BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
2.3. Hasil Penelitian
Dari  seluruh  data  penderita  lesi  KGB  leher  dengan  diagnosis  metastasis KNF  yang tercatat dalam  rekam  medik  Laboratorium Patologi  Anatomi  Fakultas
Kedokteran  USU  tahun  2012-2013,  diperoleh  34  kasus  yang  termasuk  dalam kriteria  inklusi  dalam  penelitian  ini.  Karakteristik  subjek  penelitian  terlihat  pada
tabel  4.1.  Distribusi  berdasarkan  usia  penderita  diketahui  penderita  termuda dengan usia 39 tahun sedangkan penderita tertua berusia  89 tahun. Kelompok usia
terbanyak  adalah  kelompok  usia  50-59  tahun  yaitu  sebanyak  10  orang  29,4. Penderita  KNF  terbanyak  adalah  laki-laki  yaitu  sebanyak    21  kasus  61,8,
sedangkan  penderita  perempuan  sebanyak  13  kasus  28,2.  Perbandingan  laki- laki  terhadap  perempuan  adalah  21:13.    Penderita  dengan  diameter  KGB  kurang
dari  6  cm  sebanyak  28  orang  82,4  sedangkan  penderita  dengan  ukuran  6  cm atau lebih sebanyak 6 orang 17,6. Penderita dengan gejala-gejala pembesaran
KGB  disertai  gejala  hidung  dan  telinga  TRIAS  I  diperoleh  sebanyak  23  orang 67,6,  sedangkan  penderita  dengan  gejala  pembesaran  KGB  disertai  gejala
intracranial  saraf  dan  mata,  hidung  dan  telinga  TRIAS  II  sebanyak  11  orang 32,4.  Penderita KNF dengan pembesaran KGB tunggal diperoleh sebanyak 25
orang  73,5  sedangkan  dengan  pembesaran  KGB  multipel  sebanyak  9  orang 26,5. Berdasarkan klasifikasi histopatologik WHO jenis yang terbanyak adalah
nonkeratinizing  carcinoma  yaitu  sebanyak  31  kasus  91,2  sedangkan  jenis keratinizing  squamous  cell  carcinoma  sebanyak  3  kasus  8,8.  Jenis  basaloid
squamous  cell  carcinoma  tidak  dijumpai.  Berdasarkan  skor  imunoreaktivitas
Universitas Sumatera Utara
diperoleh  tampilan  negatif  sebanyak  6  kasus  17,6  dan  tampilan  positif sebanyak  28  kasus  82,4  dengan  rincian  ekspresi  lemah  sebanyak  8  kasus
23,5, sedangkan ekspresi kuat sebanyak 20 kasus 58,8.
Tabel 4.1. Data karakteristik sampel penelitian
KARAKTERISTIK KETERANGAN
n JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI 21
61,8 PEREMPUAN
13 38,2
TOTAL 34
100 UMUR
40 TAHUN 1
2,9 40-49 TAHUN
9 26,5
50-59 TAHUN 10
29,4 60-69 TAHUN
7 20,6
≥ 70 TAHUN 7
20,6 TOTAL
34 100
UKURAN DIAMETER KGB
6 CM 28
82,4 ≥ 6 CM
6 17,6
TOTAL 34
100 TRIAS
TRIAS I 23
67,6 TRIAS II
11 32,4
TOTAL 34
100 JUMLAH KGB
TUNGGAL 25
73,5 MULTIPEL
9 26,5
TOTAL 34
100 LATERALISASI
UNILATERAL 30
88,2 BILATERAL
4 11,8
TOTAL 34
100 KLASIFIKASI
KSCC 3
8,8 NONKERATINIZING CARCINOMA
31 91,2
BSCC TOTAL
34 100
SKOR IMUNOREAKTIVITAS  NEGATIF
6 17,6
POSITIF 28
82,4 TOTAL
34 100
TRIAS I= KGB membesar, gejala hidung  telinga + TRIAS II= : KGB membesar, gejala hidung  telinga, mata  saraf +
KSCC= Keratinizing squamous cell carcinoma BSCC= Basaloid squamous cell carcinoma
Universitas Sumatera Utara
Skor  imunoreaktivitas  LMP1  pada  sampel  penelitian  dapat  dilihat  pada tabel 4.2. Dari 34 sampel penelitian diperoleh 6 kasus menunjukkan tampilan yang
negatif, 8 kasus menunjukkan ekspresi lemah dan 20 kasus menunjukkan ekspresi yang kuat.
Tabel 4.2 . Skor imunoreaktivitas LMP1 pada 34 sampel penelitian
KLASIFIKASI WHO SKOR IMUNOREAKTIVITAS
TOTAL
NEGATIF EKSPRESI
LEMAH EKSPRESI
KUAT n
n n
n KERATINIZING SQUAMOUS CELL
CARCINOMA
3 50
3 8,8
NONKERATINIZING CARCINOMA 3
50 8
28,6 20
71,4 31
91,2
TOTAL 6
100 8
28,6 20
71,4 34
34
Diagram pie distribusi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan usia dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1
. Diagram distribusi frekuensi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan usia penderita
Distribusi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan lateralisasi KGB disajikan dalam bentuk grafik dapat dilihat  pada gambar 4.2.
40-49 thn
50-59 thn 60-69 thn
70  thn
40 thn
Universitas Sumatera Utara
Lateralisasi
Gambar 4.2 . Grafik distribusi frekuensi KNF yang bermetastasis ke KGB leher
berdasarkan lateralisasi KGB
Grafik distribusi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan
ukuran KGB dapat dilihat pada gambar 4.3.
