Setelah dikeluarkannya Kepmen 934, Telkom telah melakukan proses migrasi dan upgrade layanan Flexi dari Telkom ke Telkomsel mulai Oktober 2014
sampai dengan 30 Juni 2015. Menurut Bu Fidya Ulfa Legal Staff PT. Telkom, PT. Telkom melakukan
migrasi layanan Flexi ke Telkomsel dikarenakan Pemerintah mengeluarkan regulasi mengenai penataan frekuensi, jadi rencananya CDMA mau digunakan
untuk layanan 4G. Dan faktanya jumlah pemakai layanan Flexi semakin berkurang, dan tidak diminati lagi oleh masyarakat. Jadi oleh Pemerintah hal
tersebut harus ditertibkan, karena PT. Telkomsel merupakan anak perusahaan berbasis seluler dari PT. Telkom, maka pelaksanaan migrasinya diambil alih oleh
PT. Telkomsel.
51
B. Tanggung Jawab PT. Telkom Dalam Pelaksanaan Ganti Rugi Terkait
Migrasi Layanan Flexi ke Telkomsel
Dalam pelaksanaannya, PT. Telkom bertanggungjawab memberikan ganti rugi atas jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Pemberian ganti rugi harus
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanggung jawab hukum dalam hukum perdata berupa tanggung jawab
seseorang terhadap perbuatan yang melawan hukum. Perbuatan melawan hukum memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan perbuatan pidana.
Perbuatan melawan hukum tidak hanya mencakup perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang pidana saja, akan tetapi jika perbuatan tersebut
bertentangan dengan undang-undang lainnya dan bahkan dengan ketentuan-
51
Wawancara dengan Bu Fidya Ulfa tanggal 20 November 2015 di Medan
Universitas Sumatera Utara
ketentuan hukum yang tidak tertulis. Ketentuan perundang-undangan dari perbuatan melawan hukum bertujuan untuk melindungi dan memberikan ganti
rugi kepada pihak yang dirugikan.
52
Menurut pasal 1365 KUHPerdata, maka yang dimaksud dengan perbuatan melanggar hukum adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh
seseorang yang karena salahnya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Dalam ilmu hukum dikenal tiga kategori dari perbuatan melawan hukum,
yaitu sebagai berikut:
53
a. Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan
b. Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahan tanpa unsur kesengajaan
maupun kelalaian c.
Perbuatan melawan hukum karena kelalaian Sebelumnya masing-masing pihak harus mengetahui hak dan kewajibannya.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen mengatur mengenai hak dan kewajiban konsumen serta hak dan kewajiban pelaku usaha.
Menurut Pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyebutkan:
Hak konsumen adalah: a.
hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang danatau jasa;
b. hak untuk memilih barang danatau jasa serta mendapatkan barang
danatau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang danatau jasa;
52
Komariah, S.H., Msi, Edisi Revisi Hukum Perdata, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2001, hal.12
53
Djojodirdjo, M.A. Moegni, Perbuatan melawan hukum : tanggung gugat aansprakelijkheid untuk kerugian, yang disebabkan karena perbuatan melawan hukum, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1979, hal.53
Universitas Sumatera Utara
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang danatau
jasa yang digunakan; e.
hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif; h.
hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi danatau penggantian, apabila barang danatau jasa yang diterima tidak sesuai dengan
perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Dalam Pasal 5 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyebutkan:
Kewajiban konsumen adalah: a.
membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang danatau jasa, demi keamanan dan
keselamatan;
b. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau
jasa; c.
membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati; d.
mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Menurut Pasal 6 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyebutkan:
Hak pelaku usaha adalah: a.
hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang
diperdagangkan;
b. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen
yang beritikad tidak baik; c.
hak untuk melakukan pembelaan diri sepatunya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen;
d. hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan;
e. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pasal 7 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, menyebutkan:
Kewajiban pelaku usaha adalah: a.
beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b.
memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
c. memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif; d.
menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau
jasa yang berlaku;
e. memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau
mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas barang
yang dibuat danatau yang diperdagangkan;
f. memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian
akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan;
g. memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang
danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen yang melakukan migrasi layanan Flexi ke Telkomsel tidak mengalami
atau mendapatkan masalah. Menurut salah satu konsumen yang melaksanakan migrasi layanan Flexi ke Telkomsel, PT. Telkom telah melaksanakan
kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat. Kemudian konsumen juga tidak mengalami kesulitan selama proses pelaksanaan migrasi layanan.
