4. Pengertian Korupsi
Dalam Ensiklopedia Indonesia disebut “korupsi” dari bahasa latin: Corruptio atau penyuapan, corruptore atau merusak gejala di mana para pejabat,
badan-badan negara menyalahgunakan wewenang dengan terjadinya penyuapan, pemalsuan serta ketidakberesan lainnya.
14
a Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan
ketidakjujuran. Adapun arti harfah dari korupsi dapat
berupa:
15
b Perbuatan buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya.
16
c Korup busuk; suka menerima uang suapsogok; memakai kekuasaan untuk
kepeningan sendiri dan sebagainya; d
Korupsi perbuatan busuk perti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya;
e Koruptor orang yang korupsi.
17
Secara harafiah korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak. Jika membicarakan tentang korupsi memang akan menemukan
kenyataan semacam itu karena menyangkut segi- segi moral, sifat, dan keadaan yang busuk, jabatan dalam instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan
kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, faktor ekonomi dan politik, serta
14
httpensiklopedia.com
15
S. Wojowasito-W.J.S. Poerwadarminta, kamus lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia- Inggris,
Penerbit: Hasta, Bandung.
16
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Penerbit: Balai Pustaka, 1986.
17
Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta 2008, hal 8.
penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabtannya. Dengan demikian, secara harafiah dapat ditarik kesimpulan bahwa
sesungguhnya istilah korupsi memiliki arti yang sangat luas.
18
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dinyatakan bahwa pengertian korupsi mencakup perbuatan yang
merugikan negara atau perekonomian negara dan perbuatan yang merugikan masyarakat atau perseorangan seperti penyuapan, gratifikasi, penggelapan uang
negara, pemerasan dalam jabatan, pemalsuan dokumen dan sebagainya untuk a. Korupsi penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan dan
sebagainya untuk kepentingan pribadi dan orang lain. b. Korupsi, busuk, rusak, suka memakai barang atau uang yang dipercayakan
kepadanya, dapat disogok melalui kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. Jika ditelaah dengan kacamata hukum, pengertian korupsi melekat dengan tindak
pidana sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan peraturan perundang- undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi.
Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan melawan hukum yang dilakukan seseorang untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi
secara melawan hukum, yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana
penjara 4 empat tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun pasal 2 Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999.
18
Ibid. Hal. 7
mengalihkan uang negara, dan turut serta dalam pemborongan, leveransir dan rekanan sedangkan pejabat yang bersangkutan terkait dengan pekerjaan tersebut.
5. Pengertian Tugas Kedinasan