47
Universitas Sumatera Utara
terlibat dalam penelitian ini, keempat informan tersebut pun memberikan kontak pribadi berupa
PIN BBM dan nomor telepon. Sementara itu, peneliti melakukan pendekatan secara langsung kepada informan yang bernama Gibran Fadillah
dengan mendatangi rumahnya karena ada faktor kedekatan antara peneliti dengannya. Ia terhubung juga dengan peneliti di media sosial
twitter. Proses pengumpulan data melalui proses wawancara berlangsung selama
Januari-Maret 2015. Hal itu dikarenakan sulitnya mengatur waktu pertemuan dengan kelima narasumber tersebut dan juga perlu ketelitian dalam
mengobservasi postingan di akun facebook dan twitter para informan. Kesibukan
kelima informan membuat peneliti beberapa kali gagal bertemu dengan mereka. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara lebih dari satu kali dengan
beberapa informan. Beberapa informan diantaranya seperti Fadillah Maharani dan Raja Arif Hidayah menjawab pertanyaan peneliti secara lugas dan jujur karena
apa yang mereka katakan sesuai dengan isi facebook mereka sejak tahun 2008.
Sementara untuk informan Gibran Fadillah, Arariko Pasa dan Lucky Andriansyah agak sedikit tertutup dan tidak terlalu memberikan jawaban terlalu terbuka terkait
aktivitasnya di media sosial. Sehingga hal tersebut menjadi kendala tersendiri bagi peneliti untuk menginterpretasikan hasil wawancara.
Setelah observasi dan wawancara selesai dilakukan, peneliti melakukan tahap analisis data. Tahap analisis data adalah tahap dimana peneliti menguraikan
hasil observasi dan hasil wawancara. Pada tahap tersebut, peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, memilih dan fokus pada hal-hal yang penting,
dicari pola dan temanya. Kemudian peneliti melakukan penyajian data dan menarik kesimpulan.
4.1.2 Profil Informan
Berikut adalah profil informan yang diperoleh dari proses wawancara:
4.1.2.1 Profil Informan Pertama Gibran Nama Lengkap
: Gibran Fadillah TempatTanggal Lahir
: Medan, 14 Juli 1995 Usia
: 19 Tahun StatusPekerjaan
: Mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
48
Universitas Sumatera Utara
Informan pertama ini berjenis kelamin laki-laki. Gibran memiliki rambut kribo yang sangat lebat dan hitam berkilau serta memiliki tinggi badan sekitar 174
cm. Kulitnya hitam manis. Hal tersebut membuatnya tampak seperti seorang pria dewasa padahal usianya masih 19 tahun. Susunan gigi yang kecil-kecil dan
rapi membuat senyumnya terlihat sangat manis. Gibran memiliki hobi bermain bola, bermain catur dan juga bermain gitar. Saat ini sedang menjalani studi
semester 3 di Universitas Medan Area. Selain itu ia juga aktif disebuah organisasi kepemudaan yaitu Ikatan Pemuda Karya Medan IPK-Medan dan ia suka
berpetualang, seperti mendaki gunung. Informasi yang peneliti terima dari pihak keluarga tentang kepribadian
Gibran di lingkungan keluarga, Gibran dikenal sebagai seorang anak bungsu yang pendiam dan manja. Ia masih sering
disuapin makan oleh sang ibu. Namun, di lingkungan teman-temannya Gibran dikenal sebagai sosok yang ramah, humoris
dan suka berbagi. Selain aktivitas kuliah dan bermain, Gibran juga seorang pekerja seni dimana dia dan teman-temanya sering mengisi acara sebagai musisi
di sejumlah cafe di Kota Medan. Bakat seni tersebut diperoleh Gibran secara
otodidak dengan belajar melalui internet dan berdiskusi dengan teman-temannya.
Sejak Desember 2014, peneliti mulai mengamati remaja pria ini.
Gibran bergabung di media sosial twitter sejak tahun 2011 memiliki 757
pengikut dan mengikuti sebanyak 370 pengguna twitter lainnya. Sementara itu
Gibran memiliki teman facebook sebanyak 4600 orang sejak tahun 2011 lalu.
