Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik UU ITE

35 Universitas Sumatera Utara 2. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum illegal positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya 3. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku di masyarakat internet umumnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala muatan isi situsnya. 4. Gunakan bahasa yang baik 5. Tidak sembarangan dalam mengunggah sesuatu yang bersifat pribadi berupa tulisangambar Walaupun sedang berada pada dunia maya cyber etika tidak bisa terlepas dari setiap perilaku seseorang. Menggunakan Internet dan media sosial juga memerlukan etika yang berfungsi untuk mencegah seseorang melakukan tindakan yang dapat merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain. Apabila seseorang melanggar poin-poin Netiket tersebut dan ada pihak yang merasa dirugikan dengan adanya tindakan yang tidak beretika di internet atau media sosial, orang tersebut dapat mengajukan aduan hukum sebab poin-poin tersebut juga termaktub dalam UU ITE No. 11 tahun 2008. Namun, apabila tidak dibawa kejalur hukum, Netiket memiliki sanksi hukum tersendiri yaitu berupa sanksi sosial.

2.2.8 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik UU ITE

Globalisasi informasi telah menempatkan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia. Sehingga dianggap perlu membentuk sebuah pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik ditingkat nasional. Agar pembangunan Teknologi dan Informasi dapat dilakukan secara optimal maka pemerintah sedang giat untuk mensosialisasikan pengelolaan Informasi dan Transaksi Elektronik secara merata dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat telah menyebabkan perubahan diberbagai aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut menimbulkan bentuk-bentuk perbuatan hukum yang baru, maka dibentuklah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Nasrullah, 2014: 221-234. Dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus pada UU ITE UU ITE No. 11 Tahun 2008, BAB VII pasal 27 dan pasal 28 karena kedua pasal ini yang paling sering dilanggar oleh para netizen dan sangat erat kaitannya dengan etika komunikasi. Universitas Sumatera Utara 36 Universitas Sumatera Utara Pasal 27 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik danatau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan”. Pasal 27 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik danatau dokumen elektronik yang memiliki muatan perjudian”. Pasal 27 ayat 3: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik danatau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan danatau pencemaran nama baik”. Pasal 27 ayat 4: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya infomasi elektronik danatau dokumen elektronik yang memiliki muatan pemerasan danatau pengancaman”. Pasal 28 ayat 1: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik”. Pasal 28 ayat 2: “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian danatau permusuhan individu danatau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan SARA”.

2.3 Kerangka Teori

Kerangka adalah hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian bersifat kritis dan memperkirakan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan Universitas Sumatera Utara