Fungsi Morfologis Bentuk Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa

commit to user 83 Tampak data 33b kata majemuk nomina mengalami perubahan makna setelah kata lan ‘dan’ disisipkan di antara kedua komponen pembentuk. Kata lan ‘dan’ yang mempunyai makna suatu penjumlahan mengakibatkan kata abang lan ijo mengubah makna kata bangjo ‘lampu lalu lintas’. Perubahan makna ini membuktikan bahwa kata bangjo ‘lampu lalu lintas’ data 36 merupakan kata majemuk nomina yang berbentuk camboran tugel. 2. Fungsi Kata Majemuk Nomina Bahasa Jawa Fungsi yang dibahas dalam penelitian ini adalah fungsi morfologis dan fungsi sintaksis dari kata majemuk nomina bahasa Jawa. Gabungan dari kategori komponen pembentuk kata majemuk nomina itu mengahasilkan fungsi yang berbeda. Dalam kalimat pun fungsi kata majemuk nomina berbeda satu dengan yang lain. Fungsi suatu kata dalam kalimat yang bersifat rasional tidak bisa dibayangkan tanpa menyangkutkan kata satu dengan yang lain.

a. Fungsi Morfologis

Kata majemuk nomina bahasa Jawa baik camboran wutuh maupun camboran tugel mempunyai dua fungsi morfologis yaitu tidak mengubah identitas atau kelas kata dan mengubah kelas kata. Dari kedua fungsi tersebut fungsi tidak mengubah identitas atau kelas kata lebih banyak ditemukan daripada fungsi yang mengubah kelas kata. commit to user 84 1 Tidak Mengubah Identitas atau Kelas Kata 34 Dhek dina Jemuah Paing 5 Nopember 2010 jam siji awan, Kali Code kilenen lahar dingin Merapi sing bubar krudha ngetokake awan panas utawa wedhus gembel. JB13Nop201042 ‘Pada hari Jumat Pahing 5 Nopember 2010 pukul satu siang, Kali Code teraliri lahar dingin Merapi yang baru saja meletus mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel .’ Data 34 mengandung kata majemuk nomina wedhus gembel ‘awan panas’. Kata majemuk nomina itu terbentuk dari dua kategori yang sama yaitu nomina. Kata wedhus gembel ‘awan panas’ berasal dari kata wedhus dan gembel. Jika komponen pembentuk kata majemuk itu dibagi berdasarkan kategori, maka didapat data seperti berikut. 34a wedhus + gembel  wedhus gembel N N N Data 34a menunjukkan bahwa fungsi kata majemuk nomina wedhus gembel ‘awan panas’ tidak mengubah identitas. Fungsi ini dapat dilihat dari kategori komponen pembentuk yang sama dengan kategori bentuk polimorfemis majemuk yang dihasilkan. Kategori komponen pembentuk polimorfemis majemuk nomina dan kategori hasil penggabungannya pun berkategori nomina. Hampir semua kata majemuk nomina tidak mengalami perubahan kelas kata. 2 Mengubah Identitas atau Kelas Kata 35 Pak Hadi minangka calon maratuwa atine krasa ayem, nyawang Budi lan Asih padha rukun. JJ174Okt2010IX ‘Pak Hadi selaku calon mertua merasa hatinya tengan melihat Asih dan Budi yang hidup rukun.’ commit to user 85 Data di atas mengandung kata majemuk nomina maratuwa ‘mertua’ yang mempunyai fungsi morfologis mengubah identitas atau kelas kata. Bentuk polimorfemis itu berasal dari gabungan kategori verba dengan adjektiva. Penggabungan kedua kategori itu menghasilkan bentuk majemuk nomina. Berdasarkan kategori, kata majemuk nomina data 35 dapat dibagi menjadi. 35a mara ‘datang’ + tuwa ‘tua’  maratuwa ‘mertua’ V Adj N Dari data 35a di atas, tampak bahwa komponen pembentuk kata majemuk terdiri dari verba dan adjektiva. Kata mara ‘datang’ berkategori verba bergabung dengan tuwa ‘tua’ membentuk maratuwa ‘mertua’ yang berkategori nomina. Ini membuktikan bahwa kata majemuk nomina juga terdapat yang mempunyai fungsi morfologis mengubah identitas atau kelas kata. Selain data di atas, kata tiba urip ‘daun cocor bebek’ data 28 dan bangjo ‘lampu lalu lintas’ data 33 juga mengalami perubahan identitas.

b. Fungsi Sintaksis