teori bahwa pembelajaran jigsaw lebih baikefektif daripada pembelajaran konvensional.
E. Keterbatasan penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti telah berusaha secara maximal tapi peneliti menyadari sepenuhnya ada beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Waktu penelitian yang singkat dengan materi hanya satu standar kompetensi, sehingga ada kemungkinan pengaruh perlakuan belum nampak jelas untuk itu
peneliti berikutnya dapat mempertimbangkan penambahan waktu penelitian agar dapat mendapatkan data yang lebih meyakinkan.
2. Hasil dan simpulan dalam penelitian ini hanya berlaku pada siswa kelas VIII di SMP N I Kalibagor dan Sumbang yang menjadi subyek penelitian, sehingga ada
kemungkinan simpulan penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada subyek dengan karateristik yang berbeda.
3. Penelitian dilakukan di dua tempat yang berbeda dalam waktu yang sama tapi diajar oleh guru yang berbeda, sehingga pemantauan pelaksanaan eksperimen
kurang optimal, sehingga dapat terjadi simpulan penelitian ini bukan sepenuhnya karena perlakuan ataupun karena variabel yang telah ditetapkan.
4. Metode pembelajaran jigsaw masih dianggap baru oleh sebagian guru dan siswa karena itu dalam pelaksanaan pembelajaran masih ada kecanggungan dari
siswa dan kehati-hatian guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, terutama dalam menentukan permasalahan yang akan dibahas dalam proses
pembelajaran, sehingga hasil penelitian ini perlu dicermati karena dikhawatirkan ada faktor-faktor penyebab lainnya.
5. Indikator siswa menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi, untuk dapat mengungkap sikap siswa terhadap pelaksanaan demokrasi, jika
menggunakan alat penilaian yang sesuai antara lain : skala sikap. 6. Pelaksanaan pembelajaran jigsaw yang mengelompokkan siswa ahli dan yang
bukan ahli, perlu memberikan tes awal lebih dulu tentang konsep-konsep demokrasi.
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. SIMPULAN.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kooperatif jigsaw dengan pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar PKn.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memilki motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar PKn.
3. Ada interaksi pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar PKn, interaksi metode
pembelajaran dan motivasi belajar siswa tersebut antara lain dapat dilihat dalam penjelesan berikut ini :
a. Pembelajaran kooperatife jigsaw lebih efektifbaik diterapkan dalam pembelajaran PKn untuk siswa yang bermotivasi tinggi daripada siswa yang
bermotivasi rendah hasil uji tuckey ketiga.. b. Dalam pembelajaran PKn bagi siswa yang bermotivasi tinggi metode
pembelajaran jigsaw lebih efektif digunakan daripada pembelajaran konvensional hasil uji tuckey keempat.
c. Untuk siswa yang bermotivasi tinggi lebih efektif diajar dengan metode jigsaw, sedangkan yang bermotivasi rendah lebih efektif diajar dengan pembelajaran
konvensional hasil uji tuckey kelima.
B. Implikasi Penelitian.