Perlindungan pada semua tahap proses peradilan pidana. Ketentuan mengenai subjek hukum yang dilindungi dalam Undang-Undang ini diperluas selaras
dengan perkembangan hukum di masyarakat, dimana selain Saksi dan Korban, ada pihak lain yang juga memiliki kontribusi besar untuk mengungkap tindak
pidana tertentu, yaitu Saksi Pelaku Justice Collaborator, Pelapor Whistle- Blower, dan ahli, termasuk pula orang yang dapat memberikan keterangan yang
berhubungan dengan suatu perkara pidana sehingga terhadap mereka juga perlu diberikan perlindungan. Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Saksi dan Korban kelemahan yang sebelumnya terdapat dalam peraturan yang lama telah diperbaiki salah satunya yaitu perluasan subjek
perlindungan. Justice Collaborator dalam peranannya sebagai pengungkap fakta dalam
mengungkap suatu tindak pidana tentu perlu dilindungi dan harus benar-benar menjamin keamanan dan kenyamanan mereka dan hal itu harus dituangkan secara
jelas didalam undang-undang, sehingga mereka tidak takut dan berani untuk mengungkap fakta. Melihat betapa urgent hal tersebut sehingga penulis merasa
perlu dibahas untuk melihat bagaimana penerapan jaminan yang diberikan oleh undang-undang tersebut kepada para saksi pelaku pengungkap fakta dan sejauh
mana undang-undang memberikan perlindungan kepada Justice Collaborator tersebut.
B. Perumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, agar pembahasan dalam skripsi ini tidak menyimpang dari pokok
Universitas Sumatera Utara
materi yang ada dan lebih terarah maka penulis membatasi lingkup pembahasan dalam skripsi ini dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan dimengerti.
Oleh karena itu, penulis membatasi ruang lingkup kajian permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaturan Justice Collaborator dalam penyelesaian tindak
pidana korupsi di Indonesia? 2.
Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap terdakwa tindak pidana korupsi dalam kedudukannya sebagai Justice Collaborator?
3. Bagaimanakah penerapan Justice Collaborator terhadap terdakwa tindak
pidana korupsi pada putusan Nomor:161Pid.SusTPK2015PN.Jkt.Pst?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang penulis telah kemukakan di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan jawaban dan arah atas
permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum di Indonesia mengatur tentang peran Justice Collaborator untuk mengungkap kasus korupsi dalam
penyelesaian tindak pidana korupsi. 2.
Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan oleh negara terhadap terdakwa tindak pidana korupsi yang berkedudukan sebagai Justice
Collaborator. 3.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan Justice Collaborator terhadap terdakwa tindak pidana korupsi pada putusan Nomor:
161Pid.SusTPK2015PN.Jkt.Pst
Universitas Sumatera Utara
Selain tujuan tersebut, penulis dalam menulis Skripsi ini mengharapkan diperoleh manfaat dan kegunaan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Secara teoritis, hasil penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah
informasi, kontribusi pemikiran, dan ilmu pengetahuan dibidang ilmu hukum pidana, dan bisa menjadi landasan bagi ilmu pengetahuan pada
umumnya. Secara khusus, penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam kajian mengenai bagaimana mengatasi masalah tindak
pidana korupsi dan penyelesaiannnya melalui peran Justice Collaborator. b.
Hasil penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat menjadi literatur untuk penulisan selanjutnya, khususnya mengenai bagaimana mengatasi masalah
tindak pidana korupsi dan penyelesaiannnya melalui peran Justice Collaborator.
2. Manfaat Praktis
Hasil penulisan skripsi ini diharapkan mampu memberi sumbangsih pemikiran terhadap setiap pihak yang terkait dalam menangani masalah
tindak pidana korupsi, terkhusus dalam penyelesaian masalah tersebut melalui peran Justice Collaborator dan juga bagaimana setiap pihak
tersebut memberikan perlindungan kepada Justice Collaborator agar mereka tidak takut mengungkapkan kasus korupsi yang mereka ikut terlibat
di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
D. Keaslian Penulisan