Gibran mengatakan jika ia mendapatkan informasi tentang media sosial facebook
dan twitter dari teman sekolahnya ketika SMA. Pada saat itu ia belum begitu
tertarik untuk membuat facebook, namun karena teman-temannya semakin candu
terhadap media sosial tersebut, akhirnya Gibran penasaran akan facebook dan
twitter. Gibran mengakui jika pada awalnya ia hanya sekedar ikut-ikutan saja. Ia tidak terlalu mengerti tentang penggunaan
facebook dan twitter. Namun, semakin ia membiasakan diri akhirnya Gibran mulai menikmati kedua media sosial
tersebut. Pada saat itu, Gibran lebih memilih menggunakan facebook karena
media sosial tersebut memiliki banyak fitur yang menyenangkan seperti games
online.
Universitas Sumatera Utara
49
Universitas Sumatera Utara
Saat itu, Gibran merasa bahwa ia semakin dekat dengan teman-teman sekolahnya karena sering berkomunikasi lewat
facebook. Mereka saling berbalas komentar di status atau foto yang mereka unggah di
facebook masing-masing. Hal yang membuat Gibran merasa senang menggunakan
facebook karena ia dapat mengunggah tulisan apapun sesuai kehendaknya. Sebagai anak laki-laki ia merasa
gengsi untuk curhat kepada ibunya sehingga Gibran sering mencurahkan isi hatinya lewat status di
facebook. Jika ia sedang marah terhadap seseorang atau sebuah kondisi yang membuatnya tidak nyaman ia kerap mengungkapkan
kekesalannya tersebut di facebook. Namun, hanya masalah tertentu saja yang ia
bagikan di facebook, misalnya ketika ia dimarahi sang kakak karena suatu hal dan
ia tidak suka dengan sikap kakaknya tersebut. Gibran menuliskan kekesalannya tersebut di
facebook karena tidak dapat menyampaikan emosinya secara langsung kepada sang kakak. Padahal sang kakak
tidak “berteman” dengannya di facebook , ia melakukan itu hanya sekedar untuk melepaskan amarahnya saja. Gibran pun
berani melakukan hal tersebut karena teman-temannya pun banyak yang menulis status yang isinya menghina, menyindir dan lain-lain.
Namun akhirnya ia lebih memilih twitter karena twitter merupakan media
sosial yang menarik, up to date akan informasi dan sangat efektif untuk
berkomunikasi. Gibran pun merasa jika twitter lebih modern dibandingkan
facebook dan hal tersebut berpengaruh terhadap konten yang ia nikmati di twitter. Saat menggunakan
facebook ia lebih sering melihat status atau foto dari teman- temannya saja namun jika di
twitter ia dapat melihat dunia secara lebih luas lagi. Sebab, tidak semua pengguna
twitter adalah orang biasa namun bisa juga komunitas, motivator, artis, penyanyi, situs berita dan lain-lain. Hal tersebut
dianggap dapat memperluas wawasannya. Anak kedua dari dua bersaudara ini sangat aktif di
twitter dan dalam seminggu ia dapat mengakses twitter sebanyak 3- 5 kali. Waktu yang dihabiskan setiap kali mengakses
twitter yaitu selama 30-60 menit. Informasi yang sangat dinantinya ketika mengakses
twitter yaitu informasi terkini yang diunggah oleh tim sepak bola favoritnya. Sementara
facebook sudah tidak pernah lagi ia gunakan sejak November 2014.
Universitas Sumatera Utara
50
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2 Profil Informan Kedua Dilla Nama
: Fadillah Maharani TempatTanggal Lahir
: Medan, 12 Desember 1993 Usia
: 21 Tahun Status Pekerjaan
: Mahasiswa Pengajar
Informan kedua yang berusia 21 tahun ini memiliki kulit berwarna kuning langsat, bulu matanya lentik dengan bola mata coklat yang sangat indah. Dilla,
begitu ia sering disapa. Dilla memiliki penampilan yang agak tomboy namun dengan hijab yang dikenakannya membuatnya sedikit agak feminim. Senyum
yang sering mampir diwajah berserinya menimbulkan kesan bahwa Dilla merupakan sosok yang ramah dan mudah bergaul. Saat ini Dilla sedang
menempuh pendidikan Strata-1 S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Nusantara Medan UMN. Dara cantik yang hobi
berwisata kuliner ini merupakan putri tunggal dari pasangan Dra. Teuku Marhalimi dan Partonom Budi. Meskipun ia anak tunggal bukan berarti ia seorang
anak manja yang bergantung pada orang tua, ia berhasil membuktikan bahwa ia adalah anak yang mandiri.
