Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Pencegah dan Pemicu Hipertensi pada Lansia

pengukuran dilakukan di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun. Distribusi kejadian hipertensi pada lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016 selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Kejadian Hipertensi pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016 No Kejadian Hipertensi N 1 Hipertensi 33 60,0 2 Tidak Hipertensi 22 40,0 Total 55 100,0

4.4 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Pencegah dan Pemicu Hipertensi pada Lansia

4.4.1 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Pencegah Hipertensi pada Lansia Berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi makanan pencegah hipertensi diperoleh hasil bahwa jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh sebagian besar responden yaitu: untuk jenis makanan pokok adalah jagung sebanyak 5,5, untuk jenis lauk hewani adalah ikan air tawar sebanyak 47,3, untuk jenis lauk nabati adalah tempe sebanyak 65,5, untuk jenis sayur-sayuran adalah tomat sebanyak 98,2, untuk jenis buah-buahan adalah pisang sebanyak 70,9 dan untuk jenis kacang-kacangan adalah kacang hijau sebanyak 16,4. Distribusi lansia berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi makanan pencegah hipertensi di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Pencegah Hipertensi pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016 Jenis Makanan Sering Jarang Tidak Pernah N N N 1. Makanan Pokok a. Beras merah 20 36,4 35 63,6 b. Jagung 3 5,5 40 72,7 12 21,8 2. Lauk Hewani a. Ikan air tawar 26 47,3 29 52,7 b. Ikan tongkol 4 7,3 41 74,5 10 18,2 c. Ayam tanpa kulit 17 30,9 36 65,5 2 3,6 3. Lauk Nabati a. Tahu 33 60,0 22 40,0 b. Tempe 36 65,5 19 34,5 4. Sayur-sayuran a. Tomat 54 98,2 1 1,8 b. Kentang 48 87,3 7 12,7 c. Daun singkong 38 69,1 17 30,9 d. Buncis 22 40,0 32 58,2 1 1,8 e. Wortel 27 49,1 28 50,9 f. Sawi 25 45,5 30 54,5 5. Buah-buahan a. Pisang 39 70,9 16 29,1 b. Semangka 15 27,3 40 72,7 c. Jeruk 19 34,5 36 65,5 d. Nenas 5 9,1 50 90,9 e. Pepaya 37 67,3 18 32,7 6. Kacang-kacangan a. Kacang tanah 1 1,8 49 89,1 5 9,1 b. Kacang hijau 9 16,4 46 83,6 4.4.2 Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Pemicu Hipertensi pada Lansia Berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi makanan pemicu hipertensi diperoleh hasil bahwa jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh sebagian besar responden yaitu: untuk makanan tinggi kolesterol adalah daging babi sebanyak 60,0, untuk jenis makanan yang diawetkan adalah ikan asin sebanyak 94,5 dan untuk jenis makanan tinggi natrium adalah biskuit sebanyak 50,9. Universitas Sumatera Utara Distribusi lansia berdasarkan jenis dan frekuensi konsumsi makanan pemicu hipertensi di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Distribusi Pola Konsumsi Makanan Pemicu Hipertensi pada Lansia di Desa Mekar Bahalat Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Tahun 2016 Jenis Makanan Sering Jarang Tidak Pernah N N N 1. Makanan Tinggi Kolesterol a. Daging sapi 54 98,2 1 1,8 b. Daging kambing 1 1,8 52 94,6 2 3,6 c. Daging babi 33 60,0 8 14,5 14 25,5 d. Udang 3 5,5 51 92,7 1 1,8 2. Makanan yang Diawetkan a. Ikan asin 52 94,5 3 5,5 b. Telur asin 39 70,9 16 29,1 c. Teri kering 51 92,7 3 5,5 1 1,8 3. Makanan Tinggi Natrium a. Biskuit 28 50,9 27 49,1 b. Keripik 12 21,8 43 78,2

4.5 Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, Lemak, Natrium dan Serat