oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Sehingga perhatian pemerintah dalam pemerataan pendidikan telah direalisasikan di sekolah-sekolah yang terdapat di kecamatan Bilah Hulu ini
melalui Bantuan Operasional Sekolah BOS. Seperti halnya dapat dilihat pada kedua sekolah ini yaitu SMPN 1 Bilah Hulu dan SMP Swasta Bina Widya yang telah dijadikan objek penelitian
untuk melihat kegiatan dan kondisi pendidikan di daerah ini serta fasilitas-fasilitas yang telah diberikan pemerintah kepada siswanya melalui dana Bantuan Operasional Sekolah BOS. Untuk
mengetahui lebih jelas deskripsi lokasi penelitian dapat dilihat sebagai berikut.
4.2. Sejarah SMPN 1 Bilah Hulu
SMPN 1 Bilah Hulu merupakan salah satu SMP negeri yang pertama kali didirikan di kota Aeknabara kabupaten Labuhanbatu. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1982 yang sengaja
dibangun oleh pehak PTPN III guna untuk memudahkan masyarakat sekitar sebagai sarana penimba ilmu. Sehingga pihak PTPN III sengaja mendirikan sekolah ini di areal perkebunan
kelapa sawit milik PTPN III. Hal ini sangat diapresiasikan dengan baik dari masyarakat majemuk maupun masyarakat yang bekerja di perkebunan. Karena masyarakat tersebut dapat
menyekolahkan anaknya tidak jauh dari tempat tinggal. Sebelumnya banyak masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke kota Rantauprapat, yaitu ibukota kabupaten Labuhanbatu. Dari kota
Aeknabara, jarak tempuh ke kota Rantauprapat sejauh 20 km atau sekitar 45 menit. Apalagi pada tahun 1980-an, akses jalan ke kota Rantauprapat sangat sulit untuk di tempuh yang disebabkan
oleh minimnya transportasi umum atau mobil angkutan antar kota di daerah ini. Sehingga dapat menyulitkan orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya ke luar kota terutama bagi
masyarakat yang memiliki kondisi sosial ekonomi yang lemah pada saat itu.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bapak Mukhlis Baizuri, S,Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Bilah Hulu saat ini, pihak PTPN III juga lebih memprioritaskan masyarakat
yang memiliki ekonomi menengah kebawah untuk bersekolah di SMP negeri ini. Tujuannya agar dapat meringankan beban masyarakat sekitar yang mengalami kendala ekonomi untuk
menyekolahkan anak-anaknya. Inilah yang melatarbelakangi pihak PTPN III membuat kebijakan dengan mendirikan SMPN 1 Bilah Hulu agar masyarakat setempat dapat menyekolahkan
anaknya dengan biaya yang relatif murah dan juga dapat menempuh sekolah yang dekat dengan lokasi tinggal mereka agar anak-anak tidak susah payah jauh-jauh pergi menimba ilmu di luar
daerah mereka.
4.3. Profil SMPN 1 Bilah Hulu
SMPN 1 Bilah Hulu beralamatkan di jalan pendidikan, desa N-6 Aeknabara dengan status kepemilikan tanah milik PTPN III ataupun milik pemerintah yang dijadikan areal
perkebunan kelapa sawit dengan luas tanah secara keseluruhan kurang lebih 13.500 m
2
. Akan tetapi di areal perkebunan ini juga lokasi sekolah tersebut di tempatkan. Luas bangunan sekolah
yang di berikan PTPN III ini kurang lebih 1.603 m
2
. Jarak tempuh dari kota Rantauprapat melalui jalan besar lintas Sumatera menuju SMPN 1 Bilah Hulu ini masuk ke dalam areal
perkebunan PTPN III di persimpangan sebelah kanan kurang lebih 80 meter tepat di depan SMAN 1 Bilah Hulu yang status kepemilikan tanahnya milik PTPN III juga.
