“setelah kuliah di Medan ini la...kalo dulu belum berani takut aja. Wawancara dengan informan VS, 2013.
“udah kuliah di medan ini baru pertaman kali saya melakukan hubungan seks itu, kalo dulu kan gak berani soalnya tinggal sama orang
tua”Wawancara dengan informan RD, 2013.
“udah ke medan ini aku baru tahu kayak gitu soalnya dulu masih Belum berani behubungan seks, paling-paling pacarannya ngambil dikitdikit aja”
Wawancara dengan informan AS,2013.
Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian informan menyatakan bahwa melakukan hubungan seksual pertama kali ketika masih duduk
di bangku SMA dan berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Sementara sebagian informan lainnya menyatakan melakukan hubungan seks pertama kali setelah kuliah. Hal ini dapat
diperkirakan bahwa mahasiswa pertama kali melakukan hubungan seks sejak usia 16-25 tahun. Pada usia ini adalah masa-masa mulai berkembangnya hormon-hormon di dalam tubuh
manusia. Dari wawancara dengan informan terlihat bahwa hubungan seks yang mereka lakukan, semuanya berawal dari hubungan pacaran dengan lawan jenis. Hubungan pacaran
yang dilakukan oleh remaja dan mahasiswa seakan-akan mengandalkan hubungan seks sebagai senjata dalam memiliki sebuah cinta atau asmara keduanya.
3.3. Tempat yang Dipergunakan untuk Pergaulan Bebas
Setiap pelaku seks bebas mempunyai tempat-tempat tertentu yang aman ketika akan melakukan hubungan seks. Menurut penuturan informan mengatakan bahwa tempat bukan
menjadi masalah di Medan karena ada banyak hotel-hotel dengan tarif relatif murah. Seperti penuturan yang disampaikan oleh informan di bawah ini
: “biasanya pacar saya datang dari kampung langsung ke kostku itupun kalo
dia ada waktu. tapi paling-paling dua kali sebulan, dulu kami pernah juga melakukan hubungan seks di rumahnya, waktu keluarganya gak ada di
rumah.Bahkan sampai sekarang kalo saya pulang kampung kami masih sering melakukannya di rumah pacar saya walaupun orang tuanya ada di
situ, orang tuanya udah tua jadi mereka gak mungkin tahu kalo saya tidur disitu. Apalagi kemarin waktu orang tuanya pergi naik haji kami disitu trus
walaupun disitu anak kost orang itu. Sekarang kalo dia datang kami lebih sering nginap di hotel, katanya biar lebih bebas lagian hotel-hotel di medan
ini ada yang Rp 35.000 per malam kayak hotel X tapi kalo dia lagi gak ada uang terpaksa di kost ku”
lalu ia melanjutkan: “ di kost ku biasanya dilakukan, kalo di kostnya gak enak kurasa kalo tau
kawan-kawan satu kostnya, kalo di kost ku kan udah tau kian orang itu kami kayak mana, gak usah lagi di tambah orang lain yang tahu, Wawancara
dengan informan KN, 2013
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, seperti yang di ungkapkan oleh informan berikut :
“biasanya saya bawa cewek saya ke kostan karena menurut saya lebih aman karena teman-teman kost disini gak ada yang marah dan melarang
karena mereka juga sering kok membawa pacarnya ke kost kadang nginap juga. Biasanya kost kostan saya bebas jadi gak ada yang bisa melarang
apalagi kawan-kawan yang lain, saya dan mereka itu sama aja, sama-sama pernah bawa pacar ke kost, lagian kalo pun dikost misalnya gak
bisa,hotel kan banyak yang terima” Wawancara dengan informan AS,2013.
Rumah kost tanpa induk semang atau tanpa aturan juga dipilih menjadi salah satu tempat untuk melakukan hubungan seks karena dianggap aman. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh informan berikut ini :
“di kost dia soalnya di kos ku payah karna ada kakak ku disitu. Kebetulan kan pacar ku itu satu kos sama kawan ku, udah gitu gang tempat kostan
kami bertetangga, jadi aku sering nginap di situ tapi kubilang sama kakakku, kalo saya nginap di kos kawan makanya gak ada masalah, karna
kakak kenal juga sama kawan ku”Wawancara dengan informan TN, 2013
Hal serupa juga dituturkan informan berikut:
“ biasanya kalo kami mau melakukan hubungan seks kami ke kost-nya, soalnya dia nyewa rumah berdua sama sepupunya, kalo saya kan tinggal di
perumahan dosen jadi gak mungkin di kost ku, kalo di kost nya kami bebas melakukan apa aja, saya sering tidur di tempat dia tapi ngaku sama ibu kost
mau ngerjai tugas di tempat kawan atau mau nginap di rumah saudara, kadang-kadang saya takut juga kalo sering gak tidur di kost takut ibu kost
curiga, makanya pintar-pintar cari alasan la biar gak ketahuan. Wawancara dengan informan RD, 2013.
Berbeda dengan informan dibawah ini yang memanfaatkan rumah pasangannya sebagai salah satu tempat untuk melakukan perilaku seks bebas karena di rumah itu pasangan
hanya tinggal sendiri walaupun tempat tersebut cukup jauh dari tempat tinggal informan. Berikut ini adalah penuturan informan tersebut:
“ pastinya kalo mau berhubungan intim kami cari tempat yang aman, kalo kost saya gak dibolehkan masuk cowok makanya ke tempat dia kebetulan
dia punya rumah di Perbaungan dan dia tinggal sendiri dikebun itu, disitu kami biasanya melakukannya. Karena terlalu jauh jadi kami jarang
ketemuan, dalam satu bulan kami bisanya jumpa paling empat kali makanya kami gak sering-sering kali melakukannya”Wawancara dengan informan
VS, 2013.
Dari hasil wawancara di atas maka dapat kita lihat bahwa sebagian besar perilaku seks bebas tersebut dilakukan di kost-kostan yang tidak mempunyai induk semang atau tanpa
pengawasan. Namun tidak semua kost-kostan tanpa induk semang bisa dijadikan tempat melakukan seks bebas atau perilaku menyimpang lainnya. Semua itu bisa terhindar jika
pemilik kost atau anak kost membuat peraturan sendiri agar rumah kost tidak terlalu bebas. Informan lainnya juga mengaku memilih hotel sebagai salah satu tempat untuk melakukan
seks bebas. Banyak penginapan atau hotel di Medan ini yang sewanya tergolong tarif murah sehingga memberikan kebebasan ruang untuk menyalurkan hasrat seksual. Murahnya sewa
penginapan atau hotel memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memilih hotel sebagai salah satu tempat untuk melakukan hubungan seks. Selain itu ada juga yang nekat
berhubungan di rumah pasangannya tanpa menghormati keberadaan orang tua yang berada di rumah pasangannya, bahkan ada juga yang sampai ke luar kota Medan untuk melakukan
hubungan seks bebas.
3.4. Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Melakukan Pergaulan Bebas