan Bina Balita
28. Program Pembinaan Penghayat Kepercayaan 500.000.000
0,03 Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
29. Program Pembinaan LembagaOrganisasi 1.190.000.000
0,06 Kepemudaan
30. Program Pembibitan, Pembinaan dan Pemanduan 16.625.000.000
0,88 Serta Pemasyarakatan Olah Raga
31. Program Pengembangan Kapasitas Kelembagaan 1.375.000.000
0,07 Organisasi Olah Raga
32. Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga 2.900.000.000
0,15 33. Program Peningkatan SDM Bidang Energi
1.100.000.000 0,06
Sumber Daya Mineral
4 Meningkatkan
749.708.441.000 39,62
Potensi Daya
1. Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan 2.900.000.000
REF
Saing Daerah
Koperasi UMKM
yang Didukung 2. Program Pengembangan Divervisikasi Usaha
8.305.000.000 REF
Peningkatan dan Peningkatan Daya Saing
Infrastruktur
3. Program Peningkatan Kualitas SDM Koperasi 1.250.000.000
REF KUMKM
4. Program Pengembangan Permodalan dan 2.750.000.000
REF Jaringan Usaha
5. Program Peningkatan Produktivitas Pemasaran 7.330.000.000
REF dan Jaringan Usaha
6. Program Promosi dan Investasi 2.150.000.000
REF 7. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi
2.400.000.000 REF
Investasi
IV - 48
ANGGARAN PROGRAM PEMBANGUNAN
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN TAHUN 2013
PAGU RKPD 2013
8. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya 500.000.000
0,03 Sarpras Daerah
9. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen 6.900.000.000
0,36 dan Pengamanan Perdagangan
10. Program Pemberdayaan Usaha Dagang Kecil 600.000.000
0,03 dan Menengah
11. Program Pengembangan IKM Berbasis pada 2.200.000.000
0,12 Sumber Daya Lokal
12. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi 2.050.000.000
0,11 Industri
13. Program Pengembangan SentraKlaster Industri 1.800.000.000
0,10 Potensial
14. Program Penataan Struktur Industri 21.350.000.000
1,13 15. Program Pengembangan dan Pemberdayaan
4.010.000.000 0,21
Pemuda 16. Program Pemasaran Pariwisata
9.235.000.000 0,49
17. Progam Pengembangan Destinasi Pariwisata 4.550.000.000
0,24 18. Program Pengembangan Kemitraan
2.435.000.000 0,13
19. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas 7.660.000.000
0,40 Tenaga Kerja
20. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 1.815.000.000
0,10 21. Program Perlindungan dan Pengembangan
5.075.000.000 0,27
Lembaga Ketenagakerjaaan 22. Program PembangunanPeningkatan Jalan dan
278.660.000.000 14,73
Penggantian Jembatan 23. Program RehabilitasiPemeliharaan Jalan dan
271.648.441.000 14,36
Jembatan 24. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
10.950.000.000 0,58
Kebinamargaan 25. Program Pembangunan dan pengelolaan
2.500.000.000 0,13
bangunan gedung serta pengembangan jasa konstruksi
26. Program Peningkatan Sarpras Perkotaan dan 4.850.000.000
0,26 Perdesaan
27. Program Pengembangan Perhubungan Udara 3.600.000.000
0,19 28. Program Pengembangan Perhubungan Laut
9.050.000.000 0,48
29. Program Pengembangan Perhubungan Darat 29.775.000.000
1,57 30. Program Ketenaga Listrikan dan Migas
22.455.000.000 1,19
31. Program Pengembangan Pertambangan dan Air 6.300.000.000
0,33 Tanah
32. Program Perencanaan Praswil dan SDA 1.950.000.000
0,10 33. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
1.875.000.000 0,10
34. Program Pos, Telekomunikasi, Meteorologi 1.250.000.000
0,07 SAR
35. Program Peningkatan Pengembangan Ekspor 1.250.000.000
0,07 36. Peningkatan Kerjasama Perdagangan
2.400.000.000 0,13
Internasional 37. Program Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
2.080.000.000 0,11
38. Program Peningkatan SDM, Pelatihan 1.850.000.000
0,10 Bantuan Peralatan Industri
5 Meningkatkan
80.271.124.000 4,24
kualitas
1. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1.950.000.000
0,10
pengelolaan dan
2. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya 995.000.000
0,05
pengendalian LH Hutan
serta PRB 3. Program Rehabilitasi Perlindungan dan
1.475.000.000 0,08
Konservasi Hutan 4. Program Pemberdayaan Masyarakat sekitar
1.010.000.000 0,05
Hutan
IV - 49
ANGGARAN PROGRAM PEMBANGUNAN
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN TAHUN 2013
PAGU RKPD 2013
5. Program Pembinaan Penertiban Industri Hasil 1.300.000.000
0,07 Hutan
6. Program Perencanaan Pengembangan Hutan 750.000.000
0,04 7. Program Pengelolaan Pemanfaatan Kawasan
400.000.000 0,02
Sumber Daya Hutan 8. Program Rehabilitasi pemulihan cadangan
250.000.000 0,01
devisa Sumber daya alam 9. Program Pengendalian Pencemaran dan
