Fungsi Sintaksis Bentuk Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa

commit to user 85 Data di atas mengandung kata majemuk nomina maratuwa ‘mertua’ yang mempunyai fungsi morfologis mengubah identitas atau kelas kata. Bentuk polimorfemis itu berasal dari gabungan kategori verba dengan adjektiva. Penggabungan kedua kategori itu menghasilkan bentuk majemuk nomina. Berdasarkan kategori, kata majemuk nomina data 35 dapat dibagi menjadi. 35a mara ‘datang’ + tuwa ‘tua’  maratuwa ‘mertua’ V Adj N Dari data 35a di atas, tampak bahwa komponen pembentuk kata majemuk terdiri dari verba dan adjektiva. Kata mara ‘datang’ berkategori verba bergabung dengan tuwa ‘tua’ membentuk maratuwa ‘mertua’ yang berkategori nomina. Ini membuktikan bahwa kata majemuk nomina juga terdapat yang mempunyai fungsi morfologis mengubah identitas atau kelas kata. Selain data di atas, kata tiba urip ‘daun cocor bebek’ data 28 dan bangjo ‘lampu lalu lintas’ data 33 juga mengalami perubahan identitas.

b. Fungsi Sintaksis

Sifat dari fungsi yang rasional mengakibatkan kita tidak bisa membayangkan fungsi suatu kata tanpa memperhatikan fungsi kata lain. Fungsi sintaksis yang dapat diduduki oleh kata majemuk nomina adalah fungsi subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. 1 Subjek 36 Jagad Jawa benjang Kemis Wage 28 Oktober badhe ngrembag babagan netepi sumpah prasetya tumrap tiyang Jawi. JJ174Okt2010VIII ‘Suplemen Jagad Jawa besok Kamis Wage 28 Oktober akan membahas mengenai melaksanakan sumpah terhadap orang Jawa .’ commit to user 86 37 Ora mung kuwi, Ragil Kuning liya dina uga nggoleki ilange Panji Asmara bangun merga trenyuh nyawang mbakyune sing saya dina saya kuru. JJ188Jan2011VIII ‘Tidak hanya itu, Ragil Kuning lain hari juga mencari Panji Asmara Bangun yang hilang karena kasihan melihat kakaknya yang semakin hari semakin kurus.’ Pada data 36 dan 37 mengandung kata majemuk nomina jagad jawa ‘suplemen bahasa Jawa dalam SOLOPOS’ dan ragil kuning ‘nama orang’. Kedua kata majemuk nomina itu mempunyai fungsi yang sama. Untuk mengetahui fungsi kata majemuk nomina data 37-38 dapat dilakukan dengan melesapkan kata majemuk nomina yang terdapat dalam kalimat. 36a Ø benjang Kemis Legi 17 Juni badhe ngrembug babagan dolanan bocah Jawa. 37a Ora mung kuwi, Ø liya dina uga nggoleki ilange Panji Asmara bangun merga trenyuh nyawang mbakyune sing saya dina saya kuru. Dari data 37a dan data 38a tampak bahwa pelesapan kata majemuk nomina yang terdapat dalam kalimat menjadikannya tidak gramatikal. Ketidakgramatikalan ini karena pelaku dalam kalimat tidak ada. Jika kalimat dikembalikan ke bentuk semula, dapat diketahui fungsi dari kata majemuk nomina dalam data 37-38. 36b Jagad Jawa benjang Kemis Legi 17 Juni badhe ngrembug S K waktu P babagan dolanan bocah Jawa. O 37b Ora mung kuwi, Ragil Kuning liya dina uga nggoleki K sebab S K waktu P 1 commit to user 87 ilange Panji Asmara Bangun O merga trenyuh nyawang mbakyune sing saya dina saya kuru. K sebab P 2 O Pel Data 36b dan 37b menunjukkan masing-masing fungsi dari komponen pembentuk kalimat. Kata jagad jawa dan ragil kuning berfungsi sebagai subjek, predikat diisi masing-masing oleh kata badhe grembug, uga nggoleki, dan nyawang . Fungsi objek diisi oleh babagan dolanan bocah Jawa, ilange Panji Asmara Bangun, dan mbakyune. Keterangan waktu diisi oleh benjang Kemis Legi 17 Juni dan liya dina, sementara kata merga treyuh berfungsi sebagai keterangan sebab untuk melakukan predikat. Fungsi pelengkap data 38 diisi oleh sing saya dina saya kuru. Tampak jelas bahwa, kata majemuk nomina pada data 37 dan 38 menempati fungsi subjek dalam kalimat. Banyak kata majemuk nomina yang menempati fungsi subjek, antara laian kata bantal emas ‘jenis durian’ data 5, padhang bulan ‘judul lagu’ 26, tiba urip ‘daun cocor bebek’ 28, dan kutang antrakuauma ‘senjata Bima’ pada data 51. 