13
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini menggunakan teori komunikasi, uses and gratification, teori
motif, teori self disclosure dan teori penalaran moral. Selain itu peneliti juga
menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik No 11. Tahun 2008 dan
Netiket. Teori-teori tersebut sebagai pedoman agar peneliti dapat memahami fenomena secara luas dan mendalam. Oleh karena itu, landasan teori
yang dikemukakan dalam laporan penelitian ini juga bukan merupakan teori pasti sebab teori yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan data yang
dihimpun saat di lapangan. Agar dapat memahami lebih lanjut, berikut akan diuraikan setiap teori yang digunakan tersebut.
2.2.1 Komunikasi Istilah komunikasi berasal dari kata
comunicare yang berarti menyampaikan pandangan. Menurut Everett Roggers, komunikasi adalah proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Kemudian Carl I. Hovland
mengatakan bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan biasanya lambang-lambang verbal
untuk mengubah perilaku orang lain. Sementara itu, Harold Lasswell dalam karyanya
The Structure and Function Of Communication In Society memberikan definsi komunikasi dengan pernyataan
“who says what, to whom, in with what channel, with what effect
”. Artinya, komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan dari komunikator yang ditujukan pada komunikan melalui
media atau saluran yang menimbulkan efek tertentu Mulyana, 2007: 68-69. Jadi, komunikasi pada dasarnya berkaitan dengan penyampaian sesuatu dalam rangka
mendapatkan kesamaan makna dan menimbulkan efek. Unsur-unsur dalam komunikasi merupakan bagian yang sangat penting
dan melengkapi satu sama lain dalam rangkaian aktivitas komunikasi. Menurut Effendy 2006: 18 dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak
adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
14
Universitas Sumatera Utara
1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan; 2. Pesan
: Pernyataan yang didukung oleh lambang; 3. Komunikan
: Orang yang menerima pesan; 4. Media : Sasaran atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya; 5. Efek
: Dampak sebagai pengaruh pesan.
2.2.1.1 Prinsip-Prinsip Komunikasi
Menurut Deddy Mulyana 2007: 92-126, ada 12 prinsip komunikasi yaitu antara lain:
1. Komunikasi adalah proses simbolik
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Misalnya, si Pulan
sedang sedih kemudian ia menulis status di akun media sosial facebook atau
twitter-nya dengan kata-kata sedih. Lambang memiliki sifat sewenang- wenang, tidak mempunyai makna sehingga kita yang memberi makna pada
lambang tersebut.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi baik yang tersirat secara verbal maupun non-verbal namun bukan berarti semua perilaku adalah
komunikasi. Komunikasi terjadi apabila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
3. Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal sementara dimensi hubungan disandi secara non-verbal. Dimensi isi menunjukkan muatan komunikasi yaitu apa
yang dikatakan sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi dan bagaimana seharusnya pesan itu
ditafsirkan. Misalnya, si Pulan menulis komentar di akun media sosialnya dengan menggunakan huruf kapital tau yang disebut dengan
capslok kepada orang yang tidak dikenalnya. Tulisan tersebut bagi sebagian orang adalah
tulisan yang menggambarkan bahwa seseorang menekankan sesuatu pada suatu kalimat dalam tulisan sehingga si Pulan dianggap sedang marah atau
sedang memaki namun bisa berarti sebaliknya.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Kesengajaan bukan syarat untuk terjadinya komunikasi meskipun kita sama sekali tidak bermaksud menyampaikan pesankepada orang lain, perilaku
kita potensial untuk ditafsirkan oleh orang lain. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain untuk menafsirkan atau tidak menafsirkan
perilaku kita.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang, waktu, sosial dan psikologis
Universitas Sumatera Utara
15
Universitas Sumatera Utara
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Kita dapat memprediksi perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek
perilaku komunikasi mereka. Orang-orang memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
Prediksi ini tidak selalu disadari dan sering berlangsung cepat.
7. Komunikasi bersifat sistematika Ada 2 sistem yang beroperasi dalam transaksi komunikasi yaitu
sistem internal dan sistem eksternal. Sistem Internal adalah seluruh sistem nilai
yang dibawa oleh individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi yang ia serap selama bersosialisasi dalam berbagai lingkungan sosialnya.
Misalnya, kerangka rujukan
frame of reference, bidang pengalaman filed of experience, struktur kognitif cognitive structure, pola pikir thinking
pattern atau sikap attitude. Sementara itu sistem eksternal adalah unsur- unsur dalam lingkungan luar individu termasuk kata yang ia pilih, isyarat
fisik dan sebagainya.
8. Semakin mirip latar belakang sosial budaya, semakin efektif komunikasi Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan
harapan para pesertanya. Makna suatu pesan, baik verbal ataupun non- verbal pada dasarnya terikat budaya. Kesamaan bahasa khususnya akan
membuat orang-orang yang berkommunikasi lebih mudah mencapai pengertian bersama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak
memahami bahasa yang sama.
9. Komunikasi bersifat non-sekuensial Proses komunikasi tidak terikat oleh suatu tatanan tertentu.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Komunikasi merupakan proses yang berkelanjutan dimana para peserta
komunikasi saling mempengaruhi baik secara verbal ataupun non-verbal. Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional
adalah bahwa para peserta komunikasi berubah secara kumulatif. Pandangan dinamis dan transaksional memberi penekanan bahwa seseorang mengalami
perubahan sebagai hasil terjadinya komunikasi.
11. Komunikasi bersifat Irreversible
Suatu perilaku adalah suatu peristiwa yang berlangsung dalam waktu dan tidak dapat “diambil kembali”. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari
komunikasi sebagai proses yang selalu berubah sehingga prinsip ini menyadarkan kita bahwa kita harus hati-hati untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain karena efeknya tidak bisa ditiadakan sama sekali.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Banyak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun komunikasi bukanlah “obat” untuk menyelesaikan
masalah apalagi yang berkaitan dengan masalah struktural.
2.2.1.2 Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi menurut Devito 1997: 30 yaitu:
1. Menemukan
Universitas Sumatera Utara
16
Universitas Sumatera Utara
Penemuan diri personal discovery merupakan salah satu tujuan utama dari
komunikasi. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita tidak hanya belajar mengenai diri kita sendiri melainkan juga tentang orang lain. Persepsi-
persepsi yang kita punya sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah kita pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi. Komunikasi
juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar, dunia yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain.
2. Untuk berhubungan
Salah satu alasan kita yang paling kuat untuk melakukan komunikasi adalah berhubungan dengan orang lain, membina dan memelihara hubungan
dengan orang lain.
3. Untuk meyakinkan
Komunikasi bertujuan untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Namun dalam komunikasi interpersonal sehari-hari kita
berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain.
4. Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi
adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang lain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain.
Jadi, tujuan komunikasi pada dasarnya tidak terlepas dari bagaimana
manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia saling berinteraksi satu sama lain dengan tujuan untuk aktualisasi diri, interaksi, eksistensi, ekspresi maupun
menciptakan esensi dalam hidupnya.
2.2.2 New Media