Sementara sebagian masyarakat lainnya percaya bahwa diantara sekian mahasiswa yang tinggal di lingkungan mereka pasti diantaranya merupakan seorang pelaku seks bebas.
Seperti yang di katakan informan di bawah ini:
“ saya sering melihat anak-anak kost disini yang pakaiannya seksi-seksi apalagi kalau malam minggu trus banyak kost-kostan disini yang agak
aneh, kadang kost-kostan cewek tapi sendal di rumah itu sendal cowok atau sebaliknya kost-kostan cowok tapi banyak sandal cewek, itu saya lihat
sampai larut malam dan pagi-pagi sandal itu juga masih ada, tapi saya kurang tahu mereka itu melakukan apa disana tapi saya gak yakin kalau
mereka itu gak melakukan apa-apa. Kalau cerita sama tetangga yang lain memang katanya anak kost di daerah ini memang gak beres. Tapi itu urusan
orang itu la, kalo disini memang kost-kostan kacau ada yang kost-an pelacur, ada yang lesbian, kumpul kebo, macem-macem la”Wawancara
dengan informan Deliana M., 2013. “ ya saya tahu, karena di daerah ini kost-kostan sangat bebas, laki-laki bebas aja masuk ke kost cewek bahkan
menginap, kadang-kadang kita malu melihat mahasiswa ini, kita merasa gak dihargai karena di depan kita pun mereka berani mesra-mesraan,
banyak kost-kostan disini yang gak beres” Wawancara dengan informan Rani., 2013.
3.6. Ciri-ciri Perilaku Mahasiswa yang melakukan Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas sudah merupakan hal yang sering dilakukan oleh generasi muda saat ini. Selain daripada seks bebas, Berbagai macam bentuk atau ciri-ciri perilaku lain yang
dilakukan dapat teridentifikasi melalui hal yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari- harinya. Adapun ciri-ciri perilaku yang melakukan pergaulan bebas sebagai berikut ini:
1. Cakap kotor.
Cakap kotor adalah hal yang lumrah tidak terhitung dengan menggunakan kata-kata kotor yang dipakai setiap harinya merupakan bahasa gaul bagi mereka. Dimana dengan
mereka mengucapkan itu, mereka seperti merasakan kepuasan dan bangga dengan bahasa- bahasa yang diucapkannya. Mereka juga percaya diri dalam menggunakan bahasa-bahasa
mereka sendiri. Contoh-contoh panggilan atau gelar sesama mereka sendiri yaitu: - Ces
- Coy - Anjrit
- Boneng - Pesong
- Dan lain-lain
2. Pakaian. Pakaian yang digunakan oleh pelaku yaitu dengan mengikuti model-model trend
sekarang seperti celana pendek, kaos ketat, tanktop, laging, press atau gaun-gaun yang dipakai untuk dugem. Selain dengan alasan sensualnya, yaitu supaya menarik hawa nafsu
laki-laki dan dengan jalan itulah mereka bisa menghasilkan untung dari laki-laki yang melihat mereka berpakaian seksi seperti memberikan duit mentah. Selain alasan itu, bahwa dengan
menggunakan celana pendek sehari-hari ditempat kosan supaya terlihat tampil beda dengan teman yang lain dan tidak kolot, tetapi semakin gaul dan juga pelaku mengakui nyaman
mengenakannya. Celana pendek dipadukan dengan kaos ketat itu sangat nyaman dan tidak ribut dalam bahasa mereka. Berbeda dengan mengenakan gaun-gaun atau yang disebut trend
sekarang adalah Dress. Jika mereka menggunakan gaun-gaun untuk pergi ke club ataupun dugem adalah supaya terlihat sangat seksi dan juga terlihat lebih cantik kalau ketempat
ruangan dugem tersebut. Pelaku mengakui dengan memakai gaun ataupun celana pendek
yang dipadukan dengan tanktop istilah mereka kaos ketat tanpa lengan supaya lebih ringan untuk menari dan sekaligus dipadukan dengan sepatu-sepatu yang memiliki hak tinggi.
