Logam Berat Kadmium Cd

menyebabkan kematian pada beberapa spesies ikan, terutama ikan yang habitatnya pada perairan dangkal Darmono, 2001.

2.6 Logam Berat Kadmium Cd

Kadmium Cd adalah logam kebiruan yang lunak termasuk golongan II B tabel berkala dengan konfigurasi elektron [Kr] 4d105s2. Unsur ini bernomor atom 48,mempunyai bobot atom 112,41 gmol dan densitas 8,65 gcm3. Titik didih dan titik lelehnya berturut-turut 765 ˚C dan 320,9˚C. Kadmium Cd merupakan racun bagi tubuh manusia. Waktu paruhnya 30 tahun dan terakumulasi pada ginjal, sehingga ginjal mengalami disfungsi kadmium Cd yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar diperoleh melalui makanan dan tembakau dan hanya sejumlah kecil dari air minum dan polusi udara. Logam Kadmium Cd mempunyai penyebaran yang sangat luas di alam.Hanya ada satu jenis mineral kadmium yaitu greennockite CdS yang selalu ditemukan bersamaan dengan mineral spalerite ZnS. Mineral greennockite sangat jarang ditemuka n di alam , sehingga dalam ekspolitasi logam kadmium, biasanya merupakan hasil sampingan dari peristiwa peleburan dan refining bijih- bijih seng Zn. Pada konsentrat bijih seng terdapat 0,2-0,3 logam kadmium. Artinya seng menjadi sumber utama dari logam kadmium Palar, 2008. Adapun sifat fisik dan sifat kimia kadmium Cd, yaitu : 1. Sifat Fisik a. Logam berwarna putih keperakan b. Mengkilap c. LunakMudah ditempa dan ditarik Universitas Sumatera Utara d. Titik lebur rendah e. Akan kehilangan kilapnya jika beradadalam udara yang basah atau lembab dan akan mengalami kerusakan bila terkena uap ammonia dan sulfur hidroksida. 2. Sifat Kimia a. Kadmium Cd tidak larut dalam basa b. Larut dalam H2SO4 encer dan HCL encer c. Beraksi dengan halogen dan nonhalogen seperti S, Se, P d. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO e. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi f. CdI2 larut dalam alkohol

2.6.1 Sumber Kadmium Cd

Kadmium Cd yang terdapat di dalam lingkungan pada kadar yang rendah berasal dari kegiatan penambangan seng Zn, timah Pb, dan kobalt Co serta kuprum Cu. Sementara dalam kadar tinggi, Kadmium Cd berasal dari emisi industry antara lain dari hasil sampingan penambangan, peleburan seng Zn dan timbal Pb. Sumber pencemaran dan paparan Kadmium Cd berasal dari polusi udara,rokok,air sumur,makanan yang tumbuh di daerah pertanian yang tercemar kadmium Cd,fungsida,pupuk, serta cat. Paparan dan toksisitas kadmium Cd berasal dari rokok,tembakau,pipa rokok yang mengandung kadmium Cd,perokok pasif,plastik berlapis Kadmium Cd Widowati, 2008. Universitas Sumatera Utara Dalam lingkungan sumber kadmium Cd yang masuk ke perairan berasal dari : 1. Uap, debu dan limbah dari pertambangan timah dan seng. 2. Air bilasan dari elektroplating. 3. Besi, tembaga dan industri logam yang menghasilkan abu dan uap serta air limbah dan endapan yang mengandung kadmium Cd. 4. Seng yang digunakan untuk melapisi logam mengandung kira-kira 0,2 Cd, semua Cd ini akan masuk ke perairan melalui proses korosi dalam kurun waktu 4-12 tahun. 5. Pupuk fosfat dan endapan sampah.

