Ekivalen Sumber Tegangan dan Sumber Arus Rangkaian Resistor Gabungan

20

1.18 Ekivalen Sumber Tegangan dan Sumber Arus

Catu daya DC memiliki tahanan dalam Ri, tahanan dalam catu daya memiliki pengaruh terhadap tegangan dan arus yang dapat dialirkan ke beban. Untuk kebutuhan analisis rangkaian listrik, dapat dijelaskan dua cara, yaitu dengan pendekatan ekivalen sumber tegangan dan ekivalen sumber arus. Rangkaian ekivalen sumber tegangan Rangkaian ekivalen sumber tegangan Gambar 1.32, memperlihatkan tahanan dalam catu daya dihubungkan seri dengan sumber tegangan. Tahanan dalam baterai R i yang dialiri arus sebesar I akan terjadi drop tegangan sebesar = I R i . Besarnya tegangan terminal adalah selisih tegangan baterai dikurangi tegangan drop tahanan dalam baterai. Besarnya tegangan di terminal beban R L berlaku persamaan: U = U O – I·R i . Gambar 1.32 Rangkaian ekivalen sumber tegangan Rangkaian ekivalen sumber arus Rangkaian ekivalen sumber arus Gambar 1.33, memperlihatkan tahanan dalam R i terhubung paralel dengan sumber arus. Sesuai kaidah hukum Kirchoff arus berlaku I k = I + I i . Arus yang ditarik oleh beban R L besarnya I. Dengan mengatur nilai RL maka arus beban dapat diatur sebanding dengan nilai tahanan R L . Gambar 1.33 Rangkaian ekivalen sumber arus Gambar 1.34 Karakteristik daya terhadap perubahan tahanan 21

1.19 Rangkaian Resistor Gabungan

Dalam prakteknya resistor dihubungkan dengan berbagai kombinasi seri, paralel, campuran seri, dan paralel. Untuk menghitung tahanan pengganti dilakukan dengan menghitung secara bertahap. Contoh-1: Lima buah resistor R 1 = 4 Ω , R 2 = 6 Ω , R 3 = 10 Ω , R 4 = 4 Ω , dan R 5 = 5 Ω Gambar 1.35, Hitunglah besarnya tahanan pengganti dari kelima tahanan tersebut, menghitung drop tegangan dan besarnya arus cabang Gambar 1.35 Rangkaian tahanan a sebenarnya b disederhanankan c hasil akhir Jawaban: 1. Menghitung R 1 yang paralel dengan R 2 : R 12 = 1 2 1 2 + R R R R = 4 + 6 4 6 Ω Ω Ω ⋅ Ω = 2,4 Ω 2. Menghitung R 3 , R 4 dan R 5 yang masing-masing tersambung paralel: R 345 = 1 1 1 3 4 5 1 R R R + + = 1 1 1 10 4 5 1 + + Ω Ω Ω = 1,82 Ω 3. Menghitung tahanan pengganti akhir: R = R 12 + R 345 = 2,4 Ω + 1,82 Ω = 4,22 Ω 4. Menghitung arus total I = U R = 12 V 4,22 Ω = 2,84 A 5. Menghitung drop tegangan U 12 dan U 345 : U 12 = I R 12 = 2,84 A · 2,4 Ω = 6,82 V U 345 = I R 345 = 2,84 A · 1,82 Ω = 5,18 V ––––––––– Tegangan catu daya = 12 V 6. Menghitung arus cabang I 1 , I 2 , I 3 , I 4 , dan I 5 I 1 = 12 1 U R = 6,82 4 Ω Ω = 1,7 A I 2 = 12 2 U R = 6,82 6 Ω Ω = 1,14 A Untuk pengecekan sesuai hukum Kirchoff arus: I = I 1 + I 2 = 1,7 A + 1,14 A = 2,84 A I 4 = 345 4 U R = 5,177 4 Ω = 1,29 A I 3 = 345 3 U R = 5,177 10 Ω = 0,517 A I 5 = 345 5 U R = 5,177 5 Ω = 1,03 A Untuk pengecekan sesuai hukum Kirchoff arus I = I 3 + I 4 + I 5 = 0,517 A + 1,29 A + 1,03 A = 2,84 A 22 Contoh 2: Resistor dengan bentuk seperti Gambar 1.36, terdiri resistor R 1 = 2 Ω , R 2 = 4 Ω , R 3 = 20 Ω , R 4 = 5 Ω , R 5 = 10 Ω , dan R 6 = 5 Ω , dipasang pada catu daya DC 48 V. Hitunglah tahanan pengganti dan besarnya arus cabang I 456 Gambar 1.36 Rangkaian tahanan disederhanakan Jawaban: 1. Menghitung tahanan pengganti R 3456 R 3456 = 20 20 20 + 20 Ω ⋅ Ω Ω Ω = 10 Ω R = R 1 + R 3456 + R 2 = 2 Ω + 10 Ω + 4 Ω = 16 Ω Ω Ω Ω Ω 2. Menghitung arus total dari catu daya DC I = U R = 48 V 16 Ω = 3 A 3. Menghitung drop tegangan U 1 , U 2 dan U 3 U 1 = I R 1 = 3 A · 2 Ω = 6 V U 2 = I R 2 = 3 A · 4 Ω = 12 V U 3 = I R 3456 = 3 A · 10 Ω = 30 V Tegangan catu daya U = U 1 + U 2 + U 3 = 6 V + 12 V + 30 V = 48 V 4. Menghitung arus cabang I 456 I 456 = 3 456 U R = 30 V 20 Ω = 1,5 A 5. Menghitung drop tegangan U 4 , U 5 dan U 6 : U 4 = I 456 · R 4 = 1,5 A · 5 Ω = 7,5 V U 5 = I 456 · R 5 = 1,5 A · 10 Ω = 15 V U 6 = I 456 · R 6 = 1,5 A · 5 Ω = 7,5 V Tegangan U 3 = U 6 + U 5 + U 4 = 7,5 V + 15 V+ 7,5 V = 30 V 6. Menghitung arus cabang I 3 : I 3 = 3 3 U R = 30 V 20 Ω = 1,5 A 23

1.20 Konversi Hubungan Bintang-Segitiga