Dalam Pasal 19 Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan:
1 Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan.
2 Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang danatau jasa yang
Universitas Sumatera Utara
sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan danatau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3 Pemberian gantirugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 tujuh
hari setelah tanggal transaksi. 4
Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana
berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.
5 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak
berlaku apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen.
Dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Telekomunikasi, menyebutkan:
1. Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelenggara telekomunikasi yang
menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi.
2. Penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, kecuali penyelenggara telekomunikasi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan
diakibatkan oleh kesalahan dan atau kelalaiannya.
3. Ketentuan mengenai tata cara pengajuan dan penyelesaian ganti rugi
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam pelaksanaan ganti rugi atas migrasi layanan Flexi ke Telkomsel, PT. Telkom telah melaksanakan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku. Contohnya PT. Telkom memberikan voucher pembelian HP GSM kepada konsumen yang merasa dirugikan sesuai dengan Pasal 19 ayat 2 tentang
pengembalian uang atau penggantian barang danatau jasa yang sejenis atau setara nilainya.
Dalam pemenuhan tanggung jawabnya, PT. Telkom berupaya untuk tetap menjaga bagaimana caranya agar efek migrasi layanan Flexi ke Telkomsel tidak
menimbulkan kerugian yang besar bagi konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bu Fidya Ulfa Legal Staff PT. Telkom, PT. Telkom sebagai perusahaan penyedia layanan jasa telekomunikasi tetap berusaha agar hak-hak
konsumen tetap terpenuhi. PT. Telkom juga berupaya agar efek dari migrasi layanan ini tidak menimbulkan kerugian bagi konsumen. Makanya sebelum
dimulainya migrasi layanan, PT. Telkom telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media.
54
Sebelum dilaksanakannya migrasi layanan Flexi ke Telkomsel, PT. Telkom telah melakukan upaya sosialisasi tentang migrasi layanan tersebut melalui
beberapa cara, yaitu: 1.
SMS Blast Suatu layanan SMS yang bersifat satu arah, yang dikirim ke banyak
nomor dengan satu kali klik pengiriman secara cepat. SMS ini berisi mengenai sosialisasi migrasi layanan Flexi ke Telkomsel yang akan
segera dilakukan oleh PT. Telkom. 2.
Media Cetak PT. Telkom juga melakukan sosialisasi di beberapa media cetak
mengenai tata cara upgrade serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh pelanggan yang akan melakukan upgrade layanan Flexi ke Telkomsel.
3. Media lainnya
PT. Telkom menyediakan website khusus yang berisi informasi migrasi layanan Flexi ke Telkomsel. Di beberapa tempat, PT. Telkom
juga menyelenggarakan tanya jawab secara langsung mengenai migrasi layanan Flexi ke Telkomsel ini.
54
Wawancara dengan Bu Fidya Ulfa pada tanggal 20 November 2015 di Medan
Universitas Sumatera Utara
PT. Telkom juga memberikan kompensasi yang diberikan kepada pelanggan bila melakukan migrasi layanan Flexi ke Telkomsel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 kompensasi merupakan ganti rugi, pemberesan piutang dengan memberikan barang-barang yang seharga
dengan utangnya, atau imbalan berupa uang atau bukan uang natura yang diberikan kepada karyawan di perusahaan atau organisasi.
Kompensasi adalah istilah yang menggambarkan suatu bentuk ganti rugi. Kompensasi dapat merujuk pada:
55
1. Ganti rugi barang
adalah suatu bentuk kompensasi yang digunakan dalam menunjukkan situasi di mana piutang diselesaikan dengan memberikan
barang-barang yang seharga dengan utangnya. 2.
Kompensasi psikologi di mana istilah kompensasi juga digunakan dalam
pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh keseimbangan dari kekecewaan dalam bidang lain.
