commit to user 77
b. Kategori
Berdasarkan kategori atau kelas kata, camboran tugel dapat dibentuk dari gabungan nomina dengan nomina, nomina dengan adjektiva, dan gabungan
adjektiva dengan adjektiva.
1 Nomina – Nomina
31
Kula saestu mboten tumindak kados ngaten, Kangmas.
MS6Feb200118 ‘Saya benar-benar tidak melakukan hal seperti itu, Mas.’
Pada data 31 merupakan kalimat tunggal yang mengandung camboran tugel
kangmas ‘panggilan’. Kata majemuk nomina itu berasal dari gabungan
nomina dengan nomina. Untuk membuktikannya, dapat dilakukan dengan menegasikan komponen pembentuk kata majemuk itu dengan kata dudu
‘bukan’ dan ora
‘tidak’. Tabel 14b di bawah ini mendeskripsikan komponen pembentuk kata majemuk nomina yang terkandung dalam data 31.
Tabel 14b Kata Majemuk nomina Gabungan Nomina
– Nomina Data
Kata Majemuk Nomina
Komponen Pembentuk Morfem 1
Morfem 2 31 kakang + mas
kangmas
‘panggilan’ dudu
kangmas ‘bukan panggilan’
ora kangmas ’tidak panggilan’
kakang ‘kakak laki-laki’
dudu kakang
‘bukan kakak laki-laki’ ora kakang
‘tidak kakak laki-laki’ mas
‘kakak laki-laki’ dudu mas
‘bukan kakak laki-laki’ ora mas
‘tidak kakak laki-laki’
commit to user 78
Dari tabel di atas nampak bahwa camboran tugel kangmas ‘panggilan’
terbentuk dari gabungan nomina dengan nomina. Kategori dari komponen pembentuk itu dapat dilihat dari bentuk negasi yang tetap gramatikal dengan kata
dudu ‘bukan’ dan tidak gramatikal dengan kata ora ‘tidak’. Begitu pula dengan
bentuk kata majemuk camboran tugel kangmas ‘panggilan’ tetap gramatikal
dengan kata dudu ‘bukan’. Jika kata majemuk nomina data 31 di atas dibagi
berdasarkan struktur dan kategori pembentuknya, maka diperoleh data sebagi berikut.
31a kangkang ‘kakak laki-laki’ +mas ‘kakak laki-laki’ kangmas
‘panggilan’ Mono Mono
Mono N
N N
Dari data di atas tampak bahwa kata majemuk nomina data 31 dibentuk dari kategori nomina dengan nomina. Gabungan dari kedua struktur dan kedua
kategori itu membentuk polimorfemis majemuk nomina kangmas ‘panggilan’.
Penyisipan kata lan ‘dan’ di antara konponen pembentuk dilakukan untuk
membuktikan bahwa kata tersebut merupakan kata majemuk. 31b
kakang lan mas ‘kakak laki-laki dan kakak laki-laki’
Dari data 31b tampak bahwa penyisipan di antara dua komponen pembentuk kata majemuk menghasilkan perubahan makna. Kata lan
‘dan’ yang berfungsi sebagi konjungsi pada data di atas menjelaskan terdapat dua orang
kakak laki-laki. Perubahan makna ini membuktikan bahwa kata kangmas ‘panggilan’ data 34 merupakan kata majemuk.
commit to user 79
2 Nomina – Adjektiva
32
Bagas, ngertia satemene kang rawuh iki pakdhe lan budhemu MS6Feb201118
‘Bagas, ketahuilah sebenarnya yang datang ini adalah paman dan bibimu
’
Pada data 32 mengandung camboran tugel pakdhe ‘paman’dan budhe
‘bibi’. Kedua camboran tugel itu berasal dari gabungan penggalan suku kata terakhir dari kedua komponen pembentuk. Kata majemuk nomina itu berasal dari
gabungan kategori nomina dengan adjektiva. Komponen pembentuk pertama dapat dibuktikan dengan bentuk negasi dari masing-masing morfem dengan kata
dudu ‘bukan’ dan ora ‘tidak’. Sementara morfem pembentuk kedua dapat diberi
berbagai preposisi yang mendahului maupun mengikutu kata sifat dari morfem kedua komponen pembentuk kata majemuk nomian. Tabel 15c di bawah ini
mendeskripsikan komponen pembentuk kata majemuk nomina yang terkandung dalam data 32.