SMPN 1 Bilah Hulu ini juga mempunyai sekolah terbuka yang terbentuk pada tahun 2000. Sekolah terbuka ini merupakan hasil kebijakan dari pemerintah daerah dan sekolah untuk
membantu masyarakat yang memiliki kondisi sosial ekonomi lemah yang letaknya di desa Tanjung Siram. SMPN 1 Bilah Hulu terbuka juga merupakan pusat atau induknya sekolah
Universitas Sumatera Utara
terbuka yang ada di kecamatan Bilah Hulu. Alasan pemerintah membangun SMP terbuka di sekolah ini karena masih banyak anak-anak di desa Tanjung Siram tersebut belum mengenyam
pendidikan yang dikarenakan faktor ekonomi dan kurangnya akses jalan menuju pusat kota. Mata pencaharian masyarakat di desa tersebut adalah buruh dan juga petani. Dari mata
pencaharian tersebut, dapat dilihat bahwa anak-anak yang ada di desa tersebut terpaksa membantu orang tuanya untuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
Berdasarkan alasan tersebut maka desa ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah tentang pendidikannya. Tujuannya untuk mensejahterakan masyarakatnya di dunia pendidikan
agar tidak kalah saing dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan melalui SMP terbuka ini. Pemerintah daerah mengharapkan mereka sudah dapat membaca, mengenal budaya Indonesia,
mengetahui bahasa internasional, dan menulis saja sudah cukup dari pada mereka tidak mengetahuinya sama sekali.
Jumlah siswa SMP terbuka pada tahun 2012 ini sebanyak 97 orang. Siswa tersebut tidak memakai seragam seperti SMP formal yang biasa di jumpai di daerah-daerah berkembang
melainkan mengenakan pakaian bebas. SMP terbuka ini beroperasi 3 kali dalam seminggu, yaitu pada pukul 15:00 WIB sampai pada pukul 17:30 WIB. Guru yang mengajar siswa tersebut
adalah guru SMPN 1 Bilah Hulu juga. Pihak SMPN 1 Bilah Hulu memberikan honor berupa uang transport kepada guru-guru yang mendapatkan jadawal mengajar di desa tersebut. Setiap
mengajar, guru tersebut diberikan uang transportasi sebesar Rp 40.000,-guru. Selain mengajar, guru-guru tersebut juga memanfaatkan SMP terbuka ini sebagai penunjang karir untuk
mendapatkan sertifikasi. Tempat belajar mengajar sekolah ini terletak di kantor kepala desa Tanjung Siram.
Sistem belajar mengajar sekolah ini sangat berbeda dengan sekolah formal yang ada di berbagai
Universitas Sumatera Utara
daerah. Siswa diharapkan lebih aktif belajar dari pada gurunya. Misalnya saja guru memberikan materi di buku pelajaran dan juga Lembar Kerja Siswa LKS yang nantinya akan dikerjakan
siswa itu sendiri. Apabila siswa tidak memahami atau mengalami kesulitan dalam menjawab soal yang telah diberikan guru, maka gurunya akan membimbing siswa-siswa tersebut agar
mengetahui pelajaran-pelajaran yang diberikan setiap kali pertemuan. Selain itu, ketika Ujian Nasional UN dilaksanakan untuk kelas 3 yang serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia,
lokasi ujian siswa SMP terbuka diadakan di SMPN 1 Bilah Hulu induk dan membaur dengan siswa SMPN 1 Bilah Hulu induk. Bahkan siswa SMP terbuka juga mendapatkan ijazah yang
sama seperti siswa SMP induk. Dapat dilihat pada kegiatan ekstrakulikuler siswa SMPN 1 Bilah Hulu memiliki dua
lokasi dalam melaksanakan kegiatan. Yaitu di SMPN 1 Bilah Hulu dan SMPN 1 Bilah Hulu terbuka. Kalau dilihat di SMPN 1 Bilah Hulu, kegiatan ekstrakulikulernya yaitu OSIS, pramuka,
dan karate. Siswa diharapkan menjadi aktif dalam melaksanakan kegiatan sebagai salah satu cara untuk pengembangan diri anak agar mejadi aktif dan kreatif di sekolah tersebut. Sedangkan
kegiatan ekstrakulikuler siswa SMPN 1 Bilah Hulu terbuka yaitu diberikan pengajaran atau pelatihan jahit menjahit. Hal ini diharapkan agar siswa SMP tersebut mampu menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri dengan cara menjahit dan membuat pakaian dari pelatihan yang diberikan oleh pihak sekolah.
