Pemeriksaan Karsinoma Nasofaring 1. Anatomi dan Histologi Nasofaring

kas KGB leher yang membesar adalah daerah yang terletak di bawah angulus mandibula di dalam otot strenokleidomastoideus, di mana kelenjar teraba keras, tidak nyeri bila ditekan, tidak mudah digerakkan karena biasanya juga telah mengenai jaringan otot di bawahnya. 6,31 Metastasis jauh terjadi secara hematogen maupun limfogen, biasanya ke tulang, paru, ginjal, limpa dan hati dengan gejala sesuai dengan organ yang terkena. 3,6,12,13,15,31 Sebagai pedoman adanya KNF bila dijumpai kumpulan gejala yang disebut sebagai TRIAS yaitu : I. Pembesaran KGB leher, gejala telinga, gejala hidung. II. Pembesaran KGB leher, gejala intrakranial saraf dan mata, gejala hidung dan telinga. III. Gejala intrakranial, gejala hidung dan telinga. 31

2.1.6. Pemeriksaan

Pada kasus yang dicurigai suatu KNF, maka perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh daerah kepala dan leher terutama nasofaring, termasuk memeriksa adanya pembesaran KGB di leher. 6,11,19 Pemeriksaan dengan menggunakan nasofaringoskop kaku rigid nasopharyngoscopy atau lentur flexible nasopharyngoscopy sehingga tumor kecil dapat tampak lebih jelas. Dengan nasofaringoskopi biopsi nasofaring dapat langsung dilakukan di bawah anestesi lokal atau biopsi di bawah anestesi umum. 6 Biopsi jaringan nasofaring mutlak dilakukan untuk konfirmasi diagnosis dan menentukan subtipe histologi. Pemeriksaan ini merupakan baku emas diagnosis KNF. 6,12 Pemeriksaan radiologik untuk mendeteksi tumor di nasofaring, juga dapat digunakan sebagai penuntun biopsi serta untuk menentukan luas penyebaran Universitas Sumatera Utara tumor. CT-scan nasofaring merupakan pemeriksaan yang mempunyai nilai diagnostik tinggi, di mana tumor dini pada fossa Rosenmuller dapat terlihat. CT- scan dengan kontras dapat menentukan batas tumor dan dapat menilai kelenjar limfe dan pembuluh darah. MRI Magnetic resonance imaging merupakan pemeriksaan pilihan untuk melihat perluasan regional karena sensitivitasnya untuk mendeteksi metastasis ke retrofaring. MRI lebih baik dibanding CT-scan dalam membedakan jaringan tumor dari jaringan lunak di sekitarnya. KGB leher profunda dan keterlibatan sumsum tulang secara dini. 1,6,32,33 Pemeriksaan patologik KNF dapat dilakukan dengan pemeriksaan sitologik. Sediaan sitologik dari nasofaring diperoleh dengan beberapa cara antara lain kerokan scrapping, sikatan brushing, usapan swab atau dengan biopsi aspirasi jarum halus dengan penuntun. Akan tetapi hasilnya sering meragukan sehingga kurang dipergunakan dalam diagnosis KNF. 6 Sebagian besar KNF ditemukan dengan pembesaran KGB di leher. Metastasis karsinoma ke KGB leher bukan hanya berasal dari nasofaring tetapi juga dari beberapa jaringan lain di sekitar kepala dan leher, bahkan dengan gambaran yang hampir sama, oleh karena itu perlu dibuktikan bahwa pembesaran KGB leher benar-benar merupakan metastasis KNF. 6,12 Pemeriksaan untuk menentukan diagnosis ini adalah biopsi aspirasi jarum halus. Karena teknik ini mudah diagnosis dapat dibuat dalam waktu singkat dengan akurasi yang cukup tinggi, maka di banyak sentra biopsi aspirasi sering digunakan sebagai pilihan pertama pada penatalaksanaan metastasis KNF. 12,13 Pemeriksaan serologik dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi EBV sebagai salah satu faktor penyebab berkembangnya KNF. Titer antibodi terhadap Universitas Sumatera Utara EBV seperti IgA Antibodi terhadap VCA-viral capsid antigen, maupun EA-early antigen, antigen EBV rekombinan seperti EBV nuclear antigens EBNAyang paling sering dipergunakan. Hasil pemeriksaan serologi positif untuk EBV ditemukan pada hampir 100 nonkeratinizing carcinoma, sedangkan keratinizing squamous cell carcinoma cenderung kurang membawa EBV dibanding nonkeratinizing carcinoma. 1

2.1.7. Klasifikasi