BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Data Geografi
Tempat pembuangan akhir TPA sampah Kelurahan Terjun terletak di Kecamatan Medan Marelan Kota Medan, salah satu Kecamatan yang berada di
bagian Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Medan Marelan memiliki luas wilayah 44,47 km² dan ketinggian wilayah 5 meter di atas
permukaan laut, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Belawan
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Medan Marelan terdiri dari lima Kelurahan yaitu kelurahan
Labuhan Deli, Kelurahan Paya Pasir, Kelurahan Rengas Pulau, Kelurahan Tanah Enam Ratus, dan Kelurahan Terjun BPS Kota Medan, 2013.
4.1.2 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kecamatan Medan Marelan pada tahun 2012 sebanyak 147.318 jiwa penduduk terdiri dari 74.673 jiwa penduduk laki-laki dan 72.645
jiwa penduduk perempuan. Kelurahan Terjun sendiri memiliki jumlah penduduk 32.526 jiwa penduduk dengan luas wilayah 16,05 km² yang terdiri dari 22
lingkungan, sedangkan tempat pembuangan akhir TPA sampah Terjun berada di wilayah lingkungan 6 enam Kelurahan Terjun BPS Kota Medan, 2013.
4.1.3 Gambaran Umum TPA Terjun
Universitas Sumatera Utara
TPA Kelurahan Terjun berlokasi di lingkungan 6 Kecamatan Medan Marelan Kota. Pengelolaan sampah di TPA mulai dari penanganan kegiatan yang
menghasilkan sampah sampai tempat pembuangan akhir TPA di Kota Medan telah ditangani oleh Dinas sejak 7 Januari 1993, luas areal 14 Ha, berjarak 100 m
dari pemukiman penduduk, 4 km dari Sungai Deli, 6 Km dari garis pantai, dan 14 km dari pusat kota. Jenis tanah lempung dan lapisan dasar tanah liat dengan
keadaan topografi yang relatif datar. TPA Terjun menggunakan metode pengolahan sampah secara opendumping dan belum memiliki penampungan air
lindi leacheate dengan pengolahan yang baik. Jadi air lindi merupakan hasil sampingan dari pengolahan sampah yang berupa rembesan dari timbunan sampah
yang banyak di TPA, sehingga air lindi perlu pengelolaan terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairansungai dan menyebabkan pencemaran yang berdampak buruk
pada makhluk hidup.
Sekitar lokasi TPA Kelurahan Terjun Kota Medan terdapat tambak ikan yang dimiliki oleh masyarakat, bahkan tambak ikan ini langsung berbatasan
dengan lokasi TPA. Berikut adalah data mengenai kondisi TPA Kelurahan Terjun Kota Medan yang dapat di lihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Kondisi dan Situasi TPA Kelurahan Terjun Kota Medan
1. Lokasi :
a. Kelurahan Terjun
b. Kecamatan Medan Marelan
c. Dati II Kota Medan
2. Luas Lokasi
137.563 m2 3.
Kepemilikan Lahan Pemko Medan
4. Jarak Lokasi TPA dari :
a. Permukiman 5 km Sei Deli
b. Sungai 6 km Belawan
No. Uraian
TPA Terjun
Universitas Sumatera Utara
c. Pantai 5 km
d. Lapangan Terbang 14 km
e. Pusat Kota 23 km
5. Kondisi Tanah :
a. Areal Tanah Lempung
b. Lapisan Dasar Tanah Liat
6. Topografi
Relatif Datar 7.
Prasarana Umum : a. Jalan Masuk
Ada b. Jalan Operasional
Ada c. Pagar
Tanggul d. Pos Jaga
Ada e. Kantor
Ada f. IPAL Leachate
Tidak Ada 8.
Mulai dioperasikan 1993
9. Sistem Pemusnahan
Open Dumping 10.
Fasilitas Lain : a. Incenerator
Tidak Ada b. Instalasi Pengolahan Limbah Tinja IPLTTidak Ada
c. Komposting Tidak Ada
Persen Pemakaian 90
11. Sampah yang masuk per hari
50 dari sampah terangkut
4.1.4 Sistem Pengolahan Air Lindi di TPA
Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medan yang ada di Kecamatan Medan Marelan menggunakan sistem
pembuangan sampah dengan open dumping, sampah hanya dibuangditimbun begitu saja tanpa adanya pengolahan.Sampah yang dibiarkan terbuka dan tanpa
adanya pengolahan tidak hanya mengakibatkan pencemaran udara akibat bau. Sampah tersebut juga akan menghasilkan lindi yaitu cairan yang berasal dari
proses pembusukan sampah dengan adanya pengaruh dari limpasan air hujan. Sumber : Dinas Kebersihan Kota Medan, 2006
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Karakteristik Tambak Ikan Nila Oreochromis niloticus
Tambak ikan nila Oreochromis niloticus yang menjadi tempat penelitian memiliki jarak 13 meter, 34 meter, dan 68 meter dari TPA, sementara luasnya
masing-masing 2.204 m², 2.605 m², dan 1.875 m². Sumber air tambak ikan nila berasal dari aliran air sungai paluh
nibungsehingga air akan mengisi tambak sewaktu air pasang maupun membuang air sewaktusurut. Pada masing-masing tambak terdapat pipa yang berukuran 5
inchi yang menjadi penghubung aliran air antara tambak yang satu dengan yang lainnya. Petakan tambak pada tingkat budidaya ikan nila, bentuk dan ukuran
tidakteratur. Dinding tambak tidak terbuat kokoh dan kedap air,sehingga apabila air sedang pasang maka air sungai dapat merembes langsung ke airtambak.
Benih ikan nila di tambak sekitar TPA Terjun di tabur pada tanggal 21 September 2016 dan panen pada tanggal 9 Januari 2017.
4.2 Hasil Pemeriksaan Kadmium Cd dalam Air Tambak Ikan Nila