Gambar 2.3 . Tahapan evolusi kanker nasofaring
1
2.1.5. Gambaran klinis
Karena lokasi anatomisnya maka rongga nasofaring sulit untuk dilihat dan tumor yang tumbuh sering tidak diketahui dan sedikit yang memberikan gejala
pada fase awal. Gejala sering hanya sedikit memberikan gejala pada waktu yang lama dengan pola mirip dengan kelainan umum di hidung dan nasofaring.
Kadang-kadang mukosa nasofaring terlihat normal walaupun telah terjadi penyebaran tumor ke KGB regional atau bahkan sudah menjalar ke
intrakranial.
6,15
Penemuan penderita pada stadium I dan II kasus dini, dimana belum terjadi metastasis regional sangat sulit dicapai baik di Indonesia maupun di
luar negeri.
5
Gejala KNF dapat dibedakan antara gejala dini dan gejala lanjut. Gejala dini merupakan gejala yang timbul sewaktu tumor masih tumbuh dalam batas
nasofaring gejala setempat disebabkan oleh tumor primer, berupa gejala-gejala hidung dan gejala-gejala telinga. Gejala lanjut merupakan gejala yang timbul
karena tumor telah tumbuh keluar dari nasofaring, baik infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya maupun metastasis.
31
Universitas Sumatera Utara
Gejala telinga timbul akibat penyumbatan tuba Eustachius oleh massa tumor antara lain tinnitus, rasa tidak nyaman di telinga, rasa tersumbat,
berkurangnya pendengaran dan sering otitis media. Jika seseorang dengan sukuras Cina datang dengan kemungkinan otitis media serosa maka ahli THT
harus mempertimbangkan kemungkinan dia menderita KNF.
6,24
Gejala hidung yang biasanya muncul adalah epistaksis ringan dan obstruksi hidung. Perdarahan
hidung dapat terjadi berulang-ulang, sedikit-sedikit dan bercampur dengan ingus. Gejala obtruksi hidung biasanya menetap dan bertambah berat akibat massa tumor
yang menutupi koana.
6,31
Pada keadaan lanjut tumor tumbuh ekspansif ke depan mengisi nasofaring menutup koana sehingga timbul gejala hidung tersumbat secara unilateral atau
bilateral. Bila tumor tumbuh ke bawah maka palatum mole akan terdesak sehingga timbul gangguan menelan atau sesak. Bila tumor tumbuh ke atas, menjalar melalui
formen laserum dan foramen ovale masuk ke intrakranial dan mengenai dura maka akan timbul sakit kepala hebat. Selanjutnya akan mengenai saraf kranial.
Keluhan saraf yang tersering adalah adalah paresis saraf abdusen N VI dengan keluhan diplopia dan strabismus, dan paresis saraf trigeminus N V dengan
keluhan baal di pipi dan wajah atau timbul gejala neuralgia Trigeminal nyeri hebat pada daerah wajah, sekitar mata, hidung, rahang atas, rahang bawah dan
lidah, biasanya secara unilateral.
6,31
Bila mengenai N III dan IV akan timbul ptosis dan oftalmoplegia. Lebih lanjut lagi akan mengenai N IX, X, XI dan XII.
31
Pembesaran KGB leher yang merupakan gejala lanjut KNF, merupakan keluhan yang paling sering yang menyebabkan penderita datang berobat.
Pembesaran KGB leher adalah akibat penyebaran KNF secara limfogen. Lokasi
Universitas Sumatera Utara
kas KGB leher yang membesar adalah daerah yang terletak di bawah angulus mandibula di dalam otot strenokleidomastoideus, di mana kelenjar teraba keras,
tidak nyeri bila ditekan, tidak mudah digerakkan karena biasanya juga telah mengenai jaringan otot di bawahnya.
6,31
Metastasis jauh terjadi secara hematogen maupun limfogen, biasanya ke tulang, paru, ginjal, limpa dan hati dengan gejala
sesuai dengan organ yang terkena.
3,6,12,13,15,31
Sebagai pedoman adanya KNF bila dijumpai kumpulan gejala yang disebut sebagai TRIAS yaitu :
I. Pembesaran KGB leher, gejala telinga, gejala hidung. II. Pembesaran KGB leher, gejala intrakranial saraf dan mata, gejala
hidung dan telinga. III. Gejala intrakranial, gejala hidung dan telinga.
31
2.1.6. Pemeriksaan