pengentasan kemiskinan melalui pendidikan yang dibutuhkan adalah kemerdekaan dalam pengembangan pribadi manusia. Proses memenjarakan kemerdekaan pribadi atau tidak
mengembangkan kemampuan seseorang tentunya tidak dapat diharapkan untuk mengatasi masalah-masalah kemiskinan. Selain itu penuntasan kemiskinan bukan hanya dapat dicapai
melalui pengembangan satu sektor tertentu saja tetapi berbagai sektor penting yang berkenaan dengan kepentingan seluruh masyarakat. Salah satu program pentingnya adalah pendidikan serta
pengembangan ilmu pengetahuan melalui pendidikan. Dengan pendidikan yang baik, setiap orang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan, mempnyai pilihan untuk mendapatkan
pekerjaan menjadi lebih produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Dengan demikian pendidikan dapat memutus mata rantai kemiskinan dan menghilangkan masalah sosial, untuk
kemudian meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
2.3. Fungsi Pendidikan Sebagai Mobilitas Sosial
Pendidikan dipandang sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang lebih baik di dalam masyarakat. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh semakin besar harapan untuk mencapai
tujuan itu. Dengan demikian terbuka kesempatan untuk meningkatkan kedudukan atau derajat seseorang yang lebih tinggi. Pendidikan dilihat sebagai kesempatan untuk beralih dari golongan
satu ke golongan yang lebih tinggi dalam Nasution, 2010:38. Golongan yang dimaksud adalah kelas sosial masyarakat yang mengalami dinamika yang terus bergerak seiring dengan
perkembangan zaman ataupun perkembangan dunia pendidikan. Hanya saja tergantung kepada masyarakatnya yang mampu atau tidak dalam mengikuti perubahan ke arah yang lebih baik.
Pendidikan merupakan jalan bagi mobilitas sosial. Dengan adanya pendidikan, masyarakat akan terus mengalami pergerakan yang lebih maju dalam mengikuti perkembangan
Universitas Sumatera Utara
zaman. Masyarakat akan mengalami perubahan baik itu kelas sosial, ekonomi, budaya, teknologi, politik. Mobilitas sosial terdapat dua pengertian. Pengertian yang pertama yaitu
kemungkinan bagi individu untuk pindah dari lapisan satu ke lapisan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan status sosial seorang siswa dibandingkan dengan status orang tuanya.
Yang kedua, bahwa suatu sektor dalam masyarakat secara keseluruhan berubah kedudukannya terhadap sektor lain Nasution, 2010:38. Saat ini masyarakat yang tidak memiliki pendidikan
yang tinggi maka dia memiliki status sosial yang rendah di mata masyarakat. Misalnya saja siswa miskin yang dulunya tidak dapat bersekolah yang dikarenakan rendahnya pendapatan
keluarga mendapat posisi yang lebih baik, tetati setelah pemerintah mengimplementasikan kebijakan program Bantuan Operasional Sekolah BOS, maka siswa dapat meningkatkan status
sosialnya yaitu memiliki pendidikan. Begitu juga sebaliknya, ketika siswa miskin tidak memiliki pendidikan maka status sosialnya akan semakin rendah.
Fungsi pendidikan sebagai mobilitas sosial dapat meningkatkan status sosial pada masyarakatnya. Pendidikan secara merata memberi kesamaan dasar pendidikan dan mengurangi
perbedaan antara golongan tinggi dengan golongan rendah. Melalui pendidikan, setiap masyarakat dapat membaca surat kabar dan majalah yang sama, bebas memikirkan masalah-
masalah poltik, sosial, ekonomi, dan perkembangan teknologi secara bersama tanpa memandang status sosialnya. Walaupun terdapat mobilitas sosial secara sektoral, banyak pula golongan
rendah masih tetap dianggap golongan rendah. Namun golongan rendah akan berubah lebih maju apabila pemerintah memberikan pendidikan yang lebih layak bagi masyarakatnya Nasution,
2010:39. Dilihat dari mobilitasnya bahwa tempat masyarakat melakukan proses belajar adalah di
sekolah. Sekolah dapat membuka kesempatan untuk meningkatkan status anak-anak dari latar
Universitas Sumatera Utara
belakang ekonomi keluarga kelas bawah yaitu dapat juga dikatakan sebagai siswa miskin. Dengan adanya sekolah, mereka mempunyai hak yang sama atas pelajaran, mempelajari buku
yang sama, memiliki buku pelajaran yang sama, mempelajari buku yang sama, mempunyai guru yang sama, bahkan berpakaian seragam sama dengan siswa yang memiliki latar belakang
ekonomi keluarga kelas atas. Apabila seorang siswa miskin memiliki prestasi yang tinggi dalam bidang akademis, olah raga, kegiatan ekstrakirikuler, organisasi sekolah, dan lain-lain maka akan
diterima dan dihargai oleh semua siswa. Dalam hubungan kelas atau tempat belajar di sekolah, siswa miskin dapat mengikat tali
persahabatan dengan hubungan anak-anak dari kelas ekonomi keluarga yang lebih tinggi. Siswa yang memiliki kelas ekonomi keluarga yang rendah diharapkan meneruskan pelajarannya ke
jenjang perguruan tinggi. Maka status sosialnya akan berubah lebih tinggi lagi di mata masyarakat. Akan tetapi bila siswa tersebut hanya memiliki ijazah SMP saja maka tingkat
pendidikan itu kurang memadai dan tidak memiliki banyak arti dalam meningkatkan kedudukan sosialnya sebagai orang dewasa kecuali siswa tersebut bekerja keras dengan didorong oleh tekad
yang bulat untuk ke jenjang sosialnya Nasution, 2010:40.
2.4. Definisi Konsep