B. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen
Dalam Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia terdapat beberapa asas dan tujuan guna memberikan arahan dalam implementasinya. Dengan adanya asas
dan tujuan yang jelas, Hukum Perlindungan Konsumen memiliki dasar pijakan yang kuat.
1. Asas Perlindungan Konsumen
Dalam setiap undang-undang yang dibuat pembentuk undang-undang, biasanya dikenal sejumlah asas atau prinsip yang mendasari diterbitkannya
undang-undang itu. Asas-asas hukum merupakan fondasi suatu undang- undang dan peraturan pelaksanaannya. Bila asas-asas dikesampingkan,
maka runtuhlah bangunan undang-undang itu dan segenap peraturan pelaksanaannya.
Mertokusumo memberikan ulasan asas hukum sebagai berikut: ”...bahwa asas hukum bukan merupakan hukum konkrit, melainkan
merupakan pikiran dasar yang umum dan abstrak, atau merupakan latar belakang peraturan konkrit yang terdapat dalam dan di belakang setiap
sistem sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat ditemukan
dengan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam peraturan konkrit
tersebut.”
20
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, terdapat lima asas perlindungan konsumen yaitu:
a. Asas manfaat
Asas ini dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus
20
Yusuf Shofie a, Pelaku Usaha, Konsumen, dan Tindak Pidana Korporasi, cet. 1, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hal.25
Universitas Sumatera Utara
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan
b. Asas keadilan
Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat dapat diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan
kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.
c. Asas keseimbangan
Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti
materiil ataupun spiritual. d.
Asas keamanan dan keselamatan konsumen Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas
keamanan dan
keselamatan kepada
konsumen dalam
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan atau jasa yang dikonsumsi atau digunakan.
e. Asas kepastian hukum
Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan
konsumen, serta
negara menjamin kepastian hukum.
Universitas Sumatera Utara
Kelima asas yang disebutkan dalam pasal tersebut, jika diperhatikan substansinya, maka dapat dibagi menjadi tiga asas, yaitu:
21
a. Asas kemanfaatan yang di dalamnya meliputi asas keamanan
dan keselamatan konsumen; b.
Asas keadilan yang di dalamnya meliputi asas keseimbangan; dan
c. Asas kepastian hukum.
2. Tujuan Perlindungan Konsumen
Konsumen merupakan pihak yang sangat rentan terhadap perilaku yang merugikan yang dilakukan oleh pelaku usaha, sehingga konsumen
perlu mendapat perlindungan. Dengan adanya perlindungan konsumen maka diharapkan tindakan
sewenang-wenang pelaku usaha yang merugikan konsumen dapat ditiadakan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari perlindungan konsumen, dimuat dalam Pasal 3 Undang-Undang Perlindungan Konsumen, yang
menyatakan bahwa: Perlindungan konsumen bertujuan:
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri; b.
Mengangkat harkat
dan martabat
konsumen dengan
cara menghindarkannya dari ekses negatif pemakaian barang danatau jasa;
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan,
dan menuntut hak-haknya sebagai konsumen;
21
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2000, hal.26
Universitas Sumatera Utara
d. Menciptakan sistem perlindungan yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi;
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha;
f. Meningkatkan kualitas barang danatau jasa yang menjamin
kelangsungan usaha produksi barang danatau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
C. Prosedur Penyelesaian Sengketa Perlindungan Konsumen