114
Gambar 4.34 Aplikasi trafo arus sebagai meter potable
Trafo arus dalam bentuk portabel untuk kebutuhan pemeriksaan atau pemeliharaan
dipakai jenis tang amper dengan sistem digital Gambar 4.34. Cara penggunaannya sangat
praktis, tekan tang amper masukkan ke salah satu kabel phasa yang akan diukur, periksa
batas ukurnya dan penunjukan amper terbaca secara digital. Tang amper juga dapat
mengukur daya listrik KW- meter dengan menghubungkan kabel clip-on tegangan ke
phasa R, S, T dan N. Tang amper sangat bermanfaat untuk mengukur arus beban tiap-
tiap phasa untuk mengetahui keseimbangan arus. Arus beban yang tidak seimbang
berpotensi merusak alat listrik. Dengan metode tertentu tang amper bisa digunakan untuk me-
lacak jika terjadi pencurian listrik yang disengaja.
4.16 Transformator Tiga Phasa
Transformator 3 phasa digunakan untuk sistem listrik berdaya besar, baik pada sistem pembangkitan, transmisi maupun distribusi. Transformator 3 phasa yang
umum kita lihat pada gardu distribusi daya 250 KVA sampai 630 KVA berbentuk persegi Gambar 4.35. Konstruksi transformator 3 phasa untuk daya besar dalam
bentuk potongan lihat Gambar 4.36. Inti trafo berbentuk E-I dengan belitan primer dan sekunder pada ketiga kaki inti trafo. Terminal tegangan tinggi primer tampak
dari isolator yang panjang. Terminal tegangan rendah sekunder dengan termi- nal lebih pendek. Trafo ditempatkan dalam rumah trafo yang diisi dengan minyak
trafo yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus isolasi. Secara berkala minyak trafo diganti. Pendinginan rumah trafo disempurnakan dengan dipasang sirip
pendingin agar panas mudah diserap oleh udara luar. Bagian terpenting dari trafo 3 phasa. Trafo 3 phasa bisa dibangun dari dua buah trafo satu phasa, atau
tiga buah trafo satu phasa. Untuk trafo 3 phasa berukuran berdaya besar, dibangun dari tiga buah trafo satu phasa, tujuannya jika ada salah satu phasa yang rusak
terbakar, maka trafo yg rusak tersebut dapat diganti dengan cepat dan praktis.
Gambar 4.32 Nameplate Trafo Arus Gambar 4.33 Keterangan nameplate Trafo Arus
115
Trafo 3 phasa memiliki enam belitan Gambar 4.36. Tiga belitan primer dan tiga belitan sekunder. Belitan primer diberikan nomor awal 1, belitan 1U1 – 1U2 artinya
belitan primer phasa U. Belitan sekunder diberikan notasi nomor awal 2, misalnya 2U2 – 2U1, artinya belitan sekunder phasa U. Belitan primer atau sekunder
dapat dihubungkan secara Bintang atau hubungan Segitiga.
4.17 Inti Transformator Tiga Phasa
Bahan inti trafo 3 phasa dari bahan plat tipis ferromagnetis yang ditumpuk dengan ketebalan tertentu. Plat tipis dimaksudkan untuk menekan rugi-rugi histerisis
dan arus edy pada batas minimal. Ada beberapa tipe inti trafo 3 phasa tampak pada Gambar 4.37. Tipe U-I terdiri dari tiga inti yang dipasangkan sudut
menyudut 120° Gambar 4.37a. Tipe U terdiri atas tiga inti U dipasang sudut menyudut 120° Gambar 4.37b. Tipe menyudut ini dipakai untuk trafo 3 phasa
yang dipasang pada tabung bulat untuk trafo outdoor yang dipasang pada tiang jaringan distribusi. Tipe E-I yang banyak dipakai, tiap kaki terdapat belitan primer
dan sekunder masing-masing phasa Gambar 4.37c. Tipe jenis ini banyak dipakai untuk daya kecil, sedang sampai daya besar. Bahkan tiga buah trafo satu phasa
yang digabungkan, bisa menjadi trafo tiga phasa.
Gambar 4.35 Bentuk fisik Transformator tiga phasa
Gambar 4.36 Belitan primer dan sekunder trafo tiga phasa
116
Gambar 4.38 Trafo tiga phasa belitan primer dan sekunder hubungan Bintang
Gambar 4.39 Trafo tiga phasa belitan primer dan sekunder hubungan Segitiga
Gambar 4.37 Belitan primer dan sekunder trafo tiga phasa
4.18 Hubungan Belitan Transformator