3. Kompensasi finansial
yang berarti imbalan berupa uang, atau bukan uang natura, yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau
organisasi. Adapun bentuk kompensasi yang diberikan oleh PT. Telkom antara lain:
1. Pelanggan yang menyetujui migrasi layanan akan mendapatkan kompensasi
berupa pulsa bagi pelanggan prabayar dan bonus bicara untuk pelanggan pascabayar. Serta mendapatkan voucher untuk pembelian telepon genggam
berbasis GSM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
55
https:id.wikipedia.orgwikiKompensasi diakses pada tanggal 12 Desember 2015
Universitas Sumatera Utara
2. Pelanggan yang memilih berhenti menggunakan layanan tersebut akan
mendapatkan kompensasi voucher pembelian telepon seluler berbasis GSM sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelanggan Flexi yang melakukan upgrade layanan Flexi ke Telkomsel akan mendapatkan 2 pilihan insentif sebagai berikut:
1. Pulsa Prabayar Bonus bicara SMS perbulan selama 1 tahun.
2. Pilihan Voucher untuk pembelian telepon seluler berbasis GSM.
Untuk pelanggan Flexi Trendy prabayar: Keterangan :
1. Pemakaian rata-rata 3 bulan terakhir dibawah Rp 10.000 tidak
mendapatkan insentif 2.
Insentif pulsa muncul maksimal 3 x 24 jam dari sejak Recharge isi pulsa
3. Insentif Pulsa muncul selama 1 tahun sejak pelanggan melakukan
upgrade layanan. 4.
Untuk insentif pulsa Rp 10.000 ke atas pelanggan yang tidak melakukan Recharge isi ulang sesuai ketentuan pada bulan tersebut
tidak akan mendapatkan insentif pulsa Rata-rata Tagihan
3 Bulan Terakhir Bonus
Detail Bonus Voice to All Tsel
SMS to All Tsel 10ribu
- -
- 10ribu-20ribu
5ribu 20
50 20ribu-50ribu
10ribu 50
100 50ribu-100ribu
20ribu 100
150 100ribu-250ribu
50ribu 200
300 250ribu-350ribu
80ribu 300
450 350ribu-750ribu
100ribu 400
600 750ribu-1juta
200ribu 500
750 1juta
300ribu 600
900
Universitas Sumatera Utara
Untuk pelanggan Flexi Classy pascabayar:
Keterangan :
1. Tagihan rata-rata 3 bulan terakhir dibawah Rp 10.000 tidak mendapat
insentif 2.
Bonus pemakaian muncul pada bulan berikutnya setelah melakukan upgrade layanan
3. Bonus pemakaian muncul setiap bulannya selama setahun
4. Bonus pemakaian di pergunakan terlebih dahulu
5. Sisa bonus pemakaian yang tidak terpakai pada bulan berjalan tidak
diakumulasikan
Voucher pembelian telepon seluler berbasis GSM Rata-rata pemakaian Tagihan 3 bulan
terakhir Nominal Voucher
10ribu -
10ribu-20ribu 50ribu
20ribu-50ribu 100ribu
50ribu-100ribu 200ribu
100ribu-250ribu 400ribu
250ribu-350ribu 700ribu
350ribu-750ribu 1juta
750ribu-1juta 2juta
1juta 3juta
Rata-rata Tagihan 3 Bulan Terakhir
PulsaBulan Minimal
TopupRecharge Insentif Pulsa
dalam 1 Tahun 10ribu
- -
- 10ribu-20ribu
5ribu -
60ribu 20ribu-50ribu
10ribu 5ribu
120ribu 50ribu-100ribu
20ribu 10ribu
240ribu 100ribu-250ribu
40ribu 10ribu
480ribu 250ribu-350ribu
80ribu 20ribu
960ribu 350ribu-750ribu
100ribu 20ribu
1,2juta 750ribu-1juta
200ribu 20ribu
2,4juta 1juta
300ribu 20ribu
3,6juta
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: 1.
Pelanggan harus membawa Nomor Telkomsel hasil upgrade layanan ke outlet yang dipilih tercetak di voucher
2. Penjaga outlet memastikan Nomor tersebut sama dengan Nomor yang
tertera di Voucher 3.
Hanya bisa di tukar di outlet yang tercetak pada voucher 4.
Voucher tidak dapat di uangkan 5.
Masa berlaku voucher yaitu 30 hari setelah di cetak
C. Prosedur Pelaksanaan Pembayaran Ganti Rugi Terkait Migrasi