Perbedaan Self Regulated Learning pada siswa etnis Batak dan siswa etnis

bahasa inggris dan terampil dibidang keahliannya masing-masing yang berbasis kompetensi. 2 Mengembangkan sumberdaya yang lebih profesional sesuai kompetensi keahliannya masing-masing. 3 Mengubah tamatan dari beban menjadi asset tamat melamat pekerjaan menjadi tamat di lamar pekerjaan. SMK Swasta Raksana 2 memiliki keunggulan untuk menjadikan siswa berbudi pekerti luhur, kompeten di bidang keahliannya masing-masing, cakap dan terampil, berkperibadian, mampu berkomunikasi dengan baik, cerdas dan kompetitif, serta mampu bersaing. SMK Swasta Raksana 2 sangat mengutamakan kedisiplinan dalam mendidik siswa dan juga pencapaian prestasi. Dalam bidang prestasi, SMK Swasta Raksana 2 sudah meraih cukup banyak penghargaan khususnya dalam bidang seni dan juga perlombaan Bahasa Inggris. Adapun kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini adalah Palang Merah Remaja, pencinta alam, kesenian, olahraga, dan pramuka.

D. Perbedaan Self Regulated Learning pada siswa etnis Batak dan siswa etnis

India Tamil di SMK Swasta Raksana 2. Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi self regulated learning. Turingan 2009 mengungkapkan bahwa nilai budaya terhadap pendidikan yang dianut individu akan berpengaruh terhadap self regulataed learning. Hal ini disebabkan karena budaya akan mengarahkan individu dalam berpikir dan berperilaku. Trommsdorff Friedlmeier 2010 juga menambahkan Universitas Sumatera Utara bahwa budaya mempengaruhi keyakinan dan perilaku individu dalam kehidupan sosial, dan berdampak pada perkembangan regulasi diri individu. Etnis Batak merupakan salah satu etnis asli Indonesia. Etnis Batak menempuh kebudayaan menurut kepribadiannya sendiri dan adanya perubahan zaman tidak mempengaruhi kepribadian tersebut karena etnis Batak di kota pun tetap berpegang teguh kepada filsafat leluhur Kartika, 2004. Etnis Batak menganut nilai-nilai budaya akan pentingnya pendidikan. Falsafah hidup etnis Batak lebih dikenal dengan 3H yaitu Hamoraon kekayaan, Hagabeon, menikah dan keturunan dan Hasangapon kehormatan. Adapun jalan menuju tercapai kekayaan hamoraon dan kehormatan hasangapon adalah melalui pendidikan sehingga keluarga etnis Batak dengan yang lainnya sangat berkompetisi dalam menyekolahkan anak-anaknya Koentjaraningrat,2007. Orang tua etnis Batak selalu menekankan falsafah hidup yang dianut kepada anak-anaknya sehingga etnis Batak cenderung memiliki karakter pekerja keras, berani, gigih, dan selalu berorientasi kedepan Harahap, 1987. Menurut Nurmi 1991 bahwa adanya orientasi ke depan menunjukkan siswa etnis Batak mampu mengevaluasi diri, membuat pengaturan dan perencanaan tujuan dalam proses belajar, serta mengatur strategi dan waktu belajar. Hal ini menunjukkan bahwa individu mampu melakukan pengaturan diri dalam belajar. Selanjutnya, etnis India Tamil merupakan etnis pendatang dari India Selatan dan merupakan etnis India terbesar di kota Medan Waspada, Juni 2011. Etnis India Tamil memiliki falsafah yang berbunyi kovil la lathe idettie kudi irukke vendham”, berarti individu etnis India Tamil dituntut untuk tetap Universitas Sumatera Utara mengutamakan pendidikan dimanapun berada. Etnis India Tamil meyakini bahwa pendidikan menjadi jembatan yang bisa mengatasi kemiskinan karena lewat pendidikan individu berpeluang melakukan mobilitas Buana, 2007. Walaupun pendidikan juga menjadi hal yang penting bagi etnis India Tamil, namun keinginan untuk sukses tidak sama dengan etnis Batak. Pada umumnya, etnis Tamil memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan hanya sedikit dari mereka yang memiliki pendidikan formal Florence, 2008. Latar belakang budaya tempat seseorang dibesarkan juga turut mempengaruhi motivasi individu yang dapat mendukung self regulated learning seseorang dalam proses belajar. Jika individu dibesarkan dalam budaya yang menekankan pada pentingnya keuletan, kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal, maka akan berkembang hasrat untuk mengatur diri dengan baik sehingga tercapai keberhasilan Hill Shelton dalam Martaniah,1998. Cobb 2003 mengungkapkan bahwa motivasi yang dimiliki siswa secara positif berhubungan dengan self regulated learning. Siswa yang memiliki motivasi akan mengerjakan tugas karena memaknai pembelajaran tersebut, serta memahami manfaat pembelajaran sehingga setiap tindakan dan pilihannya ditentukan oleh dirinya sendiri dan tidak melibatkan kontrol dari orang lain Woolfolk, 1995. Penelitian yang dilakukan oleh Irmawati 2004 bahwa anak suku Batak memiliki motivasi intrinsik dalam belajar dan mencapai prestasi akademik. Universitas Sumatera Utara Pada etnis India Tamil, sistem kasta merupakan salah satu bagian dari budaya Hindu yang membentuk nilai-nilai dan keyakinan individu Audretsch dan Meyer, 2009. Etnis India Tamil termasuk ke dalam kasta sudra, yaitu golongan kasta terendah. Penelitian Hoff dan Pandey 2008 mengenai prestasi siswa di India menunjukkan adanya perbedaan motivasi antara siswa yang berasal dari kasta tinggi dan kasta rendah, bahwa siswa dari kasta rendah memiliki motivasi yang lebih rendah dalam belajar. Individu kasta rendah cenderung merasa tidak mampu dan tidak berani dalam menghadapi sesuatu. Hal ini menyebabkan etnis India Tamil motivasi yang rendah sehingga kurang mampu melakukan pengaturan diri dengan baik. Cobb 2003 menambahkan bahwa individu yang menilai dirinya mampu melakukan suatu tugas, tujuan atau hambatan akan dapat meningkatkan penggunaan kognitif dan strategi self regulated learning. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu 2010 menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning siswa sehingga dicapai prestasi belajar yang baik. Irmawati 2004 mengungkapkan bahwa pola pengasuhan orang tua Batak cenderung mendorong pencapaian akademik anak dibidang pendidikan, berupa dukungan, kontrol, dan kekuasaan, yang terlihat dari kebiasaan orangtua dalam mengarahkan kegiatan anak pada pencapaian prestasi tertentu. Pada etnis India Tamil, orang tua kurang memotivasi anaknya dalam mencapai kesuksesan akademik di sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vellymalay 2012 mengenai keterlibatan orangtua dan pencapaian akademik siswa india tamil bahwa orangtua etnis India Tamil kurang memberikan dukungan dan mengarahkan anak ketika Universitas Sumatera Utara menghadapi kesulitan dalam pembelajaran dan membantu persiapan menghadapi ujian di sekolah. Hal ini dapat mempengaruhi anak untuk mencapai prestasi akademik yang baik di sekolah. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas dapat diasumsikan bahwa terdapat perbedaan self regulated learning pada siswa etnis Batak dan siswa etnis India Tamil di SMK Swasta Raksana 2.

E. Hipotesa Penelitian