4.3.1. Data Siswa SMPN 1 Bilah Hulu
Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu memiliki 2 bagian yaitu SMPN 1 Bilah Hulu dan SMPN 1 Bilah Hulu terbuka. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka peneliti dapat
menyebutnya sebagai SMPN 1 Bilah Hulu formal dan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal. SMPN 1
Universitas Sumatera Utara
Bilah Hulu formal merupakan sekolah yang dianggap masyarakat secara umum dengan sistem belajar mengajar yang sama dengan sekolah pada umumnya. Sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu
nonformal merupakan sekolah terbuka yang memiliki sistem belajar di ruang terbuka ataupun tempat yang tidak resmi serta jam belajar mereka hanya 2 jam paling lama. Akan tetapi
pemerintah tetap mengakui sekolah nonformal bagian dari sekolah tersebut secara legal karena sekolah tersebut merupakan bentuk kebijakan pemerintah daerah dengan sekolah dalam
memberikan pendidikan yang layak kepada masyarakat kurang mampu. Adapun jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu formal secara keseluruhan pada tahun ajaran 20112012 yaitu sebanyak 859
siswa sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal sebanyak 97 siswa. Dari masing-masing sekolah dapat dilihat rincian jumlah siswa di masing-masing kelas dapat dilihat pada Tabel 2 dan
2. Tabel 2. Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu formal di masing-masing kelas
Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012
Dari tabel 2, pengolahan data menggunakan rumus distribusi frekuensi dengan memakai jumlah kejadian N sebesar 859 siswa. Terlihat jelas jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu pada
masing-masing kelasnya yaitu siswa kelas 1 sebanyak 283 siswa atau 33, siswa kelas 2 sebanyak 283 siswa atau 33, dan siswa kelas 3 sebanyak 293 siswa atau 34. Siswa kelas 1
dan siswa kelas 2 memiliki jumlah siswa yang sama yaitu 33 sedangkan kelas 3 lebih banyak siswa sekitar 34 yang dikarenakan pada saat itu pihak sekolah menerima calon siswa yang
mendaftar ke sekolah ini cukup banyak. No Kelas
Frekuensi f Presentase
1 Kelas 1
283 33
2 Kelas 2
283 33
3 Kelas 3
293 34
Jumlah 859
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal di masing-masing kelas
Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012
Pada tabel 3, dapat di lihat bahwa jumlah kejadian N sebesar 97. Jadi dapat dilihat dari hasil analisis statistik bahwa siswa kelas 1 sebanyak 31 siswa atau 32, kelas 2 sebanyak 29
siswa atau 30, dan kelas 3 sebanyak 37 siswa atau 38. Jadi jumlah keseluruhan siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal sebanyak 97 siswa yang secara keseluruhan adalah siswa kurang
mampu. Yang menjadi fokus peneliti hanyalah jumlah populasi siswa kurang mampu yang ada di
SMPN 1 Bilah Hulu formal saja. Sedangkan SMPN 1 Bilah Hulu nonformal hanya sebagai data pendukung serta sebagai temuan data dalam mendeskripsikan kondisi dan jumlah siswa yang
lokasi penelitian yang telah di dapat walaupun secara keseluruhan populasi siswa SMPN 1 Bilah Hulu nonformal adalah siswa kurang mampu. Data jumlah siswa SMPN 1 Bilah Hulu baik yang
mampu dan kurang mampu berdasarkan kondisi sosial ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Jumlah populasi siswa SMPN 1 Bilah Hulu berdasarkan kondisi sosial ekonomi
Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012
Pada tabel 4, terlihat bahwa jumlah kejadian N sebesar 859 siswa. Dari hasil analisis statistik bahwa jumlah keseluruhan siswa mampu sebanyak 627 siswa atau 73, sedangkan
jumlah siswa kurang mampu sebesar 232 siswa atau 27. Jadi dapat diketahui bahwa jumlah siswa kurang mampu yang ada di SMPN 1 Bilah Hulu cukup banyak sehingga dapat diketahui
No Kelas Frekuensi f
Presentase 1
Kelas 1 31
32 2
Kelas 2 29
30 3
Kelas 3 37
38 Jumlah
97 100
No Populasi Frekuensi f
Presentase 1
Siswa Mampu 627
73 2
Siswa Kurang Mampu 232
27 Jumlah
859 100
Universitas Sumatera Utara
bahwa banyaknya jumlah siswa kurang mampu menunjukkan sekolah ini layak diperhatikan dan dibantu oleh pemerintah.