2.6.2 Kegunaan Kadmium Cd

Kadmium merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya, khususnya untuk electroplating pelapisan elektrik serta galvanisasi karena cadmium memiliki keistimewaan nonkorosif. Kadmium banyak digunakan dalam pembuatan alloy, pigmen warna pada cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katoda untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas dan email gigi Widowati, 2008. Pemanfaatan kadmium dan persenyawaannya meliputi: a. Senyawa CdS dan CdSeS yang banyak digunakan sebagai zat warna. b. Senyawa Cd sulfat CdSO4 yang digunakan dalam industri baterai yang berfungsi sebagai pembuatan sel wseton karena memiliki potensial voltase stabil. c. Senyawa Cd-bromida dan Cd-ionida yang digunakan untuk fotografi. Universitas Sumatera Utara d. Senyawa dietil-Cd yang digunakan pembuatan tetraetil-Pb. e. Senyawa Cd-stearat untuk perindustrian polivinilkorida sebagai bahan untuk stabilizer. Kadmium dalam konsentrasi rendah banyak digunakan dalam industri pada proses pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman serta industri tekstil.

2.6.3 Metabolisme Kadmium dalam Tubuh

Keracunan akut yang disebabkan oleh kadmium ini dapat terjadi pada pekerja di industri-industri yang berkaitan dengan logam ini.Keracunan akut terjadi karena pada pekerja terkena paparan uap logam kadmium Cd atau kadmium oksida CdO.Keracunan bersifat kronis yang disebabkan oleh daya racun yang dibawa oleh logam kadmium, terjadi dalam selang waktu yang sangat pajan.Peristiwa ini terjadi karena kadmium masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang kecil sehingga dapat ditolerir tubuh pada saat tersebut Palar, 2008. Kadmium dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia melalui berbagai cara, yaitu: a. Dari udara yang tercemar, misalnya asap rokok dan asap pembakaran batu bara b. Melalui wadahtempat berlapis kadmium yang digunakan untuk tempat makanan atau minuman c. Melalui kontaminasi perairan dan hasil perairan yang tercemar Kadmium d. Melalui rantai makanan Universitas Sumatera Utara e. Melalui konsumsi daging yang diberi obat anthelminthes yang mengandung kadmium. Absorpsi kadmium melalui gastrointestinal lebih rendah dibandingkan absorpsi melalui respirasi, yaitu sekitar 5-8.Absorpsi kadmium meningkat bila terjadi defisiensi kalsium Ca, besi Fe dan rendah protein dalam makanan. Defisiensi kalsium akan merangsang sintesis ikatan Ca-protein sehingga akan meningkatkan absorpsi kadmium, sedangkan kecukupan seng dalam makanan dapat menurunkan absorpsi kadmium. Hal ini diduga karena seng merangsang produksi metalotionin Widowati,2008. Kadmium ditransformasikan dalam darah yang berikatan dengan sel darah merah yang memilki protein berat molekul rendah, yaitu metalotionin MT yang memilki berat molekul 6000, banyak mengandung sulfhidril, dan dapat mengikat 11 kadmium dan seng. Metalotionin MT memiliki daya ikat yang sama terhadap beberapa jenis logam berat sehingga kandungan logam berat bebas dalam jaringan berkurang. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas kadmium disebabkan oleh interaksi antara kadmium dan protein tersebut sehingga memunculkan hambatanterhadap aktivitas kerja enzim.Metalotionin merupakan protein yang sangat peka dan akurat sebagai indikator pencemaran.Hal itu didasarkan pada suatu fenomena alam dimana logamlogam bisa terikat di dalam jaringan tubuh organisme karena adanya protein polipeptida yang 26-33 mengandung sistein.Setelah toksik memasuki darah, toksik didistribusikan dengan cepat ke seluruh tubuh. Pengikat oksigen dalam jaringan bisa menyebabkan lebih tingginya kadar toksikan dalam jaringan tersebut. Kadmium memilki afinitas yang Universitas Sumatera Utara kuat terhadap hati dan ginjal. Kadar kadmium pada hati dan ginjal bervariasi tergantung pada kadar total kadmium dalam tubuh. Apabila metalotionin MT hepar dan ginjal tidak mampu lagi melakukan detoksifikasi, maka akan terjadi kerusakan hati dan ginjal Widowati, 2008. Kadmium memiliki afinitas yang kuat terhadap ginjal dan hati.Pada umumnya, sekitar 50-75 kadmium dalam tubuh terdapat pada kedua organ tersebut. Kadmium dalam tubuh akan dibuang melalui feces sekitar 3-4 minggu setelah terpapar kadmium dan melalui urin. Pada manusia, sebagian besar kadmium diekskresikan melalui urin, sedangkan pada hewan sebagian besar kadmium diekskresikan melalui feces Widowati, 2008.

