Proses Tahap Awal Mahasiswa Melakukan Pergaulan Bebas

1. oral 0-18 bulan 2. anal 18 bulan - 3 1 2 tahun 3. tahap phalik 3 1 2 tahun - 6 tahun 4. latency 6 tahun - pubertas 5. genital pubertas - dewasa Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku dan kepribadian dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia selalu berkembang seiring bertambahnya usia. Dan ini juga dipengaruhi dari keadaan lingkungan sosial dimana individu tersebut berada. Seperti misalnya seorang anak yang melakukan salah satu tindakan pada tabel diatas itu merupakan efek dari faktor persuasi yang terlibat pergaulan bebas.

3.2. Proses Tahap Awal Mahasiswa Melakukan Pergaulan Bebas

Sesuai karakteristik perkembangan seksual, mahasiswa umumnya mengembangkan perilaku seksual dalam bentuk relasi heteroseksual atau pacaran. Terbentuknya relasi heteroseksual pada mahasiswa dipengaruhi oleh tugas perkembangannya yaitu remaja mulai membentuk hubungan baru dengan lawan jenis Pangkahila dalam Soetjiningsih, 2004. Perkembangan psikoseksual mahasiswa dan remaja mempengaruhi manusia untuk bergaul dengan bebas. Salah satu awal dari pergaulan bebas ini ternyata berawal dari hubungan pacaran dengan pasangan dan mengakibatkan terjadinya hubungan seks bebas dan timbulnya perilaku-perilaku lainnya seperti Narkoba, kehidupan malam, PSK, serta Perjudian dan mabuk-mabukan. Mahasiswa yang kost di kecamatan Medan Baru ini melakukan hubungan seks dengan pacar mereka. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan mahasiswa pelaku seks bebas yang berada di wilayah kecamatan Medan Baru yang telah melakukan hubungan seks bebas mulai sejak pendidikan SMA: “Saya melakukan hubungan seks pertama kali dengan pacar waktu SMA, waktu itu di sekolah ketika jam istirahat. Awalnya memang ada perasaan takut tapi karna rayuan pacar akhirnya saya gak bisa nolak. Sekarang saya sudah putus dengan pacar pertama saya dan sekarang lagi jalan sama pacarku yang ada disini di Medan” Wawancara dengan informan KN, 2013 Hal serupa juga dikatakan informan berikut yaitu: “Saya pertama kali berhubungan seks waktu SMA berlanjut sampaikuliah. Pertama melakukan ada perasaan takut dan sedih karena perawan saya hilang tapi lama kelamaan perasaan itu gak ada lagi karena banyak juga saya liat teman-teman saya yang udah gak perawan, dipikiri kalipun gak kan balek lagi keperawanan itu kan. Tapi sampai sekarang gak ada yang tahu kalau saya udah pernah berhubungan intim. Kalau sekarang setelah kuliah saya semakin sering melakukannya karena saya sudah kost jadi tidak takut lagi” Wawancara dengan informan TN, 2013. Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan lainnya, berikut ini: “ Saya melakukan hubungan seks pertama kali ketika masih SMA. Kebetulan waktu SMA saya kost jadi yang mengawasi kurang walaupun ada ibu kost namun ibu kost kasi izin membawa kawan cowok asalkan jangan nginapsampai malam, di situ lah kami melakukannya pertama kali” Wawancara dengan informan ST, 2013. Berbeda dengan informan berikut ini yang melakukan hubungan seks pertama kali di saat kuliah, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : “setelah kuliah di Medan ini la...kalo dulu belum berani takut aja. Wawancara dengan informan VS, 2013. “udah kuliah di medan ini baru pertaman kali saya melakukan hubungan seks itu, kalo dulu kan gak berani soalnya tinggal sama orang tua”Wawancara dengan informan RD, 2013. “udah ke medan ini aku baru tahu kayak gitu soalnya dulu masih Belum berani behubungan seks, paling-paling pacarannya ngambil dikitdikit aja” Wawancara dengan informan AS,2013. Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian informan menyatakan bahwa melakukan hubungan seksual pertama kali ketika masih duduk di bangku SMA dan berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Sementara sebagian informan lainnya menyatakan melakukan hubungan seks pertama kali setelah kuliah. Hal ini dapat diperkirakan bahwa mahasiswa pertama kali melakukan hubungan seks sejak usia 16-25 tahun. Pada usia ini adalah masa-masa mulai berkembangnya hormon-hormon di dalam tubuh manusia. Dari wawancara dengan informan terlihat bahwa hubungan seks yang mereka lakukan, semuanya berawal dari hubungan pacaran dengan lawan jenis. Hubungan pacaran yang dilakukan oleh remaja dan mahasiswa seakan-akan mengandalkan hubungan seks sebagai senjata dalam memiliki sebuah cinta atau asmara keduanya.

3.3. Tempat yang Dipergunakan untuk Pergaulan Bebas