4.3.2. Data Ruangan SMPN 1 Bilah Hulu
Dari hasil observasi peneliti, bahwa jumlah bangunan secara keseluruhan di areal SMPN 1 Bilah Hulu sebanyak 28 unit bangunan dengan rincian masing-masing ukuran dan unit
kebutuhannya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah bangunan berdasarkan ukuran dan unit kebutuhannya
Sumber: Data dari SMPN 1 Bilah Hulu 2012
Dari tabel 5, dapat dilihat ruangan kepala sekolah terletak bersebelahan dengan ruangan tata usaha yang memiliki masing-masing 1 unit ruangan, ruang guru 1 unit, ruang kelas sebanyak
21 unit, kondisi 16 ruangan masih bagus sedangkan 5 unit lagi ruangannya sedikit rusak tetapi tetap digunakan sebagai ruangan belajar siswa. Selain itu ruang perpustakaan 1 unit,
laboratorium IPA Biologi 1 unit, laboratorium bahasa 1 unit, laboratorium komputer 1 unit, dan mushola 1 unit. Dari penjelasan di atas semua unit bangunan ini digunakan pihak sekolah untuk
melakukan kegiatan proses belajar mengajar. No Jenis Bangunan
Ukuran m
2
Banyaknya Unit 1
Ruang Kepala Sekolah 8 x 5 1
2 Ruang Tata Usaha
8 x 6 1
3 Ruang Guru
12 x 9 1
4 Ruang Kelas
7 x 9 21
5 Perpustakaan
15 x 7 1
6 Lab. IPA Biologi
13 x 7 1
7 Lab. Bahasa
13 x 7 1
8 Lab. Komputer
15 x 7 1
9 Mushola
10 x 8 1
Jumlah 28
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Data Personil SMPN 1 Bilah Hulu
Berdasarkan data personil tahun ajaran 20112012 SMPN 1 Bilah Hulu bahwa jumlah keseluruhan personilnya sebanyak 45 orang. Dari masing-masing personil memiliki bidangnya
masing-masing yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah personil berdasarkan bidang masing-masing
Sumber: Data Statistik SMPN 1 Bilah Hulu 2012 Dari tabel 6, terlihat bahwa jumlah kejadian N sebanyak 45 orang yang diambil dari
jumlah keseluruhan personil. Oleh sebab itu dapat diketahui bahwa jumlah guru PNS sebanyak 32 orang atau 71, guru honor sebanyak 6 orang atau 13,4, tata usaha PNS sebanyak 2
orang atau 4,5, tata usaha honorer sebanyak 5 orang atau 11,1. Di dalam bidang tata usaha honorer sudah termasuk penjaga sekolah sebanyak 1 orang. Dari data ini dapat diketahui
bahwa jumlah personil di SMPN 1 Bilah Hulu cukup banyak yang dikarenakan besarnya sekolah dan banyaknya jumlah siswa. Sehingga dengan banyaknya jumlah personil, diharapkan dapat
menjalankan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kekurangan guru, petugas tata usaha, serta penjaga sekolah.
4.4. Sejarah SMP Swasta Bina Widya Aeknabara