2.6.4 Batas Cemaran Logam Berat Kadmium Cd

Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia SNI 7387:2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan yang disusun antara lain dengan memperhatikan Keputusan Ditjen POM No. 03725BSKVII1989 disebutkan bahwa batas maksimum cemaran logam kadmium Cd pada ikan dan hasil olahannya yaitu sebesar 0,1 mgkg pada ikan dan hasil olahannya. 2.6.5 Efek Kadmium Cd 2.6.5.1 Efek kadmium Cd Terhadap Tumbuhan dan Hewan Kadmium aliran limbah dari industri terutama berakhir di tanah dan badan air.Hal ini dapat berasal dari produksi misalnya seng, implikasi bijih fosfat dan pupuk.Kadmium juga terdapat di udara melalui pembakaran sampah rumah tangga dan pembakaran bahan bakar fosil. Sumber lain yang penting dari emisi kadmium adalah produksi pupuk fosfat buatan. Bagian dari kadmium yang Universitas Sumatera Utara berakhir di tanah setelah pupuk diterapkan pada lahan pertanian dan sisanya dari kadmium yang berakhir di permukaan air ketika limbah dari produksi pupuk dibuang oleh perusahaan produksi.Kadmium dapat diangkut melalui jarak yang jauh ketika diserap oleh lumpur.Lumpur ini kaya kadmium yang dapat mencemari air permukaan maupun tanah. Kadmium dapat terserap untuk bahan organik dalam tanah. Ketika kadmium hadir di tanah itu bisa sangat berbahaya, karena serapan melalui makanan akan meningkat. Tanah yang diasamkan meningkatkan serapan kadmium oleh tanaman.Hal ini merupakan potensi bahaya binatang yang tergantung pada tanaman untuk bertahan hidup. Kadmium dapat terakumulasi dalam tubuh bintang tersebut, terutama ketika makan beberapa tanaman.Sapi mungkin memiliki jumlah besar kadmium dalam ginjalnya karena ini.Cacing tanah dan organisme tanah penting lainnya sangat rentan untuk keracunan kadmium.Cacing bisa mati pada konsentrasi sangat rendah dan memiliki konsekuensi bagi struktur tanah. Ketika konsentrasi kadmium di tanah tinggi mereka dapat mempengaruhi proses mikroorganisme tanah dan ancaman ekosistem seluruh tanah Darmono, 2001.