Dilla mengaku bahwa dia suka dengan pelajaran Bahasa Inggris dan suka bercerita dengan anak-anak. Kecintaannya terhadap Bahasa Inggris tersebut
diwujudkannya dengan cara berbagi ilmu sebagai tenaga pengajar di salah satu lembaga pendidikan informal di Kota Medan. Sejak usia 15 tahun Dilla sudah
mengajar dan memiliki penghasilan sendiri dan hingga saat ini ia masih aktif sebagai pengajar. Kemampuannya tersebut menarik perhatian seorang pemilik
bimbingan belajar Bahasa Inggris di Kota Medan sehingga Dilla mendapat kepercayaan memiliki program siaran khusus berbahasa Inggris di Radio Suara
Rakyat pada tahun 2012 lalu. Meskipun menjalani profesi sebagai pengajar disaat ia berstatus sebagai
pelajar, hal tersebut tidak membuat ia lalai akan tanggung jawabnya sebagai seorang
pelajar. Remaja
putri yang
hobi berenang
tersebut dapat
menyeimbangkan waktu dan prestasi antara bekerja dan pendidikan. Bahkan diluar bidang pendidikan ia juga cukup berprestasi, salah satunya adalah
Universitas Sumatera Utara
51
Universitas Sumatera Utara
kemenangannya saat mengikuti lomba menulis dan mendapat juara harapan II pada tahun 2012. Keahliannya menulis diperoleh dari sang ayah yang merupakan
mantan redaktur di sebuah surat kabar ternama di Kota Medan. Pada tahun 2011 ia mendapat ujian terberat dalam hidupnya. Kedua orang tuanya bercerai tepat
pada saat ia sedang menjalani Ujian Akhir Nasional. Hal tersebut membuat perempuan bertubuh gemuk ini sebagai tulang punggung keluarga.
Menurutnya, meskipun sang ibu adalah seorang wanita karir dan hidupnya berkecukupan namun ia tidak mau berpangku tangan begitu saja. Apalagi ia jauh
lebih senang jika menjalani sebuah pekerjaan daripada hanya berdiam diri. Dilla yang juga bersuku Melayu ini pun merasa pekerjaan yang ia tekuni tidak
membelenggu masa-masa remajanya bersama teman-teman sehingga ia senang menjalaninya. Dilla cukup aktif mengunggah foto ke akun
facebook-nya terutama aktivitasnya mengajar atau pada saat liburan ke luar negeri. Dilla menggunakan
facebook sejak tahun 2009, hingga kini ia memiliki jumlah teman facebook sebanyak 2.500 orang. Sementara itu, Dilla menggunakan
twitter pada tahun 2009 dengan total pengikut sebanyak 267 orang dan mengikuti 170 akun
twitter lainnya.
Dilla mengatakan jika ia mendapatkan informasi tentang media sosial facebook dari teman-temannya ketika SMA. Banyak teman-temannya yang
menggunakan facebook, akhirnya mendorong ia untuk membuat akun facebook.
Setelah kehebohan fenomena facebook, tidak lama kemudian muncul sebuah
media sosial terbaru yang bernama twitter. Meskipun pada awalnya informan
tidak tertarik terhadap media sosial twitter namun karena teman-temannya
berpindah ke media sosial twitter, Dilla kemudian membuat akun media sosial
twitter. Namun informan masih setia menggunakan facebook hingga saat ini. Setiap kali ia mengakses
facebook ia dapat menghabiskan waktu selama 5-60 menit dan dalam seminggu ia mengakses
facebook sebanyak 5 kali. Sementara itu, ia mengakses
twitter disaat ia menginginkannya saja yaitu tidak lebih dari 3 kali dalam seminggu.