Tabel 15c Kata Majemuk Nomina Gabungan Nomina Adjektiva
Data Kata Majemuk
Nomina Komponen Pembentuk
Morfem1 Morfem 2
32 bapak+gedhe
pakdhe ‘paman’
dudu pakdhe
‘bukan paman’ ora pakdhe
’tidak paman’ bapak
‘bapak’ dudu
bapak ‘bukan bapak’
ora bapak ‘tidak bapak’
gedhe ‘besar’
rada gedhe
‘sedikit besar’ luwih
gedhe ‘lebih besar’
paling gedhe
‘paling besar’ gedhe
banget ‘besar sekali’
gedhe dhewe
‘besar sendiri’
32 ibu+gedhe
budhe ‘bibi’
dudu budhe
‘bukan bibi; ora budhe
’tidak bibi’ ibu
‘ibu’ dudu
ibu ‘bukan ibu’
ora ibu ‘tidak ibu’
gedhe ‘besar’
rada gedhe ‘sedikit besar’
luwih gedhe
‘lebih besar’ paling
gedhe ‘paling besar’
gedhe banget
‘besar sekali’ gedhe
dhewe ‘besar sendiri’
commit to user 80
Dari tabel 15c tampak bahwa kedua morfem pembentuk pada data 32 adalah kategori nomina dengan adjektiva. Kategori komponen pembentuk itu
dapat terlihat dari bentuk negasi dari masing-masing komponen pada morfem pertama. Kata bapak
‘bapak’ dan ibu ‘ibu’ gramatikal dengan bentuk negasi dudu ‘bukan’. Kata gedhe ‘besar’ pada kedua kata majemuk nomina jika diberi
tambahan kata rada ‘sedikit’, luwih ‘lebih’, paling ’paling’, banget ‘sekali’, dan
dhewe ‘sendiri’ tetap gramatikal. Jika kata majemuk nomina data 35 dibagi
berdasarkan struktur dan kategori pembentuknya, maka diperoleh data sebagi berikut.
32a bapak ‘bapak’ + gedhe ‘besar’
pakdhe ‘paman’
Mono Mono
Poli N
Adj N
32a ibu ‘ibu’ +
gedhe ‘besar’
budhe ‘bibi’
Mono Mono
Poli N
Adj N
Tampak dari data 32a bahwa komponen pembentuk kata majemuk nomina data 32 adalah monomorfemis dengan monomorfemis dan nomina
dengan adjektiva. Terjadi perubahan makna antara komponen pembentuk dengan gabungan komponen pembentuk. Perubahan makna ini membuktikan bahwa kata
pakdhe ‘paman’ dan budhe ‘bibi’ pada data 32 merupakan kata majemuk. Penyisipan di antara komponen pembentuk dilakukan untuk membuktikan
bahwa kedua kata tersebut berbentuk polmorfemis majemuk. Penyisipan kata kang
‘yang’ di antara komponen pembentuk kata majemuk tampak seperti berikut.
commit to user 81
32b
bapak kang gedhe ‘bapak yang besar’
32b
ibu kang gedhe ‘ibu yang besar’
Tampak seperti data 32b, hasil penyisipan kata kang ‘yang’
menghasilkan kata yang tidak gramatikal. Sisipan kata kang ‘yang’ membuat
perubahan makna kata majemuk nomina. Kata pakdhe ‘paman’ berubah makna
menjadi bapak yang besar, sedangkan budhe dari bibi berubah menjadi ibu yang besar. Selain perubahan makna, penyisipan ini juga mengubah bentuk kata
majemuk menjadi frasa. Perubahan makna dan bentuk setelah penyisipan ini membuktikan bahwa kedua kata tersebut merupakan kata majemuk. Selain kata
majemuk di atas, terdapat kata bulik ‘bibi’ data 6 dan 29 dan mbakyu ‘kakak
perempuan’ data 30.
3 Adjektiva – Adjektiva
33
Padha karo kendharaan liyane, menawa lampu bangjo abang dhokar
uga mandheg. SBJ3SD200763
‘Sama seperti kendaraan yang lain, jika lampu lalu lintas menyala merah delman juga berhenti.’
