Aktivitas Remaja Pengguna Media Sosial Facebook dan Twitter

84 Universitas Sumatera Utara komunikasi dan hiburan. Ketiga informan tersebut tidak terlalu membutuhkan informasi yang bersifat umum. Informasi yang ingin dibutuhkan oleh ketiga informan hanya sebatas informasi yang berkaitan dengan minat mereka saja. Misalnya Riko yang membutuhkan informasi tentang komunitas parkour lewat grup facebook dan Dilla yang senang mencari informasi tentang hal-hal unik seputar wisata kuliner dan travelling. Keputusan kelima informan memilih salah satu diantara dua media sosial tersebut karena adanya motif dalam diri mereka untuk memenuhi kebutuhan atau mencari kepuasan atas apa yang mereka inginkan. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya perubahan motif pada remaja dalam memilih media sosial. Peneliti menggolongkan kelima informan menjadi 2 kategori informan. Kategori tersebut digolongkan berdasarkan media sosial yang dipilih informan, yaitu kategori pengguna aktif facebook dan pengguna aktif twitter. Tabel 4.2 Motif Remaja Menggunakan Media Sosial No. Nama Informan Kategori Informan Motif Awal Terkini 1. Gibran Fadillah Pengguna aktif Twitter Mengikuti trend Facebook dan Twitter - Motif informasi - Motif Interaksi - Motif Hiburan

2. Fadillah

Maharani Pengguna aktif Facebook Mengikuti trend Facebook dan Twitter - Motif informasi - Motif Interaksi - Motif Hiburan

3. Arariko Pasa

Pengguna aktif Facebook Mengikuti trend Facebook dan Twitter - Motif informasi - Motif Interaksi

4. Raja Arif

Pengguna aktif Twitter Mengikuti trend Facebook dan Twitter - Motif informasi - Motif Interaksi - Motif Hiburan

5. Lucky A.

Pengguna aktif Facebook Mengikuti trend Facebook dan Twitter - Motif informasi - Motif Interaksi - Motif Hiburan Sumber: Peneliti