Dulu ia hampir setiap hari dan bisa berjam-jam berada di depan gadget
untuk mengakses media sosial. Banyak hal yang dapat ia lakukan di media sosial seperti
facebook , salah satu hal yang membuatnya “betah” berlama-lama
Universitas Sumatera Utara
52
Universitas Sumatera Utara
mengakses facebook yaitu menulis. Dilla senang menulis status tentang curahan
hatinya tentang keluarga, pendidikan atau pacar lewat beragam cara, misalnya curhat lewat puisi atau kata-kata bijak. Selain itu Dilla juga senang berinteraksi
dengan banyak orang lewat facebook namun tidak jarang Dilla mengalami konflik
saat berinteraksi di dunia maya. Dilla mengaku bahwa ia sempat menggunakan facebook sebagai alat untuk menyerang orang lain lewat tulisan statusnya. Ia
melakukannya jika ia merasa terganggu dengan perbuatan teman-temannya yang sering menyindirnya lewat status
facebook. Hal tersebut karena Dilla tidak punya nyali untuk membalas secara langsung maka ia balas lewat kata-
kata “pedas” di facebook.
Pihak keluarga yang tidak suka dengan tindakannya berkali-kali menasehatinya tapi saat itu tidak ia hiraukan. Aktivitas Dilla di
twitter pun tidak jauh berbeda, ia juga menulis
tweet yang berisi curahan hatinya bahkan terkadang ia memberikan kritik terhadap sebuah berita atau peristiwa yang terjadi
disekitarnya. Namun hal itu terjadi ketika ia berusia belasan tahun. Seiring berjalannya waktu ia mulai dapat mengontrol tindakannya di media sosial.
4.1.2.3 Profil Informan Ketiga Nama
: Arariko Pasa Tempat Tanggal Lahir
: Surabaya, 4 Februari 1996 Usia
: 18 Tahun Status Pekerjaan
: -
Informan ketiga yang peneliti wawancarai ini memiliki nama panggilan Riko dan berusia 18 tahun. Riko, memiliki ciri-ciri fisik tinggi, kurus, berkumis
halus, mancung dan berkulit kuning langsat. Riko merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan suami istri bernama Jemadi dan Ernita Suzana.
Cowok kelahiran Aceh ini bercerita jika ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang kental dengan nuansa kegamaan. Sejak Sekolah Dasar SD hingga Sekolah
Menengah Pertama SMP ia sekolah di Al-Azhar kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas SMA di Pesantren Mauridussalam, Kabupaten Deli Serdang. Ia
merasa kebingungan ketika akan melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi karena Riko lebih menguasai ilmu kegamaan dibandingkan pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
53
Universitas Sumatera Utara
umum. Sehingga usai menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas SMA pada tahun 2014 lalu, Riko mengaku belum berniat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi. Meskipun begitu Riko mengatakan jika suatu saat ia ingin mencoba pendidikan dibidang perkapalan.
Saat ini Riko menjadi anggota di komunitas Parkour Medan. Parkour Medan merupakan komunitas olahraga yang mengandalkan kekuatan fisik dan
keseimbangan fikiran. Seni yang digunakan dalam melakukan olahraga ini yaitu seni melompat dan memanjat sehingga olahraga ini termasuk golongan olahraga
ekstrem. Meskipun terbilang ekstrem informan mengaku tidak takut untuk mengikuti komunitas ini. Menurutnya, kegiatan
parkour merupakan kegiatan yang menyenangkan sembari mengisi waktunya yang tidak terpakai untuk pendidikan.
Riko mengatakan jika ia mengetahui informasi tentang parkour melalui media
sosial facebook. Riko merupakan pengguna aktif media sosial facebook sejak
tahun 2009 dan memiliki jumlah teman 934 teman facebook sedang twitter 2011
informan hanya memiliki pengikut sejumlah 26 akun twitter dan mengikuti 17
orang pengguna twitter.