Pada data 33 terdapat kata bangjo ‘lampu lalu lintas’ sebagai kata
majemuk nomina yang berbentuk camboran tugel. Kata majemuk nomina itu berasal dari gabungan antara penggalan komponen pembentuknya. Kata bangjo
‘lampu lalu lintas’ berasal dari kata abang ‘merah’ dan ijo ‘hijau’. Makna dari kata majemuk ini berambu-rambu berdasarkan makna bentuk dasar yaitu warna
merah dan hijau yang merupakan bagian dari lampu lalu lintas. Tabel 16d berikut ini mendeskripsikan komponen pembentuk kata majemuk data 33.
commit to user 82
Tabel 16d Kata Majemuk Nomina Gabungan Adjektiva
– Adjektiva Data
Kata Majemuk Nomina
Komponen Pembentuk Morfem 1
Morfem 2 33 abang+ijobangjo
‘lampu lalu lintas dudu
bangjo ‘bukan
lampu lalu lintas’ ora bangjo
‘tidak lampu lalu lintas’
abang ‘merah’
rada abang
‘sedikit merah’ luwih
abang ‘lebih merah’
paling abang
‘paling merah’ abang
banget ‘merah sekali’
abang dhewe
‘merah sendiri’ ijo
‘hijau’ rada ijo ‘sedikit hijau’
luwih ijo
‘lebih hijau’ paling
ijo ‘paling hijau’
ijo banget
‘hijau sekali’ ijo
dhewe ‘hijau sendiri’
Tampak pada tabel di atas bahwa komponen pembentuk camboran tugel bangjo
‘lampu lalu lintas’ adalah gabungan kategori adjektiva dengan adjektiva. Kata abang
‘merah’ dan ijo ‘hijau’ tetap gramatikal mendapat afiks rada ‘sedikit’, luwih
‘lebih’, paling ‘paling’, banget ‘sekali’, dan dhewe ‘sendiri’. Jika komponen pembentuk kata majemuk nomina data 33 dibagi berdasarkan struktur dan
kategori pembentuknya, diperoleh data sebagai berikut. 33a
abang ‘merah’ + ijo ‘hijau’ bangjo ‘lampu lalu lintas’ Mono
Mono Poli
Adj Adj
Adj Tampak dari data 33a bahwa komponen pembentuk kata majemuk
nomina data 36 adalah monomorfemis dengan monomorfemis dan adjektiva dengan adjektiva. Tampak perubahan makna antara komponen pembentuk dengan
gabungan kedua morfem tersebut. Perubahan makna ini menunjukkan kata bangjo ‘lampu lalu lintas’ data 33 merupakan kata majemuk nomina.
Penyisipan di antara komponen pembentuk dapat membuktikan bahwa gabungan itu merupakanbentuk polimorfemis majemuk. Penyisipan lan
‘dan’ di antara komponen pembentuk menghasilkan data seperti berikut.
33b abang lan ijo ‘merah dan hijau’
commit to user 83
Tampak data 33b kata majemuk nomina mengalami perubahan makna setelah kata lan
‘dan’ disisipkan di antara kedua komponen pembentuk. Kata lan ‘dan’ yang mempunyai makna suatu penjumlahan mengakibatkan kata abang lan
ijo mengubah makna kata bangjo
‘lampu lalu lintas’. Perubahan makna ini membuktikan bahwa kata bangjo
‘lampu lalu lintas’ data 36 merupakan kata majemuk nomina yang berbentuk camboran tugel.
2.
Fungsi Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa
Fungsi yang dibahas dalam penelitian ini adalah fungsi morfologis dan fungsi sintaksis dari kata majemuk nomina bahasa Jawa. Gabungan dari kategori
komponen pembentuk kata majemuk nomina itu mengahasilkan fungsi yang berbeda. Dalam kalimat pun fungsi kata majemuk nomina berbeda satu dengan
yang lain. Fungsi suatu kata dalam kalimat yang bersifat rasional tidak bisa dibayangkan tanpa menyangkutkan kata satu dengan yang lain.
a. Fungsi Morfologis