UKURAN Gambar 4.3.
Grafik distribusi frekuensi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan ukuran KGB
Grafik  distribusi  KNF  yang  bermetastasis  ke  KGB  leher  berdasarkan jumlah KGB dapat dilihat pada gambar 4.4.
f r
e k
u e
n s
i
Unilateral Bilateral
f r
e k
u e
n s
i
6CM ≥ 6CM
Universitas Sumatera Utara
JUMLAH KGB Gambar 4.4.
Grafik distribusi frekuensi KNF yang bermetastasis ke KGB leher berdasarkan jumlah KGB
Perbandingan  skor  imunoreaktivitas  LMP1  terhadap  lateralisasi  KGB dapat  dilihat  pada  tabel  4.3.  Dari  30  sampel  KGB  unilateral  terdapat  6  sampel
dengan  tampilan  LMP1  yang  negatif  dan  24  sampel  dengan  tampilan  LMP1 positif.  Empat  sampel  KGB  bilateral,  seluruhnya  dengan  tampilan  LMP1  positif.
Tampilan LMP1 yang negatif  seluruhnya diperoleh dari KGB unilateral 100. Analisa perbandingan dilakukan dengan
Fisher’s exact test dengan nilai p=0,441.
Tabel. 4.3 . Hubungan skor imunoreaktivitas LMP1 terhadap lateralisasi
KGB
LATERALISASI KGB
SKOR IMUNOREAKTIVITAS LMP1 p
NEGATIF POSITIF
n n
0,441 UNILATERAL
6 100
24 85,7
BILATERAL 4
14,3 TOTAL
6 100
28 100
p-value Fishers exact test
f r
e k
u e
n s
i
MULTIPEL TUNGGAL
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan    skor    imunoreaktivitas  LMP1  terhadap  ukuran  diameter KGB dapat dilihat pada tabel 4.4. Seluruh sampel dengan tampilan LMP1 negatif
adalah KGB dengan ukuran kurang dari  6 cm 100, sedangkan tampilan LMP1 positif diperoleh dari seluruh sampel KGB
dengan ukuran ≥ 6 cm yaitu sebanyak 6  kasus  21,4  dan  22  sampel  KGB  dengan  ukuran    6  cm.  Analisa
perbandingan dilakukan dengan Fisher’s exact test dengan nilai p=0,280.
Tabel 4.4. Hubungan skor  imunoreaktivitas LMP1 terhadap ukuran
diameter KGB
UKURAN DIAMETER
KGB SKOR IMUNOREAKTIVITAS LMP1
p NEGATIF
POSITIF n
n
0,280 6 CM
6 100
22 78,6
≥ 6 CM 6
21,4 TOTAL
6 100
28 100
p-value Fishers exact test
Perbandingan skor
imunoreaktivitas LMP1
terhadap klasifikasi
histopatologik  karsinoma  nasofaring  berdasarkan  klasifikasi  WHO  dapat  dilihat pada  tabel  4.5.  Seluruh  sampel  keratinizing  squamous  cell  carcinoma  yaitu
sebanyak  3  kasus  menunjukkan  tampilan  LMP1  yang  negatif,  sedangkan  jenis nonkeratinizing  carcinoma  sebanyak  31  kasus,  3  kasus  menunjukkan  tampilan
LMP1 negatif, dan 28 kasus menunjukkan tampilan LMP1 positif. Seluruh sampel keratinizing  squamous  cell  carcinoma  yaitu  sebanyak  3  kasus  menunjukkan
tampilan  LMP1  yang negatif, dan seluruh tampilan  LMP1  yang positif diperoleh dari  sampel  nonkeratinizing  carcinoma.  Analisa  perbandingan  dilakukan  dengan
Fisher’s exact test dengan nilai p=0,003.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Hubungan skor imunoreaktivitas LMP1 terhadap klasifikasi
histopatologik KNF berdasarkan klasifikasi WHO
SKOR IMUNOREAKTIVITAS
LMP1 KLASIFIKASI
TOTAL p
KERATINIZING SQUAMOUS CELL
CARCINOMA NONKERATINIZING
CARCINOMA n
n N
0,003 NEGATIF
3 100
3 9,68
6 17,6
POSITIF 28
90,32 28
82,4 TOTAL
3 100
31 100
34 100
p-value Fishers exact test
Perbandingan  skor  imunoreaktivitas  LMP1  terhadap  jumlah  KGB  yang membesar  dapat  dilihat  pada  tabel  4.6.  Dari  25  kasus  dengan  KGB  tunggal,
diperoleh  5  kasus  menunjukkan  tampilan  LMP1  negatif    dan  20  kasus menunjukkan  tampilan  LMP1  positif.  Dari  9  kasus  dengan  KGB  multipel,
diperoleh  8  kasus  menunjukkan  tampilan  LMP1  positif  dan  hanyai  1  kasus menunjukkan  tampilan  negatif.  Analisa  perbandingan  dilakukan  dengan
Fisher’s exact test dengan nilai p=0,487.
Tabel 4.6 Hubungan skor imunoreaktivitas LMP1 terhadap jumlah
KGB yang membesar
UKURAN DIAMETER KGB
SKOR IMUNOREAKTIVITAS LMP1 p
NEGATIF POSITIF
n n
0,487 TUNGGAL
5 83,3
20 71,4
MULTIPEL 1
16,7 8
28,6 TOTAL
6 100
28 100
p-value Fishers exact test
Universitas Sumatera Utara
2.4.  Pembahasan