3. Minuman KerasMabuk-mabukan Jenis minuman yang biasa digunakan pelaku ketika pergi ke tempat dugem adalah Bir
hitam atau bir putih. Menurut pelaku, kalau sudah berada didalam ruangan dugem wajib untuk minum alkohol. Alasannya jika tidak mengkonsumsi alkohol yang juga disertai dengan
merokok seperti tidak berasa dalam istilah mereka seperti suasana mati menurut pasangan mereka. Dengan menggunakan minuman tersebut, mereka pun merasa seperti terbang sambil
menari-nari. Pelaku juga terkadang mengeluh karena minuman yang dikonsumsinya masih biasa-
biasa saja dan tidak membuat mabuk. Pelaku mengeluh karena tdak mempunyai uang lebih untuk membeli minuman yang lebih tinggi dari yang biasa dikonsumsi. Seperti contoh ujar
pelaku jenis minuman yang mereka dambakan adalah Vodka, Red Label, Black Label, Jack Daniels. Jenis-jenis minuman ini harganya sangat mahal sehingga mereka tidak sanggup
untuk membelinya. Pelaku juga mengaku bahwa supaya dapat menjangkau minuman- minuman tersebut ada cara yang digunakan seperti merayu dan mendekati laki-laki yang
mereka perhatikan yang sedang mengkonsumsi minuman tersebut. Mereka mendekati laki- laki tersebut dengan mendatangi meja tempat kumpul laki-laki tersebut. Kemudian ada juga
dengan menemani laki-laki menari-nari saja sudah pasti ditawarkan minuman elit tersebut sama pelaku. Dunia malam seperti inilah yang mengisi hari-hari mereka dan menghabiskan
waktu malam sampai di Dugem.
4. Jadwal telah ditentukan Jadwal yang ditentukan untuk clubbing atau keluar malam tiap hari adalah keluar dari
rumah pukul 22.00 wib malam dan menghabiskan waktu sampai pulang ke kediaman mereka pukul 04.00 wib pagi hari. Aktifitas ini sudah biasa mereka jalani karena jika tidak pergi
keluar malam, alasan pelaku tidak bisa tidur di kost dan juga tidak tenang, selalu merasa ada yang kurang. Dalam arti bahwa dunia malam ini adalah sangat penting bagi pelaku untuk
mencari kepuasan sendiri.
5. Kebiasaan Merokok Pelaku biasanya menggunakan rokok dengan dasar untuk mendapatkan pikiran yang
tenang dan sangat enak dibawa santai. Kebiasaan merokok ini sudah sangat biasa pelaku lakukan seperti selesai makan, selesai minum, mau menjelang tidur, dan juga ketika kumpul-
kumpul dengan temannya. Selain alasan itu juga, mereka mengaku supaya terkesan gaul, tidak kolot, dan beda dari teman lainnya. Jenis-jenis rokok yang digunakan adalah rokok
kretek dan filter dengan merek seperti : Sampoerna, Marlboro Menthol, dan lain-lain. Kedua merek rokok ini sering digunakan oleh pelaku. Selain itu, mereka juga tidak segan-segan
mengajari teman-temannya untuk merokok dalam perhatian peneliti.
6. Menggunakan Parfum dan Make-Up. Pelaku juga sering menggunakan parfum dan make-up sebagai kebiasaan yang mereka
lakukan. Mereka hanya menggunakan make-up dalam acara-acara ulang tahun teman- temannya atau party. Parfum itu setiap hari mereka gunakan setiap waktu. Selain ke party,
make-up ini harus dan wajib digunakan untuk pergi ke tempat kebiasaan mereka tadi yaitu dugem. Make-up yang mereka gunakan supaya membuat mereka cantik dan putih wajahnya
sekalian dipadukan dengan lipstik dibibir supaya terlihat seksi. Contoh alat-alat make-up
yang mereka gunakan adalah seperti: maskara, bedak meong atau bedak cina, lipstik, alas bedak, eye shadow, penggaris bibir dan banyak lagi. Untuk pergi ke tempat dugem, mereka
harus menghabiskan waktu satu jam lebih untuk berhias atau berdandan. Sekaligus juga mereka merapikan rambut yaitu dengan dibuat keriting, dilurusin yang mengikuti model baju-
baju mereka plus pewangi. 7. Tempat-tempat
Pelaku juga mendatangi tempat-tempat tertentu yang merupakan tempat berkumpulnya teman-teman mereka. Tempat-tempat yang sering mereka kunjungi adalah warkop Elisabeth,
Karaoke D’Star. Tempat-tempat ini mereka kunjungi juga untuk menghabiskan waktu-waktu nongkrong di tempat itu. Sebelum dapat jam atau jadwal dugem, mereka biasanya
menyempatkan dirinya pergi nongkrong dengan teman-temannya. Alasannya supaya bisa sekalian melihat-lihat laki-laki dan sering-sering tebar pesona atau menarik perhatian laki-
laki. Selain alasan itu, mereka juga bermaksud ingin santai daripada dirumah atau kost, kerjaan, atau hanya tidur saja, lebih baik di warkop cerita-cerita dengan kawan-kawan.
