Kerangka Pikir LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

commit to user 29 Saptaarga ‘nama pertapaantempat dewa’ merupakan lokatif dalam kalimat ini. h. Peran kompanional yaitu peran yang menyatakan kesertaan. Contoh: Ibu tindak peken kaliyan budhe ‘Ibu ke pasar bersama bibi’. Budhe ‘bibi’ mempunyai peran kompanional. i. Peran instrumen yaitu peran yang menyatakan alat. Contoh: Pakathik nuntun jaran nganggo amben apus ‘Perawat kuda menarik kuda menggunakan tali amben apus .’ Amben apus ‘nama tali’ merupakan peran instrumen dalam kalimat. Peran yang digunakan dalam analisis penelitian ini lebih banyak membahas peran konstituan pendamping. Hal ini disebabkan karena kata majemuk nomina lebih banyak berperan sebagai konstituen pendamping daripada konstituan pusat. Dalam sebuah kalimat peran pusat lebih banyak diisi oleh kategori verba. Contoh peran kata majemuk nomina dalam kalimat adalah sebagai berikut. 4 “Menawi mekaten Dewi Ragu badhe kula rebat,”pangancame Dasamuka getap. JB13Nop201020 ‘”Kalau begitu Dewi Ragu akan saya rebut,” ancaman Dasamuka mantap.’ Pada kalimat 4 dasamuka ‘raja Alengka’ berperan sebagai agentif.

B. Kerangka Pikir

Data dalam penelitian ini adalah bahasa tulis berupa kalimat bahasa Jawa yang terdapat dalam majalah, suplemen berbahasa Jawa di dalam surat kabar, dan buku ajar baik buku pelajaran maupun lembar kerja siswa. Penggabungan satuan lingual dengan satuan lingual yang lain membentuk kalimat bahasa Jawa. Di commit to user 30 antara satuan lingual tersebut adalah kata majemuk. Berdasarkan kategorinya, terdapat bentuk kata majemuk nomina bahasa Jawa. Selanjutnya, kata majemuk nomina tersebut diteliti berdasarkan bentuk, fungsi, dan peran. Berikut adalah kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian berjudul “Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa Kajian Bentuk, Fungsi, dan Peran” ini. Bagan Kerangka Pikir BENTUK KALIMAT BAHASA JAWA KATA MAJEMUK FUNGSI PERAN KATA MAJEMUK NOMINA Camboran wutuh Camboran tugel 1. Agentif. 2. Objektif 3. Reseptif 4. Benefaktif 5. Lokatif 6. Kompanional 7. Instrumen 1. Subjek 2. Predikat 3. Objek 4. Keterangan 5.Pelengkap 1. Mono-Mono 2. Mono-Poli 3. Poli-Mono 1. N-N 2. N-Adj 3. Adj-Adj Struktur Kategori 1. N-N 2. N-Num 3. N-Adj 4. N-V 5. V-N 6. Num-N 7. Adj-N 8. V-Ajd 9. V-V Struktur Mono-Mono Kategori Morfologi s Mengubah dan Tidak Mengubah kelas kata Sintaksis commit to user 31

BAB III METODE PENELITIAN

Istilah metode dalam penelitian linguistik mencakup kesatuan dari serangkaian proses: penentuan kerangka pikir, perumusan hipotesis atau perumusan masalah, penentuan populasi, penentuan sampel, data, teknik pemerolehan data, dan analisis data Edi Subroto, 1992:31. Dalam penelitian ini metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, alat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian kajian “Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna” adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang kerjanya menyajikan data berdasarkan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang ada Sudaryanto, 1992:5. Menurut Lexy J Moleong 2007:6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomana tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan pelbagai metode ilmiah. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menyajikan data dalam bentuk kata- kata dan bahasa sekarang berdasarkan fakta yang ada dengan memanfaatkan pelbagai metode ilmiah.