Jenis Penelitian Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah yuridis normatif penelitian hukum doktriner dan yuridis empiris studi lapangan. Yuridis Normatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain. Yuridis Empiris yaitu dengan melakukan pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dari informan yang secara langsung yang ikut terlibat dalam upaya pendampingan yang dilakukan oleh Biro Hukum Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 2. Sumber Data Adapun jenis data penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Sumber data Primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari responden atau sumber asli tidak melalui media perantara. Data primer dapat berupa opini subjek orang secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda fisik, kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. 20 a. Bahan Hukum Primer, dalam penelitian ini dipakai: Maka dari itu data Primer dalam penulisan ini diperoleh dari penelitian lapangan yaitu melalui wawancara dengan Pegawai ASN Biro Hukum di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang secara langsung ikut terlibat dalam upaya pendampingan Pegawai ASN yang terlibat tindak pidana korupsi dalam tugas kedinasannya. Data sekundermerupakan studi kepustakaan yang dilakukan oleh penulis. Data sekunder dalam tulisan ini meliputi: 1. Hukum Acara Pidana yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981. 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. 20 Burhan Ashofa, Metode Penelitian Hukum, 2010, Jakarta, Rineka Cipta, hal.123. 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat. 5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi. 6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum. 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penanganan Perkara di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. b. Bahan Hukum Sekunder, berupa bacaan yang relevan dengan materi yang diteliti. c. Bahan Hukum Tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum maupun kamus umum dan website internet baik itu melalui Google maupun Yahoo.

3. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Tindak Pidana Korupsi pada Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Infrastruktur Pedesaan (Studi Putusan MA No. 2093 K / Pid. Sus / 2011)

3 55 157

Analisis Gugatan bersifat in rem terhadap hasil tindak pidana korupsi pada sistem hukum Common Law

1 77 152

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

0 43 84

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

PROFESIONALISME APARATUR SIPIL NEGARA. ( Studi Tentang Kesiapan Pemerintah Kabupaten Bima Dalam Menyongsong Implementasi UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara )

1 8 35

KEWENANGAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PROSES "LELANG JABATAN" TERKAIT SISTEM MERIT BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA.

3 14 61

UU no.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

0 0 104

SIKAP APARATUR SIPIL NEGARA TENTANG KEBI

0 0 11

BAB II PERAN DAN FUNGSI PEGAWAI ASN BIRO HUKUM DALAM MENDAMPINGI PEGAWAI ASN YANG TERKAIT TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEDINASAN A. Struktur Organisasi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara. - Pendampingan Aparatur Sipil N

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pendampingan Aparatur Sipil Negara Yang Terkait Tindak Pidana Korupsi Dalam Pelaksanaan Tugas Kedinasan Berdasarkan Permendagri No. 12 Tahun 2014 Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

0 0 22