Riko mengatakan jika ia mendapatkan informasi tentang media sosial facebook dari teman-temannya. Tidak lama fenomena facebook, muncul sebuah
media sosial terbaru yang bernama twitter. Awalnya ia tidak tertarik terhadap
twitter namun karena teman-temannya beralih ke media sosial twitter, Riko pun membuat akun media sosial
twitter juga. Namun, informan lebih memilih menggunakan
facebook. Riko mengakses facebook hanya saat ia membutuhkan informasi tentang
parkour sehingga tidak lebih dari 3 kali dalam seminggu ia mengakses
facebook. Waktu yang biasa ia habiskan setiap kali mengakses
facebook yaitu sekitar 30-60 menit. 4.1.2.4 Profil Informan Keempat Raja
Nama : Raja Arif Hidayah
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 7 Juni 1994
Usia : 20 Tahun
Status Pekerjaan : MahasiswaPenyiar Radio
Universitas Sumatera Utara
54
Universitas Sumatera Utara
Informan keempat ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Ir. H. Safii Harahap, MBA. dan Hj. Mariana Siregar. Raja memiliki ciri-
ciri fisik tinggi sekitar 167 cm dengan postur tubuh tidak telalu gemuk, berkacamata dan berkulit sawo matang. Saat ini ia sedang menjalani pendidikan di
Universitas Sumatera Utara jurusan Psikologi S1-ekstensi setelah sebelumnya ia berhasil menyelesaikan pendidikan D-III jurusan Teknologi Informasi di
Universitas Sumatera Utara. Laki-laki kelahiran 7 Juni 1994 ini bertempat tinggal di Jalan Komplek Villa Gading Mas I Blok B No.3, Medan, Sumatera Utara.
Raja yang pernah memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha tersebut merupakan sosok yang aktif dalam berbagai komunitas dan organisasi di Kota
Medan. Ia terlibat disejumlah komunitas anak muda diantaranya yaitu komunitas Medan Heritage yaitu komunitas yang bergerak dalam bidang pelestarian cagar
budaya Kota Medan, Medan Talent School MTS yaitu sebuah komunitas
kampus yang bergerak dalam bidang pengembangan bakat dan juga Metasco
Production Universitas Sumatera Utara MEPRO-USU. Raja bercerita bahwa keterlibatannya disejumlah komunitas tersebut merupakan salah satu keuntungan
yang diperoleh sebagai pengguna media sosial twitter. Sebab ia mendapatkan
informasi tentang semua itu dari media sosial twitter.
Raja mengatakan jika ia sangat tertarik dalam bidang seni dan hiburan namun ketika ia mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi Negeri Raja justru
diterima di jurusan Teknik Informatika. Raja mengaku jatuh cinta terhadap dunia seni dan hiburan berawal dari ia yang memiliki kepribadian pemalu. Sehingga ia
mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih berani untuk tampil dihadapan banyak orang. Sifat pemalunya tersebut disebabkan oleh lingkungan keluarga Raja yang
terbilang ortodoks dan ayahnya sangat tegas terhadap dunia pendidikan. Maka, hingga ia di SMA, sanga ayah baru mengizinkannya untuk memiliki dunia sendiri
dan Raja dibebaskan untuk memilih jalan hidupnya. Impiannya untuk menjadi seorang seniman masih terus ia jaga dan ia sangat ingin mewujudkannya. Agar hal
tersebut terwujud, Raja memutuskan untuk mengikuti sebuah kelas Public
Speaking di Medan Talent School. Sejak saat itu ia merasa kepercayaan ia mulai terbentuk dan mulai berani bergaul dengan banyak orang.
