DIAGNOSIS BANDING PEMERIKSAAN PENUNJANG PENATALAKSANAAN

Faktor Resiko Skor 1 2 4 Umur tahun 40 40 - - Kehamilan terdahulu Mola Abortus Aterm Interval dari kehamilan bulan 4 4-6 7-12 13 Kadar hCG sebelum terapi IUL 10 3 10 3 – 10 4 10 4 – 10 5 10 5 Ukuran tumor terbesar termasuk uterus 3 – 4 cm 5 cm Letak metastase Paru Ginjal limpa Gastrointestinal hepar Otak Jumlah metastase - 1 – 4 5 – 8 8 Kemoterapi yang digunakan sebelumnya - - Kemoterapi tunggal 2 atau lebih kemoterapi Tabel 2.5. Sistem skoring berdasarkan kepada faktor prognostik 28,31,34

2.5.11. DIAGNOSIS BANDING

Kanker endometrium, hiperplasia endometrium, abortus. 28

2.5.12. PEMERIKSAAN PENUNJANG

28 - Pemeriksaan hCG serum secara serial - Pemeriksaan darah lengkap, termasuk hitung darah tepi, platelet, PT, PTT, fibrinogen, kreatinin, dan tes fungsi hati - Foto rontgen toraks - MRI atau CT-scan otak apabila ada kecurigaan metastasis di otak - CT-scan hepar jika ada indikasi - Kuretase harus dilakukan jika ada perdarahan yang berasal dari uterus. Biopsi pada tempat metastasis sangat berbahaya karena timbulnya perdarahan banyak pada tempat biopsi Universitas Sumatera Utara - T4 dan tes fungsi tiroid lainnya atas indikasi

2.5.13. PENATALAKSANAAN

Jika skor prognostik 7 atau lebih, pasien dikategorikan sebagai risiko tinggi dan membutuhkan kombinasi kemoterapi dengan pembedahan ataupun radioterapi untuk mencapai remisi. Pasien dengan stadium I biasanya memiliki skor dengan risiko rendah, dan pasien-pasien dengan stadium IV memiliki skor dengan risiko tinggi, sehingga perbedaan di antara risiko rendah dan risiko tinggi berlaku atau diterapkan kebanyakan pada pasien-pasien dengan stadium II atau III. 31,34 2.5.13.a. PTG RISIKO RENDAH Kemoterapi yang digunakan pada PTG risiko rendah, skor WHO kurang dari 6, FIGO stadium I, II, dan III: 28 - Metotreksat 0,4 mgkgBB IM tiap hari selama 5 hari, diulang tiap 2 minggu - Metotrekast 1,0 mgkgBB selang satu hari sampai 4 dosis dengan ditambahkan Leukovorin 0,1 mgkgBB 24 jam setelah MTX, diulang tiap 2 minggu - Metotreksat 50 mgm 2 diberikan secara mingguan - Actinomycin-D 1,25 mgm 2 diberikan tiap 2 minggu - Actinomycin-D 12 µgkgBB IV tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2 minggu. Protokol ini digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati - Metotreksat 250 mg infus selama 12 jam, diulang tiap 2 minggu - Kemoterapi dilanjutkan 1 atau 2 kali setelah kadar hCG normal 2.5.13.b. PTG RISIKO TINGGI Kemoterapi yang digunakan pada PTG risiko tinggi, FIGO stadium I, II, dan III dengan skor WHO lebih dari atau sama dengan 7 atau stadium IV: 28 - Terapi primer adalah EMA-CO Etoposide, MTX, Actinomycin – Cyclophosphamide dan Oncovin Vincristine - Jika respon kurang baik atau resisten alternatif lain adalah : Universitas Sumatera Utara o MA – PA Etoposide, MTX, Actinomycin – Cisplatin dan Adriamycin o EMA – EP Etoposide, MTX, Actinomycin – Etoposide Platinum - Jika EMA-EP resisten dapat diberikan alternatif : o Paclitaxel – Cisplatin o Paclitaxel – Etoposide o Paclitaxel – 5FU o ICE Iphosphamid, Cisplatin, dan Etoposide o Regimen BEP Bleomycin, Etoposide, Cisplatin 2.5.13.c. PLASENTAL SITE TROPHOBLASTIC TUMOR PSTT Pengelolaannya terpisah dari PTG yang lain. Terapi dilakukan secara kombinasi baik dengan operasi maupun kemoterapi. 28

2.5.14. PENGAMATAN LANJUTAN