membuat para santri merasa nyaman dan tidak tertekan dalam menjalankan berbagai kegiatan di pesantren. Pendidikan dan pengajaran yang bernuansa islami
ini bermaksud memberikan pengetahuan agama secara mendalam sesuai dengan Syari’ah Islam maupun Al-qur’an dan Hadist. Agar mereka mempunyai persiapan
dalam menghadapi kehidupan yang layak baik didunia maupun di akhirat kelak. Untuk mendukung alasan di atas, Darularafah menyediakan tenaga
pengajar yang bertugas untuk membimbing para santri dalam hal apapun. Semua santri yang ada di pesantren Darularafah Raya adalah manusia yang berpotensi
yang layak dikembangkan untuk dapat mencapai kemandirian, kreativitas dan produktivitas.
Pembentukan kepribadian sosial seorang santri akan dapat berjalan dengan efektif apabila dalam prosesnya menggunakan komunikasi antarpribadi yang
meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Jika para ustad maupun ustadzah dapat menjalin komunikasi antarpribadi yang baik terhadap santri dan terdapat
kesepahaman makna maka akan terdapat hubungan timbal balik diantara keduanya. Sehingga santri dapat mengungkapkan isi hatinya yang dapat
memudahkan ustad maupun ustadzah dalam membantu pembentukan kepribadian sosial santri tersebut.
Berangkat dari keprihatinan yang dialami santri ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Pesantren Darularafah Raya Lau Bakeri. Karena peneliti
melihat bahwa ada sebagian dari santri yang merasa tidak betah dan malas dalam melaksanakan kegiatan apapun dan kurangnya interaksi dengan guru dan teman-
teman. Hal ini lumrah terjadi jika dilihat dari kondisi para santri yang jauh dari orang tua, kebebasan, dan kesenangan yang biasanya dengan mudah mereka
dapatkan diluar pesantren.
1.2 Fokus Masalah
Penelitian ini difokuskan pada komunikasi antarpribadi antara guru dan remaja santri putri yang tinggal dipesantren dengan kondisi terpisah dari orang tua
dan keluarga. Dalam penelitian ini dikhusukan hanya kepada para guru pesantren darularafah raya saja, karena menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti,
komunikasi yang dilakukan oleh santri putri lebih banyak dilakukan kepada para guru dipesantren dari pada orang tua mereka. Hal ini ditandai dari situasi dan
kondisi mereka yang terpisah jauh dari orang tua mereka masing-masing. Komunikasi antarpribadi yang terjadi dilakukan secara tatap muka antar guru
dengan santri. Penelitian ini dikhususkan pada remaja santri putri karena perubahan-perubahan secara mendalam serta hal-hal buruk lebih banyak terjadi
kepada anak remaja khususnya perempuan. Hal ini terjadi dikarenakan kaum perempuan lebih lemah dibanding dengan kaum lelaki.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Peranan Komunikasi Antarpribadi Guru dalam membentuk Kepribadian Sosial Remaja Santri Putri di Pesantren Darularafah Raya Lau
Bakeri?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui peranan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh
guru dalam membentuk kepribadian sosial remaja santri putri di Pesantren Darularafah Raya Lau Bakeri.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas atau menambah khasanah penelitian dan bahan bacaan dilingkungan FISIP
USU khususnya di Departemen Ilmu Komunikasi.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan peneliti mengenai komunikasi antarpribadi khususnya mengenai peranan guru dalam membentuk kepribadian sosial anak usia
remaja. 3.
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi kepada siapa saja yang tertarik terhadap pengetahuan
yang berhubungan dengan komunikasi antarpribadi serta dapat menjadikan masukan bagi Pesantren Darularafah Raya Lau Bakeri.
BAB II KAJIAN PUSTAKA