Tanpa adanya evaluasi, program-program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan baru sehubungan
dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi
pengambil kebijakan decision maker untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.
Berdasarkan uraian diatas tujuan evaluasi dapat diketahui adalah menilai seluruh lapisan elemen bertujuan untuk peningkatan SDM, perencanaan
kedepanya serta perbaikan sistem, mulai dari managemen, pemberian tugas yang dibebankan, dan potensi dimasa depan. Pada hakekatnya dilakukan evaluasi
bertujuan untuk perbaikan dan perencanaan.
2.2.3 Alat Penilaian Evaluasi
Secara garis besar alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes dan non-tes. Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas seperangkat tugas
yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atribut pendidikan, pengetahuan dan psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau kesatuan yang dianggap benar. Menurut Riduwan 2006 :37 tes sebagai instrumenta pengumpulan data adalah “serangkaian pertanyaan
latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki indivudu kelompok”.
Sedangkan menurut rusli lutan 2000 :21 tes adalah “sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek”.
Berdasarkan ragam dan karakternya tes dapat dipilih, seperti tes tertulis, tes lisan,
Universitas Sumatera Utara
dan tes perbuatan.Alat yang berupa non-tes dapat berupa 1 skala bertingkat untuk mengukur sikap, pendapat, keyakinan, dan nilai, 2 wawancara, dan 3
pengamatan. Penggunaan alat evaluasi tergantung pada apa yang dievaluasi Umar, 2002: 45.
2.2.4 Standar Evaluasi
Standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat dilihat dari tiga aspek utama Umar, 2002 : 40 yaitu:
a. Utility manfaat Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang
berjalan. b. Accuracy akurat Informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki
tingkat tingkat ketepatan tinggi. c. Feasibility layak Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat
dilaksanakan secara layak. Evaluasi hasil penilaian kinerja dalam manajemen strategis diarahkan
pada:
1. Evaluasi pencapaian indikator kinerja kegiatan, berisi analisis atau penjelasan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu
kegiatan. 2. Evaluasi tingkat efisiensi, berisi analisis tingkat efisiensi yang dicapai
dengan cara membandingkan antara masukan dengan keluaran. 3. Evaluasi tingkat efektivitas, menjelaskan tingkat kesesuaian capaian
tujuan dan sasaran dengan hasil, manfaat, dan dampak. 4. Evaluasi kinerja nyata tahun ini dengan tahun sebelumnya,
menggambarkan perkembangan atau kemajuan yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan.
5. Evaluasi tingkat pencapaian tujuan dan sasaran, berisi analisis atau menjelaskan tentang pencapaian kinerja kegiatan dengan pencapaian
kinerja sasaran dan tujuan organisasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Perpustakaan Umum