Begitu juga halnya di karaoke, alasan mereka adalah supaya bisa membuang stress dengan bernyanyi-nyanyi bersama teman-temannya. Peneliti juga memperhatikan kebiasaan
merokok mereka tidak pernah lepas sekalipun dalam aktivitas nongkrong. Mereka menyebut bahwa dengan merokok sebagai pelengkap acara santai di tempat tongkrongan. Hal ini terjadi
setiap harinya juga yaitu mulai dari siang sampai malam hari jam 20.00 wib.
8. Narkoba Salah satu dari pelaku juga menggunakan narkoba atau bahasa gaulnya menurut
mereka adalah Nge-Drugs. Peneliti mewawancarai langsung, bahwa pelaku narkoba yang satu ini adalah dipengaruhi dari teman awalnya. Kebetulan si pelaku banyak relasi teman.
Sehingga beliau dikenalkan lewat temannya juga hingga sampai dia terjerumus ke dunia Nge-
Drugs. Namun keinginan pelaku juga ternyata sudah timbul dalam dirinya sendiri. Alasannya adalah ingin coba-coba, supaya dibilang gaul dan hebat dan ingin dipuji tampil beda dari
teman-temannya. Dunia gelap ini telah dijalani tahap demi tahap sampai betul-betul terbiasa untuk
melakukannya tanpa takut menerima efeknya. Pelaku hanya bilang kalau dengan menggunakan itu akan membuat dirinya semakin cantik dan pikirannya tidak akan lagi stress
melainkan tenang dan nyaman. Tanggapan inilah yang pelaku ketahui dari relasinya sendiri, dan sayangnya beliau hanya percaya begitu saja.
9. Pertemanan Jalinan pertemanan pelaku adalah yang sering peneliti amati masih orang-orang yang
sama dengan pelaku status sama sampai orang-orang kelas menengah. Cara perkumpulan mereka adalah temannya ada yang mengunjungi ke kostnya dan nginap berhari-hari dan
sebaliknya secara bergantian. Terkadang mereka menginap 3 kali dalam satu minggu, karena keinginan mereka sama-sama ingin keluar dan tidak betah di rumah. Setelah temannya
mengunjungi, mereka sudah pasti membuat rencana dan mempersiapkan rencana-rencana mereka sendiri.
Pelaku juga pernah mengalami permasalahan yang sangat besar di kostannya yaitu bertengkar hebat dengan tetangga kost pelaku orang yang berkediaman di tempat itu
sendiri. Pertengkaran itu disebabkan karena tetangganya menganggap bahwa si pelaku mempengaruhi anak kandung si tetangga itu untuk ikut terlibat dalam pergaulan bebas.
Kesehari-harian pelaku yang lebih sering menghabiskan waktunya bersama teman sepergaulannya menyebabkan kurangnya komunikasi dengan keluarga sehingga
mempengaruhi kurangnya kontrol sosial.
Gambar 1. Diagram Perilaku Pergaulan Bebas di Kalangan Mahasiswa
Gambar 2. Skema Faktor Penyebab Perilaku Pergaulan Bebas di kalangan Mahasiswa
Pada Gambar 1. Peneliti telah menggambarkan bahwa bentuk-bentuk pergaulan bebas di kalangan mahasiswa sangat beragam. Bentuk-bentuk perilaku ini sudah merupakan ciri
khas dari mayoritas mahasiswa yang tinggal di kos atau juga mahasiwa yang tinggal menetap di Kota pada umumnya.
Narkoba Seks Bebas
Minuman Keras
Merokok Kehidupan
Malam
PERILAKU MAHASISWA
Kurangnya Perhatian dan
Pengawasan Orangtua
Kurangnya Pemahaman
Tentang Seks, Moral, Norma.
Hubungan Pacaran
Kebutuhan Ekonomi
Perilaku Pergaulan Bebas
Pada gambar 2. Terlihat jelas bahwa faktor-faktor penyebab perilaku pergaulan bebas dapat berkembang di tengah-tengah masyarakat.
3.7. Pandangan terhadap Hubungan Seks Bebas dalam Pacaran