Uji Multikolinearitas Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

35 apakah data terdistribusi normal atau tidak adalah dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik yaitu dengan melihat grafik histogram dan grafik normal profability plot. Pada grafik histogram data terdistribusi normal jika posisi grafik berada terpusat dan tidak condong ke kiri dan ke kanan. Dan pada grafik normal profability plot data terdistribusi normal jika titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S yaitu dengan melihat signifikansi dari nilai Kolmogorov-Smirnov, jika di atas 0,05 berarti data terdistribusi secara normal. Ghozali, 2013.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai Tolerance TOL dan metode VIF Variance Inflation Factor. Nilai TOL berkebalikan dengan nilai VIF. TOL adalah besarnya variasi dari suatu variabel independen yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Sedangkan VIF menjelaskan derajat suatu variabel independen yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai TOL yang rendah adalah sama dengan Universitas Sumatera Utara 36 nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1TOL. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah TOL0,10 atau sama dengan nilai VIF10 Ghozali, 2013:105.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variancedari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis Ghozali, 2013: 139.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diunitkan menurut waktu data time series atau ruang data data cross section. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2013: 110. Auto korelasi muncul karena observasi yang Universitas Sumatera Utara 37 berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model, dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW test yang terdapat pada tabel 3.3. Tabel 3.2 Tabel Durbin-Watson H Apabila Keputusan Tidak ada auto korelasi + 0dd 1 Menolak Tidak ada auto korelasi + d 1ddu Ragu-ragu Tidak ada auto korelasi - 4-d 1 d4 Menolak Tidak ada auto korelasi - 4-dud4-d 1 Ragu-ragu Tidak ada auto korelasi +- dud4-du Menerima

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12