Green Productivity Usulan Perbaikan Produktivitas Dengan Pendekatan Green Productivity Di PT. Perkebunan Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Green Productivity

Green Productivity adalah suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan kinerja lingkungan pada saat yang bersamaan dalam pengembangan sosial ekonomi secara keseluruhan. Metode ini mengaplikasikan teknik, teknologi dan sistem manajemen untuk menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan lingkungan atau ramah lingkungan. Green Productivity adalah strategi yang luas untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja lingkungan. Penggunaan secara efektif dapat menyebabkan perubahan positif dalam pembangunan sosial-ekonomi Asian Productivity Organiztion, 2006. Atribut Green Productivity terbesar adalah potensi untuk mengintegrasikan perlindungan lingkungan ke dalam operasi bisnis sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat mengakibatkan profitabilitas meningkat, atau arus kas lebih baik. Green Productivity merupakan aplikasi dari teknik, teknologi dan sistem manajemen yang tepat untuk menghasilkan produk atau jasa yang ramah lingkungan. Green Productivity mendamaikan dua kebutuhan yang selalu dalam konflik, yaitu kebutuhan bisnis untuk menghasilkan keuntungan serta kebutuhan setiap orang untuk melindungi lingkungan. Green Productivity bukan hanya suatu strategi lingkungan, tetapi strategi bisnis total. Faktanya, bahwa ketika Green Productivity diimplementasikan, perusahaan akan mengalami perbaikan produktivitas melalui penurunan pengeluaran pada perlindungan lingkungan, Universitas Sumatera Utara seperti pengurangan sumber daya, minimasi waste, pengurangan polusi dan produksi yang lebih baik. Dari sini, perusahaan dapat mencapai produktivitas yang lebih tinggi dan melindungi lingkungan yang akan mengarah pada terjadinya sustainable development. Ini meliputi penggunaan produk dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan meningkatkan kualitas hidup. Keseluruhan siklus hidup dari produk ini harus berdasarkan pada minimasi dari penggunaan sumber-sumber daya alam dan zat-zat beracun yang dapat mengakibatkan emisi Asian Productivity Organiztion, 2006. Konsep Green Productivity dikembangkan oleh Asian Productivity Organization APO pada 1994 untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan lingkungan. Tujuan utama APO adalah untuk menunjukkan bahwa perlindungan terhadap lingkungan dan peningkatan produktivitas dapat diharmonisasikan, baik bagi perusahaan kecil maupun menengah, karena proses produksi seringkali mengakibatkan pembuangan material dan energi yang akan membebani lingkungan. Konsep Green Productivity diambil dari penggabungan dua hal penting dalam strategi pembangunan, yaitu: 1. Perlindungan Lingkungan 2. Peningkatan Produktivitas Tiga langkah penting dalam konsep Green Productivity antara lain : 1. Getting Started Permulaan dari proses Green Productivity adalah walk through survey dan mengumpulkan informasi. Walk through survey dilakukan untuk mengidentifikasi Universitas Sumatera Utara urutan-urutan proses produksi. Pada tahap ini harus sudah menentukan block diagram process dan material balance sehingga diketahui operasi-operasi yang menghasilkan limbah termasuk estimasi atau perkiraan mengenai jumlah limbah yang dihasilkan. Perhitungan produktivitas awal dilakukan sebagai dasar pertimbangan dalam pengestimasian solusi yang akan diperoleh untuk mengetahui apakah produktivitas mengalami peningkatan atau sebaliknya Asian Productivity Organiztion, 2006. 2. Planning Pada tahap planning ini dibagi lagi menjadi dua langkah yaitu: a. Mengidentifikasi masalah dan penyebabnya Informasi-informasi yang telah diperoleh dari walk through survey akan digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan penyebabnya. Tool yang akan digunakan untuk menggambarkan permasalahan tersebut adalah diagram sebab akibat cause effect diagram. b. Menentukan tujuan dan target Setelah mengetahui permasalahan dan penyebabnya, maka perlu menentukan tujuan dan target sebagai penunjuk untuk memilih solusi yang dapat mengeliminasi permasalahan. 3. Generation and Evaluation of GP Options Langkah ini mencakup pengembangan solusi untuk mempertemukan tujuan serta target yang telah dirumuskan di langkah sebelumnya. Hal ini Universitas Sumatera Utara mencakup sudut pandang terhadap pencegahan polusi dan prosedur kontrol yang telah direncanakan. Opsi-opsi dimunculkan dan diprioritaskan berdasarkan Green Productivity Indicator . Semua itu kemudian disintesis ke dalam rencana implementasi. Faktor dalam penerapan Green Productivity dan menjadi pembeda dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan sebelumnya, yang sering disebut triple focus , yaitu Asian Productivity Organiztion, 2006: 1. Lingkungan 2. Ekonomi 3. Sosial Indeks Produktivitas dapat dihitung dengan rumus: Produktivitas = Indikator Green Productivity menurut IK Kim adalah suatu strategi, dimana diperlukan suatu indikator yang dapat mengukur kinerja strategi secara kuantitatif. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan Green Productivity Index GPI dan Green Productivity Ratio GPR sebagai indikator. GP index = Perhitungan Green Productivity Ratio untuk tenaga kerja, energi, material, dan maintenance dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini Asian Productivity Organiztion, 2006. Universitas Sumatera Utara GPR material = GPR tenaga kerja = GPR energi = GPR maintanance = Rasio untuk waste dihitung sebagai bertikut: GPR waste =

3.2. Produktivitas