Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme karena didalam kajian paradigma konstruktivisme memandang tindakan komunikatif sebagai
interaksi yang sifatnya sukarela. Pembuat komunikasi adalah subjek yang memiliki pilihan bebas, walaupun lingkungan bebas membatasi apa yang dapat
dilakukan. Tindakan komunikatif dianggap sebagai tindakan sukarela, berdasarkan pilihan subjek. Dengan kajian konstruktivisme ini, peneliti berusaha
memahami dan mendeskripsikan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan subjek yang akan diteliti. Selain itu, penelitian ini menggunakan paradigma
konstruktivis karena penelitian yang menggunakan metode riset deskriptif kualitatif wawancara dan observasi merupakan bagian dari pendekatan
konstruktivis.
2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Komunikasi
2.2.1.1 Defenisi Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya. Komunikasi bukan sekedar kegiatan bertukar pikiran atau pendapat saja, tetapi kegiatan yang dilakukan untuk berusaha
mengubah pendapat dan tingkah laku orang lain. Widjaja, 1988: Istilah komunikasi atau communication berasal dari kata latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama sama makna. Sejak lahir kita tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Para psikolog
berpendapat, kebutuhan utama manusia untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah yang bisa terpenuhi
dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Maslow mengatakan, bahwa manusia memiliki kebutuhan dasar, yaitu: kebutuhan
fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri dan akulturasi diri. 26
Perilaku komunikasi pertama yang di pelajari manusia berasal dari sentuhan orang tua kepada anak sebagai respon atau upaya untuk memenuhi
kebutuhannya. Anak cepat beradaptasi terhadap ibunya sendiri, dengan melihat respons anak yang berulang, sang ibu akhirnya bisa membedakan suara anak,
kondisi anak, baik ketika si anak marah, sakit, lapar, kesepian, atau sekedar bosan. Demikianlah proses komunikasi ibu dan anak yang terkesan sangat sederhana.
Menurut Thomas M. Scheidel : komunikasi dilakukan untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial disekitar, dan
untuk mempengaruhi orang lain dalam merasakan, berpikir atau berprilaku seperti yang diinginkan. Dan tujuan komunikasi dilakukan yaitu untuk mengendalikan
lingkungan fisik dan psikologis.
Menurut Gordon I. Zimmerman : tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting
bagi kebutuhan kita, untuk memberi makan dan pakaian kepada diri sendiri, memuaskan kepenasaran diri kita akan lingkungan dan menikmati hidup. Kedua,
kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk kehidupan dengan orang lain.
Menurut Rudolph F. Verderber : komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama; sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, menunjukkan ikatan dengan
orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua; fungsi pengambilan keputusan, memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat
tertentu.
Menurut Judy dan Paul : komunikasi mempunyai dua fungsi, pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik,
meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, untuk
memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat Mulyana, 2008:4-16.
Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan berhasil jika adanya pengertian
dan pemahaman yang sama antara satu sama lain. Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting sama halnya dengan bernafas. Tanpa adanya
komunikasi kehidupan serta aktivitas yang ada didalamnya tidak akan berjalan dengan lancar.
Kualitas komunikasi menentukan keharmonisan hubungan dengan sesama individu. Adapun bentuk dari komunikasi yaitu :
1. Komunikasi Personal personal communication
Terdiri dari komunikasi intrapersonal intrapersonal communication dan komunikasi antarpersonal interpersonal communication
2. Komunikasi Kelompok
a. Komunikasi Kelompok Kecil small group communication terdiri dari
ceramah, forum, diskusi, dan seminar. b.
Komunikasi Kelompok Besar large group communication terdiri dari kampanye.
3. Komunikasi Organisasi organization communication
4. Komunikasi Massa mass communication
Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam proses apapun, maka dalam harmonisasi hubungan ini terbentuk dalam komunikasi antarpribadi dan
komunikasi kelompok. Adapun proses komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder Effendy, 2004:11.
1. Proses Komunikasi Secara Primer
Adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang ini umumnya
bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang digunakan dapat berupa gerak tubuh, gambar, warna dan sebagainya.
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Komunikasi apabila diaplikasikan dengan benar akan mampu mencegah dan memperbaiki hubungan sekaligus menciptakan suasana yang menyenangkan dan
harmonis baik antarpribadi, antar kelompok, antar bangsa, dan sebagainya.
Abraham Maslow menyebutkan bahwa satu diantara empat kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman lewat rasa
memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan Rakhmat, 2005:9.
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi jika ada seseorang yang
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya
2.2.1.2 Unsur-Unsur Komunikasi
komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen
komunikasi. Untuk itu kita perlu mengetahui unsur-unsur komunikasi. Menurut Wilbur Schramm komunikasi selalu menghendaki adanya paling sedikit tiga unsur
Effendy, 2003:39 yakni : 1.
Sumber Source Sumber dapat merupakan perorangan orang yang sedang berbicara,
menulis, menggambar dan melakukan gerak-gerik atau sebuah organisasi komuniasi surat kabar, biro publikasi, televisi, radio, film, dan
sebagainya.
2. Pesan Message
Pesan dapat diwujudkan diatas kertas, gelombang radio diudara, daya tekan dalam aliran listrik, lambaian tangan, kibaran bendera, atau tanda-
tanda lain yang bila ditafsirkan mempunyai arti tertentu.
3. Sasaran Destination
Sasaran dapat merupakan seseorang yang sedang mendengarkan, memperhatikan atau membaca. Bisa juga berupa anggota kelompok
diskusi, hadirin pendengar ceramah, penonton sepak bola, atau anggota kelompok massa seperti pembaca surat kabar atau penonton televisi.
2.2.1.3 Sifat Komunikasi
a. Komunikasi verbal 1. Komunikasi lisan
2. Komunikasi tulisan b. Komunikasi non verbal
1. Komunikasi kial gesture 2. Komunikasi gambar
c. Komunikasi tatap muka d. Komunikasi bermedia Effendy, 1992
2.2.1.4 Ruang Lingkup Komunikasi