4.1.4.2 Aktivitas Remaja Pengguna Media Sosial Facebook dan Twitter

Universitas Sumatera Utara 85 Universitas Sumatera Utara Setelah mengetahui motif remaja menggunakan media sosial facebook dan twitter, hasil wawancara juga diperoleh informasi tentang aktivitas apa saja yang dilakukan oleh informan terhadap akun media sosialnya. Aktivitas yang dilakukan oleh kelima informan sangat erat kaitannya dengan pemahaman informan tentang etika komunikasi. Sebab, hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan adanya perbedaan perilaku pada saat informan belum mengetahui adanya Undang- Undang ITE atau netiket dan setelah mereka mengetahuinya. Peneliti menilai bahwa aktivitas yang dilakukan oleh informan di media sosial dapat memperlihatkan bagaimana perkembangan diri kelima informan yang masih remaja tersebut. Sebelum mengetahui etika komunikasi di media sosial, Gibran sangat bebas berselancar di facebook. Hampir setiap hari ia mengakses facebook untuk melakukan berbagai hal seperti bermain games online, update status dan berinteraksi dengan sesama pengguna facebook. Jika dilihat dari aktivitas Gibran di facebook sejak tahun 2008, Gibran cukup aktif dalam mengunggah status dan berbalas komentar dengan teman-teman facebook-nya. Status yang diunggahnya di facebook beraneka ragam isinya, mulai dari kata-kata bijak, sindiran, curahan hati dan juga status yang menggambarkan ekspresi marah. Perbuatan yang sama juga dilakukan oleh Dilla dan Raja. Dilla dan Raja terlihat lebih berani dalam mengungkapkan ekspresi marah, kecewa atau bahagianya saat mengunggah status. Aktivitas tersebut disebut sebagai keterbukaan diri self disclosure. Selain Gibran, Dilla dan Raja, aktivitas yang paling terlihat pada akun facebook Riko dan Lucky juga terkait dengan self disclosure. Perbedaannya, Riko dan Lucky dapat mengontrol aktivitas self disclosure-nya. Berdasarkan hasil analisis, aktivitas self disclosure yang dilakukan oleh kelima informan lewat postingan status mereka di facebook karena adanya motif dalam diri informan. Motif yang mendorong kelima informan menggunakan facebook sebagai media self disclosure karena tidak menemukan wadah yang tepat untuk mengutarakan maksud dan tujuan informan. Penyebab lainnya yaitu, kelima informan tidak terbuka pada pihak keluarga. Berdasarkan hasil wawancara dengan Gibran, Lucky dan Riko menunjukkan bahwa ketiga informan membatasi orang lain untuk mengetahui segala hal tentang mereka. Sehingga apa yang ketiga Universitas Sumatera Utara 86 Universitas Sumatera Utara informasi bagikan ke facebook adalah informasi yang bersifat umum. Sementara Dilla dan Raja sangat terbuka terhadap masalah pribadi yang dialami dan membagikannya di facebook. Aktivitas self disclosure yang dilakukan oleh kelima informan dapat dinilai dari segi valensinya yaitu kualitas self disclosure yang dilakukan oleh kelimanya. Riko dan Lucky tmemiliki kualitas self disclosure positif karena kedua informan tersebut dapat mengontrol dirinya saat mengungkapkan pengalaman pribadinya lewat facebook. Kedua informan memilih informasi apa yang akan mereka tampilkan tentang diri mereka sendiri dan sangat cerdas dalam mengemas tampilan dirinya dihadapan publik. Misalnya seperti Lucky yang mengaku sering curhat tentang mantan kekasihnya di facebook namun ia dapat mengemas emosi dan tampilan dirinya dengan mengungkapkan perasaannya lewat puisi. Selain itu, peneliti juga memperhatikan aktivitas komentar yang dilakukan Riko dan Lucky dengan pengguna facebook lain. Riko dan Lucky pernah mengalami masalah komunikasi dengan lawan bicaranya yang menggunakan kata-kata kasar saat berkomunikasi dengan informan. Namun kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan konflik karena informan dapat mengatasinya. Berbeda dengan Gibran. Meskipun Gibran juga memiliki area tersembunyi yang sama dengan Riko dan Lucky namun saat Gibran melepaskan emosionalnya di facebook ¸ ia sangat “meledak-ledak”. Pada beberapa postingan yang tertera pada akun facebook-nya, Gibran memaki, menyindir dan mengumpat tentang permasalahan yang sedang dihadapinya. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa Gibran memiliki kualitas self disclosure yang negatif. Begitu juga dengan Dilla dan Raja yang juga memiliki kualitas self disclosure negatif. Akibatnya, Dilla dan Raja sering mengalami konflik di facebook dan berdampak pada dunia nyata mereka dimana hubungan informan dengan temannya memburuk dan informan mendapat citra negatif dari lingkungan sekitar mereka. Aktivitas lain yang tergambar dari akun facebook dan twitter Gibran, Dilla dan Raja yaitu aktivitas komunikasi dengan sesama pengguna facebook. Sepajang tahun 2008-2015 peneliti menemukan beberapa aktivitas berbalas komentar yang dilakukan oleh ketiga informan menggunakan bahasa yang kurang sopan. Misalnya, “bodat”, “njing”, “Alien” dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 87 Universitas Sumatera Utara Aktivitas Gibran dan Dilla di media sosial mendapat pengawasan dari orang tua. Jika sebelum memiliki pengetahuan tentang etika Gibran, Dilla dan Raja sering melakukan aktivitas self disclosure, berkata-kata kasar atau menyindir orang lain namun perilaku tersebut berubah setelah informan mengetahuinya. Informan lebih selektif terhadap media apa yang mereka gunakan dan apa yang harus informan lakukan terhadap media yang mereka gunakan tersebut. Saat ini Gibran dan Raja lebih memilih menggunakan twitter dan aktivitas yang dilakukannya di twitter sangat jauh berbeda saat ia menggunakan facebook. Gibran mengakses twitter sebanyak 3-5 kali minggu, biasanya ia me-retweet informasi penting, mencari informasi yang sesuai minatnya musik, agama dan olahraga. Frekuensi Raja mengakses twitter sebanyak 7 kali minggu sebab relasi terbesarnya adalah pengguna twitter dan ia membutuhkan informasi tentang komunitas, musik dan lain-lain juga melalui twitter. Sedangkan Dilla, Riko dan Lucky masih setia dengan facebook-nya. Frekuensi Dilla menggunakan facebook sebanyak 5 kali dalam seminggu dan ia menggunakan facebook-nya untuk mengisi waktu luang di kantor untuk membaca artikel, berbagi dokumentasi saat liburan aatau sekedar bermain game online. Riko menggunakan facebook tidak kurang dari 3 kali dalam seminggu, Riko hanya membutuhkan informasi seputar parkour dan sesekali berkomunikasi dengan kerabatnya. Sementara itu, Lucky mengakses facebook-nya sebanyak 5 kali dalam minggu. Biasanya Lucky aktif mengunggah puisi dan beragam dokumentasi kegiatannya sehari -hari. Tabel 4.3 berikut ini akan menjelaskan lebih detil perubahan aktivitas yang dialami oleh kelima informan terhadap akun media sosialnya. Tabel 4.3 Aktivitas Remaja Pengguna Media Sosial Facebook dan Twitter No. Nama Informan Aktivitas Sebelum Sesudah 1. Gibran  Pengguna akif facebook  Mengunggah tulisan yang bersifat sindiran dan berisi kata-kata kasar  Hanya aktif di twitter dengan frekuensi 3-5 kali minggu  Lebih selektif berbahasa ketika Universitas Sumatera Utara 88 Universitas Sumatera Utara  Berinteraksi dengan teman facebook- nya menggunakan kata panggil seperti Anjing, Monyet, Bodat dan lain lain.  Aktif menulis status yang berisi curahan hati  Aktif berinteraksi dengan teman  Aktif memberi likes dan komentar  Mengunggah foto  Mendapat pengawasan dari pihak keluarga mengunggah tulisan  Masih menggunakan kata-kata kasar saat berinteraksi dengan teman laki-lakinya  Aktif me-retweet informasi  Mengurangi mengunggah informasi pribadi seperti curhat.  Berinteraksi seperlunya saja  Tidak lagi mengunggah foto  Tidak lagi menggunakkan facebook  Tidak mendapat pengawasan dari pihak keluarga