Universitas Sumatera Utara
55
Universitas Sumatera Utara
Menurutnya, media sosial khususnya twitter merupakan salah satu faktor
pendukung sehingga ia memiliki banyak relasi. Bergabung di twitter sejak tahun
2009 Raja mendapatkan banyak informasi yang sesuai dengan kebutuhannya sebagai anak muda modern karena
twitter menyajikan banyak informasi terkini. Hingga tahun 2015, Raja telah memiliki sebanyak 1.220 pengikut di akun
twitter- nya dan mengikuti 553 pengguna
twitter. Informasi yang sangat ditunggu oleh Raja yaitu informasi seputar acara di Kota Medan maupun berita terkini tentang
musik. Raja mengatakan jika ia pernah mendapatkan kesempatan menjadi Master
Of Ceremony MC disejumlah acara di Kota Medan karena mendapatkan informasi dari media sosial
twitter. Saat ini ia bekerja sebagai seorang penyiar di salah satu radio ternama di Kota Medan. Selain itu, Raja juga menggunakan
facebook pada tahun 2008 meski kini ia lebih aktif sebagai pengguna twitter. Namun ia masih menggunakan
facebook untuk kepentingan kuliahnya. Raja memiliki jumlah teman
facebook sebanyak 1.024 pengguna facebook. Raja yang saat ini berusia 20 tahun ini mengatakan jika ia mendapatkan
informasi tentang media sosial facebook dari teman-temannya tahun 2008. Hal itu
yang menggunakan facebook akhirnya mendorong Raja untuk membuat akun
facebook miliknya. Tiga tahun kemudian muncul sebuah media sosial lain bernama
twitter yang kehadiran juga menjadi fenomena tersendiri dikalangan teman-temannya
. Kemudian Raja membuat akun media sosial twitter yang hingga kini ia gunakan.
Twitter merupakan media sosial yang paling sering ia digunakan daripada media sosial yang lain. Lebih dari 5 kali dalam seminggu ia mengakses
twitter dan menghabiskan waktu selama 5-60 menit setiap kali mengaksesnya. Sementara
facebook ia gunakan seminggu sekali ketika ada tugas dari kampus saja.
4.1.2.5 Profil Informan Kelima Lucky Nama
: Lucky Andriansyah Tempat Tanggal Lahir
: Bandung, 19 November 1997 Usia
: 17 Tahun Status Pekerjaan
: MahasiswaPengajar
Universitas Sumatera Utara
56
Universitas Sumatera Utara
Informan kelima yang peneliti wawancarai merupakan remaja laki-laki kelahiran Bandung. Lucky memiliki ciri-ciri postur tubuh pendek, berkulit hitam
manis, memiliki susunan gigi kelinci yang tidak rapi serta memiliki ciri rambut berponi. Saat ini ia sedang menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara
jurusan Ilmu Komunikasi Strata 1 S1 stambuk 2014. Laki-laki kelahiran 19 November 1997 ini bertempat tinggal di Jalan Garu 1, Gang Rambe No.158 C,
Medan, Sumatera Utara. Lucky memiliki hobi menonton, wisata kuliner dan menulis. Lucky merupakan anggota Pers Mahasiswa Pijar di kampusnya, sejak
bergabung dengan Pijar informan jadi gemar menulis. Awalnya Lucky bercita-cita ingin menjadi seorang dokter agar dapat
membantu keluarga yang sakit. Sejak kecil ia sudah menunjukkan ketertarikannya dalam bidang medis. Sejak Sekolah Dasar SD hingga Sekolah Menengah Atas
SMA Lucky terpilih menjadi Ketua Dokter Kecil di Sekolahnya namun cita-cita tersebut berubah ketika ia mendapatkan kesempatan menjadi seorang motivator.
Perkenalan informan dengan seorang dosen Psikologi di Universitas Sumatera Utara memberikan kesempatan kepada informan berkeliling daerah Tapanuli.
Perjalanannya ke Tapanuli dalam rangka memotivasi anak muda di daerah tersebut dimana para pelajar di daerah tersebut memiliki minat yang rendah
terhadap dunia pendidikan. Dosen itu memberikan kepercayaan kepada Lucky untuk memberikan motivasi kepada para pelajar tersebut agar memiliki minat
lebih terhadap bidang pendidikan. Meski hal tersebut merupakan pengalaman pertama baginya, namun Lucky mengaku terharu ketika mengetahui bahwa orang-
orang yang ia motivasi tergugah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi. Hal tersebut membuat Lucky mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kota Medan. Berbekal dari pengalaman tersebut pula ia memiliki
keinginan untuk menjadi seorang motivator yang berguna buat banyak orang. Maka kesempatan kuliah di Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera
Utara tidak ingin disia-siakannya. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Yana Mulyana dan Farida
Hanum ini merupakan warga kota Bandung yang hijrah ke Kota Medan. Sang Ayah telah meninggal dunia pada tahun 2008 sehingga Lucky bersama ibu dan
adik-adiknya pindah ke Kota Medan dimana sang ibu merupakan warga kota
Universitas Sumatera Utara
57
Universitas Sumatera Utara
Medan. Sepeninggalan sang ayah, ibu menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga. Demi memenuhi kebutuhan keluarga, sang ibu berjualan bubur khas
Bandung di Universitas Muhammadiyah Nusantara UMN yang terletak di Jalan Garu II. Beruntung, Lucky merupakan anak yang cerdas sehingga ia mendapat
kesempatan menerima beasiswa Bidik Misi yang artinya ia dibebaskan dari biaya pendidikan selama menjalani kuliah di Universitas Sumatera Utara. Selain itu,
Lucky juga membantu sang ibu mencari nafkah dengan cara mengajar sebagai guru privat.
