motivasi kerja, semangat kerja juga mempengaruhi, dan kepemimpinan menjadi kesatuan faktor mempengaruhi kinerja seorang pegawai disamping tanggung
jawab seorang pegawai juga harus mampu menggali potensi dalam dirinya sebagai pembelajaran dalam menjalankan pekerjaan sesuai job design dan
tanggung jawab.
2.1.3 Aspek-Aspek Standar Kinerja
Kinerja yang baik dapat tercapai apabila seseorang mempunyai keinginan yang tinggi untuk mengerjakan serta mengetahui pekerjaannya.Dalam penentuan
kinerja pegawai dapat lihat dari beberapa aspek. Mangkunegara 2006: 17 menyatakan bahwa aspek-aspek yang dinilai
kinerja yang mencakup sebagai berikut : 1 Kesetian
2 Hasil kerja 3 Kejujuran
4 Kedisplinan 5 Kreativitas
6 Kerjasama 7 Kepemimpinan
8 Kepribadian 9 Prakarsa
10 Kecakapan, dan tanggung jawab.
Selain pendapat diatas, Umar yang dikutit oleh mangkunegara 2006 : 18 Mengenai aspek-aspek kinerja pegawai sebagai berikut :
1 Mutu pekerjaan 2 Kejujuran pegawai
3 Inisiatif 4 Kehadiran
5 Sikap 6 Kerjasama
7 Keandalan 8 Pengetahuan tentang pekerjaan
9 Tanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
10 Pemanfaatan waktu kerja. Adapun aspek-aspek standar pekerjaan menurut Mangkunegara 2006 :
18 terdiri dari dua aspek yaitu kuantitatif dan aspek kualitatif dengan rincian sebagai berikut :
a. Aspek kuantitatif meliputi : 1 Proses kerja dan kondisi pekerjaan
2 Waktu yang digunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan 3 Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
4 Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam pekerjaan
b. Aspek kualitatif meliputi : 1 Ketepatan waktu kerja dan kualitas kerja
2 Tingkat kemampuan dalam pekerjaan 3 Kemampuan menanalisis data informasi, kemampian kegagalan
menggunakan mesin peralatan 4 Kemampuan mengevaluasi keluhan keberatan komsumen
Menurut Rivai 2005 : 324 aspek-aspek kinerja dapat dikelompokkan menjadi :
a. Kemampuan teknis, yaitu menggunakan pengetahuan, metode, teknik peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman
dan penelitian yang diperolehnya. b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami
kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit menyeluruh, yang pada intinya memahami tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya.
c. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan untuk berkerjasama dengan orang lain, memotivasi satf, melakukan
negoisasi dan lain-lain
Menurut Tsui et al dalam Fuad 2004 :2013 “kinerja dapat diukur dengan menggunakan indicator yaitu kuantitas kerja, kualitas kerja, efisiensi, standart
kinerja, kemampuan pegawai, pengetahuan pegawai.” Tinjauan tentang aspek kinerja pegawai selanjutnya peneliti akan
mengemukakan pendapat TR Mitchellyang dikutip oleh Sedarmayantidalam
bukunya Sumber Daya Manusia dan ProduktivitasKerja 2001:51, bahwa kinerja
meliputi beberapa aspek yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Quality of work kualitas kerja 2. Capability kemampuan
3. Promtness ketepatan 4. Initiative inisiatif
5. Communication komunikasi
Berikut penjelasan dari lima indikator yang menjadi alat ukur kinerja pegawai sebagai berikut :
1. Kualitas kerja. Kualitas kerja yaitu presepsi terhadap kualitas kinerja yang dihasilkan
berhubungan dengan baik tidaknya hasil pekerjaan yang telah dicapai.Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk yang
memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu atau hasil pekerjaan.Kualitas
terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan.
2. Ketepatan waktu Berkaitan dengan sesuai atau tidaknya waktu penyelesaian pekerjaan
dengan target waktu yang telah direncanakan dan pemanfaatan waktu yang seefisien mungkin. Setiap pekerjaan diusahakan untuk selesai
sesuai dengan rencana agar tidak mengganggu pada pekerjaan lain.
3. Inisiatif. Inisiatif ini adalah cara berpikir dan kretifitas dalam membentuk ide
dan tujuan organisasi, berupa wujud pengambilan keputusan yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Seorang pimpinan
harus memberikan dorongan dan kesempatan kepada bawahannya untuk berinisiatif, dengan memberikan kebebasan agar bawahannya
aktif
memikirkan dan
menyelesaikan sendiritugas-
tugasnya.Maksudnya agar bawahan menjadi aktif berusaha tidak tergantung pada atasannya.
4. Kemampuan. Kemampuan pegawai yaitu kecakapan, sikap mental dan unsur fisik
yang dimiliki pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya.Setiap pegawai harus benar-benar mengetahui bidang pekerjaan yang
ditekuninya.Serta mengetahui arah yang diambil organisasi, sehingga jika telah menjadi keputusan, mereka tidak ragu-ragu lagi untuk
melaksanakannya dalam mencapai tujuan organisasi.
5. Komunikasi. Komunikasi menyangkut kemampuan berinteraksi dalam organisasi
baik secara vertikal maupun horizontal.Seorang pimpinan dalam mengambil keputusan terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada
bawahannya mengemukakan saran dan pendapatnya.Pimpinan
Universitas Sumatera Utara
mengajak para bawahannya untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah yang dihadapai, keputusan terakhir tetap berada
ditangan pimpinan.Akan menimbulkan kerjasama yang lebih baik dan hubungan baik sesama pegawai juga mempengaruhi kinerja.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa aspek kinerja merupakan kemampuan dalam menggunakan suatu medote dalam menyelesaikan
pekerjaan, penyelesaian pekerjaan dan hasil kualitas pekerjaan. Kemampuan dalam menyesuaikan bidang opersional dan kemampuan bekerjasama dengan
orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan kemudian didukung komunikasi yang baik sesama pegawai, bawahan dengan pimpinan serta memiliki inisiatif yang
besar dimana mampu mengeluarkan ide, dan gagasan untuk pencapaian organisasi, kemudian penyelesaian tugas sesuai dengan waktu telah disepakatin
secara konsisten.
2.1.4 Penilaian Kinerja