15.455.000.000 0,82
Kerusakan Lingkungan Hidup 10. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
4.735.000.000 0,25
daya Alam 11. Program Pengembangan Jasa Lingkungan
550.000.000 0,03
Kawasan-kawasan Konservasi Laut dan Hutan 12. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
9.280.000.000 0,49
Sumber Daya Alam 13. Program Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
1.750.000.000 0,09
14. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber 2.270.000.000
0,12 Daya Kalautan dan Perikanan
15. Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam 2.065.000.000
0,11 dan Geologi
16. Program Pengelolaan dan Konservasi Sungai, 24.849.287.000
1,31 Danau dan Sumber Daya Air lainnya
17. Program Penyelenggaraan Penanggulangan 8.486.837.000
0,45 Bencana
18. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 550.000.000
0,03 Rawan Bencana
20. Program Pengembangan kapasitas pengelolaan 1.900.000.000
0,10 SDA dan LH
21. Program peningkatan kualitas akses informasi 250.000.000
0,01 SDA dan LH
6 Memantapkan
276.912.704.000 14,63
Tata Kelola 1. Program Penyelenggaraan Pemerintah Umum
23.345.148.000 1,23
Pemerintahan 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan
1.178.421.000 0,06
yang Baik 4. Program Pengelollan Aset Daerah
6.449.431.000 0,34
5. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 5.250.000.000
0,28 Perencanaan Pembangunan Daerah
6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2.375.000.000
0,13 7. Program Peningkatan Pelaksanaan Otonomi
3.800.000.000 0,20
Daerah 8. Program Optimalisasi Pemanfaatan Tehnologi
2.180.000.000 0,12
Informasi 9. Program Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah
2.400.000.000 0,13
10. Program Peningkatan dan Pengembangan 32.659.382.000
1,73 Pengelolaan Keuangan Daerah
11. Program Peningkatan Sistem Pengawasan 8.513.638.000
0,45 Internal dan Pengendalian Kebijakan Kepala Daerah
12. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga 140.000.000
0,01 Pemerikasa dan Aparatur Pengawasan
13. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga 48.410.000.000
Perwakilan Rakyat Daerah 14. Program Penyelenggaraan Kepegawaian dan
32.783.791.000 1,73
Perangkat Daerah 15. Program Peningkatan sarana prasarana
86.522.893.000 4,57
aparatur pemerintah daerah 16. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
460.000.000 0,02
Aparatur Pemerintah Daerah 17. Program Pengembangan DataInformasiStatistik
1.200.000.000 0,06
Daerah 18. Program Perbaikan Sistem Administrasi
2.560.250.000 0,14
Kearsipan 19. Program Penyelamatan dan Pelestarian
1.939.750.000 0,10
Dokumen Arsip Daerah
IV - 50
ANGGARAN PROGRAM PEMBANGUNAN
NO PRIORITAS
PEMBANGUNAN TAHUN 2013
PAGU RKPD 2013
20. Program Peningkatan Pemasyarakatan 200.000.000
0,01 Kearsipan Kepada Masyarakat
21. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan 300.000.000
0,02 Informasi
22. Program Pengembangan Komunikasi,Informasi, 5.470.000.000
0,29 dan Media Massa
23. Program Kerjasama Informasi dengan Mass 7.600.000.000
0,40 Media
24 Program Pengkajian dan Penelitian Bidang 1.175.000.000
0,06 Informasi dan Komunikasi
7. Pemantapan 51.938.160.000
demokratisasi dan
1. Program Pendidik Politik Masyarakat 1.925.000.000
0,10
kondusivitas
2. Program Peningkatan Kemampuan Linmas dan 26.058.160.000
1,38
wilayah Ratih
3. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk 3.470.000.000
0,18 Menjaga Ketertiban dan Keamanan
4. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan 5.555.000.000
0,29 Lingkungan
5. Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan 2.615.000.000
0,14 Pencegahan Tindak Kriminal
6. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan 3.250.000.000
0,17 7. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan
1.100.000.000 0,06
Kebangsaan 8. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
7.965.000.000 0,42
J U M L A H 1.892.214.421.000
97
IV - 51
RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
V - 1
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
TAHUN 2013
Dalam rangka perwujudan tahap ketiga RPJMD Tahun 2008-2013 yaitu tahap perwujudan masyarakat Jawa Tengah yang semakin sejahtera, maka
disusun rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2013. Program dan kegiatan yang mendukung pembangunan secara menyeluruh akan
dikelompokkan menjadi 26 urusan kewenangan wajib, dan 8 urusan kewenangan pilihan, sesuai pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota.
5.1 Urusan Wajib