Meskipun saat ini ia tinggal di Medan, namun ia masih sering berkomunikasi dengan keluarganya atau rekan-rekannya yang berdomisili di
Bandung. Jejaring sosial merupakan saluran yang Lucky gunakan untuk menjalin komunikasi dengan mereka melalui
facebook. Lucky bergabung dengan facebook sejak tahun 2010 dan memiliki teman sebanyak 2500-an dan menggunakan
twitter sejak tahun 2012 dengan jumlah pengikut sebanyak 150 orang dan megikuti 177
orang. Lucky mengatakan jika ia mendapatkan informasi tentang media sosial
facebook dari teman-temannya. Merasa tertarik, akhirnya mendorong Lucky untuk menggunakan media sosial
facebook. Setelah itu, 2 tahun kemudian media sosial twitter menjadi perbincangan hangat dikalangan teman-temannya. Awalnya
informan hanya coba-coba membuat akun twitter namun ia mengatakan jika
penggunaan twitter sangat sulit dan ia lebih merasa nyaman ketika ia
menggunakan media sosial facebook. Sehingga ia tidak lagi mengakses twitter, ia
hanya mengakses facebook 5 kali dalam seminggu. Hampir disetiap kesempatan,
Lucky mengunggah beragam aktivitasnya lewat status atau foto di facebook.
Namun, ia juga selektif terhadap hal-hal apa saja yang akan diunggahnya dan ia mengaku lebih sering berinteraksi atau sekedar membaaca
newsfeed setiap kali mengakses
facebook. Ia dapat menghabiskan waktu selama 30-60 menit di facebook.
Universitas Sumatera Utara
58
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Karakteristik Remaja di Kota Medan Pengguna Media Sosial Facebook dan Twitter
Sumber : Hasil Wawancara Penelitian Informan
TTL Usia
Status Pekerjaan
Anak ke- dari
Ciri Fisik Media Sosial yang
dimiliki
Gibran Fadillah
Medan, 14 Juli 1995
19 tahun Mahasiswa
2 dari 2 bersaudara
Rambut kribo dan lebat, tinggi
badan sekitar 174 cm dan berkulit
hitam manis. Facebook 2011
dan Twitter 2011
Fadillah Maharani
Medan, 12 Des 1993
21 tahun Mahasiswa Pengajar
Tunggal Berpenampilan
berhijab namun agak tomboy.
Facebook 2009 dan
Twitter 2009 Arariko Pasa
Surabaya, 4 Feb 1996
18 tahun -
2 dari 4 bersaudara
Tinggi dan kurus. Berkumis halus,
hidung mancung dan
berkulit kuning langsat
Facebook 2009 dan
Twitter 2011
Raja Arif Hidayah
Medan, 7 Juni 1994
20 tahun Mahasiswa Penyiar
Radio 3 dari 4
bersaudara Penampilan rapi,
berkacamata, tinggi dan berkulit
sawo matang Facebook 2008
dan Twitter 2009
Lucky Adriansyah
Bandung, 19 Nov1997
17 tahun Mahasiswa Pengajar
1 dari 3 bersaudara
Postur tubuh pendek, berkulit
hitam manis, memiliki susunan
gigi kelinci yang tidak rapi serta
memiliki ciri rambut berponi
Facebook 2010 dan
Twitter 2012
Universitas Sumatera Utara
59
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Hasil Pengamatan dan Wawancara 4.1.3.1 Gibran