2. Fadillah

Maharani Dilla  Pengguna aktif Facebook  Aktif mengumbar masalah pribadi lewat status  Dengan sengaja menerbitkan tulisan yang berisi aib, kata-kata sindirian baik secara terang-terangan atau tersembunyi yang ditujukan untuk orang lain  Sering mengalami konflik  Mengunggah foto  Bermain games online  Berinteraksi dengan siapa saja  Aktif memberi likes dan komentar  Percobaan tindakan penipuanit  Berinteraksi dengan menyebut orang lain dengan panggilan tidak sopan seperti pesek  Aktivitas di pantau keluarga  Masih menggunakan facebook dengan frekuensi 5 kaliminggu  Tidak lagi mengumbar masalah pribadi  Tidak lagi menyindir lewat status  Tidak pernah lagi mengalami konflik  Mengunggah foto  Bermain games online  Berinteraksi hanya dengan orang-orang yang dikenal  Mengurangi likes dan komentar  Tidak pernah lagi melakukan tindak kejahatan dalam bentuk apapun  Masih memanggil orang lain dengan sebutan tidak sopan Universitas Sumatera Utara 89 Universitas Sumatera Utara  Aktif membaca, mencari dan berbagi informasi menarik  Aktivitas masih di pantau pihak keluarga 3. Riko  Pengguna aktif facebook  Berinteraksi dengan siapa saja  Tidak pernah mengalami konflik  Menulis status yang berisi pengalaman dan keluh kesah pribadi  Pernah mengalami masalah komunikasi  Memberi like, komentar atau berbagi status facebook pengguna lain yang berisi informasi  Tidak mendapat pengawasan dari orang tua  Masih menggunakan facebook dengan frekuensi min. 3 kaliminggu  Lebih sering berinteraksi dengan orang yang dikenal  Tidak pernah mengalami konflik  Tidak lagi menulis status yang berisi tentang masalah pribadi  Tidak pernah mengalami konflik  Memberi like, komentar atau berbagi status facebook pengguna lain yang berisi informasi  Mencari dan berbagi informasi  Memberi like, komentar atau berbagi status facebook pengguna lain  Mencari informasi terkait komunitas dan keagamaan  Tidak mendapat pengawasan dari orang tua 4. Raja  Pengguna aktif facebook  Menulis status yang berisi sindiran yang ditujukan kepada orang lain dengan sengaja  Aktif mencurahkan isi hati lewat status  Aktif di twitter dengan frekuensi 6 kaliminggu  Masih menyindir seperlunya dengan bahasa yang lebih sopan  Mengurangi curhat Universitas Sumatera Utara 90 Universitas Sumatera Utara  Mengunggah Foto  Pernah mengalami konflik dengan pengguna facebook  Berinteraksi dengan teman-teman  Menyebut temannya dengan sebutan tidak sopan  Mendapat pengawasan dari keluarga dan teman-teman  Mengunggah foto  Mencari dan berbagi informasi  Tidak lagi pernah berkonflik  Berinteraksi seperlunya saja  Melakukan retweet terhadap sumber-sumber informasi menarik  Lebih selektif dalam berbahasa  Tidak mendapat pengawasan dari pihak keluarga 5. Lucky  Pengguna facebook  Gemar menulis puisi dan menucurahkan isi hati pada status facebook-nya  Mengunggah foto  Pernah mengalami masalah komunikasi  Berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga  Masih menggunakan facebook dengan frekuensi 5 kaliminggu  Masih menulis puisi atau kata-kata bijak di facebook  Mengurangi aktivitas self disclosure  Mengunggah foto  Tidak lagi menerbitkan kata- kata kasar  Lebih selektif dalam memilih bahasa ketika berinteraksi  Mencari informasi terkait organisasi yang dijalaninya Sumber: Peneliti Universitas Sumatera Utara 91 Universitas Sumatera Utara

4.1.4.3 Konstruksi Pemahaman Remaja Tentang Etika Komunikasi di Media Sosial