commit to user 13
merupakan proses morfologis dengan cara mengulang seluruh atau sebagian bentuk dasar.
Proses pengulangan penuh ada tiga macam Wedhawati, dkk., 2006:41 yaitu pengulangan tanpa perubahan vokal, pengulangan dengan perubahan vokal,
dan pengulangan semu. Sementara pengulangan parsial atau sebagian ada empat macam yaitu dwipurwa, dwiwasana, pengulangan sebagian bentuk dasar atau
pengulangan dasar primer atau sekunder, dan pengulangan parsial perubahan vokal Wedhawati dkk,2006:42.
Proses reduplikasi pada kata majemuk harus diulang seluruhnya Soepomo Poedjosoedarmo, 1987:166. Hal ini karena kelakuan kata majemuk seperti pada
sebuah kata biasa. Pengulangan ini bisa terjadi seperti pengulangan biasa maupun dikombinasikan dengan afiks. Cotoh proses reduplikasi pada kata majemuk adalah
sebagai berikut. Kata majemuk tapak dara ‘nama tanaman’ + R tapak dara-
tapak dara
‘banyak tanaman tapak dara’. Jika kata majemuk itu direduplikasi dan mendapat afiks, maka menjadi tapak dara-tapak dara
‘banyak tanaman tapak dara’ + e ‘nya’ tapak dara-tapak darane ‘banyak tanaman tapak dara
miliknya’.
c. Pemajemukan Komposisi
Pemajemukan adalah proses perangkaian dua bentuk dasar atau lebih menjadi sebuah kata, yaitu kata majemuk Wedhawati, dkk., 2006:42. Samsuri
1982:199 memberi pengertian majemuk ialah konstruksi yang terdiri atas dua morfem atau dua kata atau lebih. Bentuk dasar dari kata majemuk dapat berupa
commit to user 14
morfem tunggal maupun morfem kompleks. Proses ini akan dibahas secara mendalam pada subbab berikutnya.
d. Derivasi Zero Modifikasi Kosong
Pada bahasa terdapat suatu proses yang tidak menimbulkan perubahan pada bentuknya, hanyalah konsep saja yang berubah Samsuri, 1982:193. Proses
ini biasa disebut dengan proses kosong oleh JD Parera, modifikasi kosong oleh Samuri, dan derivasi zero oleh Harimurti Kridalaksana. Derivasi zero Harimurti
Kridalaksana, 2008:47 adalah proses morfologis yang mengubah leksem menjadi kata tanpa penambahan atau pengurangan apapun.
e. Abreviasi Pemendekan
Abreviasi adalah proses morfologis berupa penanggalan satu atau beberapa bagian leksem sehingga terjadi bentuk baru yang berstatus kata
Harimurti Kridalaksana, 2008:1. Proses ini menyangkut proses penyingkatan, pemenggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Proses morfologis menurut
Wedhawati, dkk. yang masuk dalam proses ini adalah pemaduan, pemenggalan, dan pengakroniman.
Penyingkatan adalah hasil proses pemendekan yang berupa huruf demi huruf seperti DKI Daerah Khusus Ibukota maupun yang tidak dieja huruf demi
huruf seperti dgn dengan Harimurti Kridalaksana, 2008:187. Proses ini sama dengan istilah pengakroniman yang digunakan oleh Wedhawati, dkk.
Pemenggalan adalah proses pembentukan kata dengan cara menghilangkan salah satu suku kata atau lebih dengan tujuan agar bentuk kata itu menjadi lebih pendek
commit to user 15
Wedhawati, dkk., 200:40. Contoh proses pemenggalan ini misalnya perpus pemenggalan dari perpustakaan.
Akronimi Harimurti Kridaksana, 2008:5 adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan
sebagai sebuah kata yang sedikit-banyak memenuhi kaidah fonotaktik suatu bahasa. Contoh dari bagian proses morfologis ini adalah FKIPefkip dan bukan
ef, ka, i, pe. Kontraksi adalah proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau gabungan leksem, contoh sendratari dari seni, drama, dan tari
Harimurti Kridalaksana, 2008:135. Menurut Harimurti Kridalaksana 2008: 140 proses pemendekan huruf dapat disebut dengan lambang karena dalam
perkembangannya tidak dirasakan lagi asosiasi antara bentuk itu dan kepanjangannya. Lambang huruf ini banyak ditemui pada bidang ilmu pasti.
f. Derivasi Balik