2 Predikat 38 Pangeran Jefri sing dadi lelanange jagad. JB13Nop201012 ‘Pangeran Jefri yang menjadi pujaan wanita.’ Data 38 mengandung kata majemuk lelanange jagad ‘pujaan wanita’ yang menempati fungsi predikat dalam kalimat di atas. Untuk mengetahui fungsi kata majemuk nomina dalam kalimat tersebut, dapat dilakukan dengan melesapkan kata majemuk nomina. commit to user 88 38a Pangeran Jefri sing dadi Ø. Tampak dari data 38a hasil pelesapan kata majemuk nomina dalam kalimat tidak gramatikal. Syarat kalimat yang minimal terdiri dari subjek dan predikat tidak terpenuhi oleh data 38a. Jika kalimat pada data 38 dikembalikan seperti wujud asalnya, maka di dapat fungsi dari kata majemuk nomina dalam kalimat. 38b Pangeran Jefri sing dadi lelanange jagad. S P Dari data 38b tampak bahwa kata majemuk nomina lelanange jagad ‘pujaan wanita’ menempati fungsi sebagai predikat dalam kalimat. Hal ini dapat dibuktikan dari letak kata majemuk nomina yang berada di belakang subjek. 3 Objek 39 Anak bunglon nggoleki Dewi Kluwung. SBJ3SD200754 ‘Anak bunglon mencari Dewi Kluwung.’ 40 Ora sithik kewan raja kaya entek dipangan Jaka Linglung. SBJ3SD2007113 ‘Tidak sedikit hewan berkaki empat yang habis dimakan Jaka Linglung.’ Kata dewi kluwung ‘nama orang’ dan jaka linglung ‘nama orang’ merupakan kata majemuk nomina yang terdapat dalam data 39 dan 40. Kata majemuk nomina itu menenpati fungsi yang sama dalam kalimat tersebut. Untuk mengetahui fungsi sintaksis pada kata majemuk nomina itu, dapat dilaksanakan dengan melesapkan kata majemuk nomina yang ada dari kalimat. 39a Anak bunglon nggoleki Ø. 40a Ora sithik kewan raja kaya entek dipangan Ø. commit to user 89 Dari kedua data di atas tampak hasil pelesapan kata majemuk nomina pada data tidak gramatikal. Data 39a dan 40a kalimatnya menjadi rancu karena kehilangan salah satu morfem pembentuknya. Pelesapan kata dewi kluwung data 39 dan jaka linglung data 40 memperlihatkan bahwa kata tersebut dibutuhkan kalimat untuk membentuk kalimat yang gramatikal. Jika kalimat tersebut dikembalikan ke bentuk semula didapat fungsi dari kata majemuk nomina dalam kalimat. 39b Anak bunglon nggoleki Dewi Kluwung. S P O 40b Ora sithik kewan raja kaya entek dipangan Jaka Linglung. K kuantitatif S P O Data di atas menunjukkan fungsi sintaksis dari kata majemuk nomina pada kalimat 39-40. Dapat dilihat bahwa pada data 39 anak bunglon sebagai subjek, mggoleki sebagai predikat dan kata majemuk nomina dewi kluwung berfungsi sebagi objek. Data 40 terdiri dari kata ora sithik sebagai keterangan kuantitatif, kewan raja kaya sebagai subjek, entek dipangan sebagai predikat, dan jaka linglung menempati fungsi objek. Selain itu terdapat kata wedhus gembel ‘awan panas’ data 1, megatruh ‘lagu macapat’ data 45 dan raja kaya ‘hewan berkaki empat’ data 46 yang menempati fungsi objek. 4 Keterangan 41 Saka terminal Terboyo, embah nitih bis kota mudhun ing Banyu Manik. SBJ3SD200712. ‘Dari terminal Terboyo, eyang naik bus kota turun di daerah Banyu Manik.’ commit to user 90 42 Sekar Lampes yakuwi jeneng pamor kang wujud gambare kaya kembang rinonce, meh kaya Sekar Anggrek lan Sekar Pala. JJ188Jan2011VII ‘Sekar Lampes adalah nama pamor keris yang gambarnya seperti rangkaian bunga, mirip dengan Sekar Anggrek dan Sekar Pala .’ Pada data 43 mengandung kata majemuk nomina banyu manik ‘nama tempat’ dan data 44 mengandung kata majemuk nomina sekar anggrek ‘ukiran keris’ dan sekar pala ‘ukiran keris’. Ketiga data tersebut menempati fungsi yang sama dalam kalimat. Jika kata majemuk nomina dalam kalimat tersebut dilesapkan, maka kalimat berubah menjadi. 41a Saka terminal Terboyo, embah nitih bis kota mudhun ing Ø. 42a Sekar Lampes yakuwi jeneng pamor kang wujud gambare kaya kembang rinonce, meh kaya Ø lan Ø. Tampak dari data di atas, hasil pelesapan kata majemuk menghasilkan kalimat yang tidak gramatikal. Ketidakgramatikalan itu karena kalimat kehilangan salah satu unsur pembentuk. Jika kalimat dikembalikan ke bentuk semula, maka didapat fungsi kata majemuk nomina tersebut dalam kalimat. 41b Saka terminal Terboyo, embah nitih bis kota K asal S P O mudhun ing Banyu Manik. K tujuan 42b Sekar Lampes yakuwi jeneng pamor kang wujud gambare kaya S P kembang rinonce, meh kaya Sekar Anggrek lan Sekar Pala. K pembanding commit to user 91 Data di atas menunjukkan fungsi dari komponen pembentuk kalimat data 41 dan 42. Data 41 terdiri dari saka terminal Terboyo sebagai keterangan asal, embah subjek, nitih predikat, bis kota objek, dan mudhun ing Banyu Manik sebagai keterangan tujuan. Data 42 terdiri dari sekar lampes sebagai subjek, yakuwi jeneng pamor kang wujud gambare kaya kembang rinonce predikat, dan meh kaya sekar anggrek lan sekar pala sebagai keterangan. Kata sekar anggrek ‘pamor keris’ dan sekar pala ‘pamor keris’ berfungsi sebagai keterangan pembanding dari kata sekar lampes yang berfungsi sebagai subjek. Banyak kata majemuk nomina yang menempati fungsi keterangan, antara lain kata nagasari ‘nama pohon’ data 2 sebagai keterangan tempat, ragil kuning ‘nama orang’ data 50 sebagai keterangan penyerta, dan kutang antrakusuma ‘senjata Bima’ data 51 sebagai keterangan alat. 5 Pelengkap 43 Aku nggawakake Mbak Tin nagasari. SBJ3SD2007108 ‘Saya membawakan Mabk Tin nagasari.’ Kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal yang mengandung kata majemuk nomina berupa kata nagasari ‘nama makanan’. Jika kata majemuk nomina dalam kalimat dilesapkan, menghasilkan kalimat. 43a Aku nggawakake Mbak Tin Ø. Hasil pelesapan kata majemuk nomina data 43a di atas menghasilkan kalimat yang tidak gramatikal. Hal ini menunjukkan kadar ketegaran kata tinggi, sehingga kata majemuk nomina tersebut kehadirannya bersifat inti dalam kalimat. commit to user 92 Jika dikembalikan ke bentuk semula, maka didapat fungsi dari kata majemuk nagasari ‘nama makanan’. 43b Aku nggawakake Mbak Tin nagasari. S P O Pel Data 43b menunjukkan fungsi dari masing-masing kata dalam kalimat. Adapun fungsi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah aku ‘saya’ sebagai subjek S, nggawake ‘membawakan’ sebagai predikat P, Mbak Tin ‘Mbak Tin’ sebagai objek O, dan nagasari ‘nama makanan’ sebagai pelengkap Pel. Fungsi pelengkap dalam kalimat data 43 diduduki oleh kata nagasari ‘nama makanan’.

3. Peran Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa

Kata majemuk nomina lebih banyak menempati peran konstituen pendukung daripada peran konstituen pusat. Hal ini karena konstituen pusat lebih banyak ditempati oleh kata berkategori verba yang menyatakan suatu pekerjaan atau suatu tindakan. Kata majemuk nomina dapat berperan sebagai agentif, objektif, reseptif, benefaktif, lokatif, kompanional, dan instrument.

a. Agentif

44 Dasamuka wangsul gesang malih. EKSIS6SD201046 ‘Dasamuka kembali hidup.’ Data di atas merupakan kalimat tunggal yang mengandung kata majemuk nomina dasamuka ‘raja Alengka’ 44 dengan struktur kalimat sebagai berikut.