2.6.5.2 Efek kadmium Cd Terhadap Kesehatan Manusia

Menurut darmono 2001, efek kadmium terhadap kesehatan manusia dapat bersifat akut dan kronis. Kasus keracunan akut kadmium kebanyakan melalui saluran pernapasan, misalnya menghisap debu dan asap kadmium terutama kadmium oksida CdO. Universitas Sumatera Utara Gejala yang timbul berupa gangguan saluran pernapasan, mual, muntah, kepala pusing dan sakit pinggang.Akibat dari keracunan akut ini dapat menimbulkan penyakit paru-paru yang akut dan kematian.Efek kronis terjadi dalam selang waktu yang sangat panjang.Peristiwa ini terjadi karena kadmium yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang kecil sehingga dapat ditolerir oleh tubuh. Efek akan muncul saat daya racun yang dibawa kadmium tidak dapat lagi ditolerir tubuh karena adanya akumulasi kadmium dalam tubuh. Efek kronis dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok Palar, 2008, yaitu: a. Efek Kadmium Terhadap Ginjal Ginjal merupakan organ utama dari dari sistem urinaria hewan tingkat tinggi dan manusia.Pada organ ini terjadi peristiwa akumulasi dari bermacam- macam bahan termasuk logam kadmium.Kadmium dapat menimbulkan gangguan dan bahkan kerusakan pada sistem kerja ginjal terutama ekskresi protein.Kerusakan ini dapat dideteksi dari tingkat atau kandungan protein yang terdapat dalam urin. Petunjuk lain berupa adanya asam amino dan glukosa dalam urin, ketidaknormalan kandungan asam urat serta Ca dan Protein dalam urin. b. Efek Kadmium Terhadap Paru-paru Keracunan yang disebabkan oleh kadmium lebih tinggi bila terinhalasi melalui saluran pernapasan daripada saluran pencernaan. Efek kronis kadmium akan muncul setelah 20 tahun terpapar kadmium. Akan muncul pembengkakan paru-paru pulmonary emphysema dengan gejala awal gangguan saluran napas, mual, muntah dan kepala pusing. Universitas Sumatera Utara c. Efek Kadmium Terhadap Tulang Serangan yang paling hebat karena kadmium adalah kerapuhan tulang.Efek ini telah menggoncangkan dunia internasional sehingga setiap orang dilanda rasa takut terhadap pencemaran.Efek ini timbul akibat kekurangan kalsium dalam makanan yang tercemar kadmium, sehingga kalsium darah digantikan oleh logam kadmium yang ada.Pada akhirnya kerapuhan pada tulang- tulang penderita yang dinamakan itai-itaidisease. d. Efek Kadmium Terhadap Darah dan Jantung Efek kronis kadmium dapat pula menimbulkan anemia karena CdO.Penyakit ini karena adanya hubungan antara kandungan kadmium yang tinggi dalam darah dengan rendahnya hemoglobin. e. Efek Kadmium Terhadap Sistem Reproduksi Daya racun yang dimiliki oleh kadmium juga mempengaruhi system reproduksi dan organ-organnya.Pada konsentrasi tertentu kadmium dapat mematikan sel-sel sperma pada laki-laki.Hal inilah yang menjadi dasar bahwa akibat terpapar uap logam kadmium dapat mengakibatkan impotensi. Impotensi yang terjadi dapat dibuktikan dengan rendahnya kadar testoteron dalam darah.

2.6.6 Kadmium Cd dalam Lingkungan

Logam kadmium dan bentuk-bentuk persenyawaannya dapat masuk ke lingkungan, terutama sekali merupakan efek samping dari aktivitas yang dilakukan manusia. Dapat dikatakan bahwa semua industri yang melibatkan kadmium dalam proses operasional industrinya menjadi sumber pencemaran kadmium. Selain itu kadmium juga berasal dari pembakaran sampah rumah Universitas Sumatera Utara tangga dan pembakaran bahan bakar fosil karena secara alami bahan bakar mengandung kadmium, penggunaan pupuk fosfat buatan. Dalam strata lingkungan, kadmium dan persenyawaannya ditemukan dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan kadmium akan dapat dijumpai di daerah-daerah penimbunan sampah dan aliran hujan, selain dalam air buangan Palar, 2008. Kadmium akan mengalami biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam tubuh biota perairan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan dengan adanya proses biomagnifikasi di badan air. Di samping itu, tingkatan biota dalam system rantai makanan turut menentukan jumlah kadmium yang terakumulasi. Dimana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan ditemukan akumulasi kadmium yang lebih banyak Widowati,2008.

2.7 Accaptable Daily Intake Logam Berat Pada Pangan

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

6 114 95

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 14

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 7

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 33

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016 Chapter III VI

0 0 28

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 1 4

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 6

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

0 0 14