28
3.3 Batasan Operasional
Penulis memberikan batasan di dalam pelaksanaannya agar tidak mengambang dari tujuannya dan batasan tertentu bertujuan agar menghasilkan
kesimpulan yang benar. Objek penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal di
kota yang ada di Pulau Sumatera yang tertera pada situs Direktoral Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
http:www.djpk.kemenkeu.go.id berupa data series keuangan tahun 2010-2013.
3.4 Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam
penelitian Erlina, 2011:48. Definisi operasional bertujuan untuk memberikan definisi yang jelas akan variabel yang dipakai di dalam penelitian, sehingga
dengan definisi yang jelas suatu variabel akan dapat diukur dengan logika empiris. Jika tidak memiliki definisi yang jelas maka akan menimbulkan pengertian yang
berbeda, hal ini akan menimbulkan masalah. Untuk menguji penelitian ini digunakan variabel independen dan variabel dependen.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau penyebab variasi bagi variabel
Universitas Sumatera Utara
29 dependen Erlina, 2011:37. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Belanja Modal.
3.5.1.1 Variabel Pendapatan Asli Daerah PAD
Pendapatan Asli Daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam
wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal
1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. Dengan demikian Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber pendapatan yang asli
berasal dari potensi daerah. Pemerintah daerah dapat menggali sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut secara optimal.
Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah. Variabel Pendapatan Asli Daerah diukur dengan rumus:
PAD = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan + Lain-lain PAD
yang Sah 3.5.1.2 Variabel Dana Alokasi Umum DAU
Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2005 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.
Universitas Sumatera Utara
30 Dana Alokasi Umum merupakan salah satu komponen di dalam
Dana Perimbangan di APBN yang pengalokasiannya didasarkan atas formula dengan konsep Kesenjangan Fiskal Fiscal Gap.
DAU = Celah Fiskal + Alokasi Dasar
Dimana
Celah Fiskal = Kebutuhan Fiskal – Kapasitas Fiskal 3.5.1.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA merupakan sisa dalam pembiayaan anggaran tahun sebelumnya. SILPA dihitung
dari total pemasukan daerah dikurangi total pengeluaran daerah. Total pemasukan daerah mencakup penerimaan PAD, dana
perimbangan DAU dan DAK, penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan
lanjutan. Total pengeluaran daerah terdiri dari belanja pegawai, belanja modal, belanja administrasi umum, belanja operasional dan
pemeliharaan, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, dan belanja lain-lain. Variabel yang diukur dari jumlah SILPA yang ada di
Laporan Realisasi APBD pemerintah daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara pada tahun anggaran 2010 –2013.
SILPA = Total Pemasukan Daerah - Total Pengeluaran Daerah
Universitas Sumatera Utara
31
3.5.1.4 Belanja Modal
Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan belanja Pemerintah Daerah yang manfaatnya melebihi 1
tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti
biaya pemeliharaan pada kelompok belanja administrasi umum.
Belanja Modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung dan Bangunan + Belanja Jalan,
Irigrasi, dan Jaringan + Belanja Aset Tetap Lainnya 3.5.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang tidak bebas, dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas,
dan merupakan konsekuensi dari variabel independen Erlina, 2011:36. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah alokasi belanja pegawai.
3.5.2.1 Alokasi Belanja Pegawai
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Kementerian
NegaraLembaga, Belanja Pegawai adalah kompensasi baik dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai
pemerintah, baik yang bertugas di dalam maupun diluar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali
Universitas Sumatera Utara
32 pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Termasuk
dalam kelompok belanja pegawai ini adalah pengeluaran- pengeluaran untuk gaji dan tunjangan-tunjangan, uang makan,
lembur, honorarium dan vakasi. Belanja pegawai dapat diketahui dari nilai Rupiah Rp
yang terdapat pada pos belanja pegawai dalam Laporan RealisasiAPBD KabupatenKota di provinsi Sumatera Utara pada
Tahun Anggaran 2010 sampai 2013.
Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran
Variabel
Variabel Pengertian
Rumus Skala
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah
penerimaan yang diperoleh dari sektor
pajak daerah, retribusi daerah, hasil
perusahaan milik daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan
asli daerah yang sah. PAD = Pajak Daerah
+ Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan +
Lain-lain PAD yang sah
Rasio
Dana Alokasi Umum
salah satu komponen di dalam Dana
Perimbangan di APBN yang
pengalokasiannya didasarkan atas
formula dengan konsep Kesenjangan
Fiskal Celah Fikal +
Alokasi Dasar Rasio
Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran
sisa dalam pembiayaan anggaran
tahun sebelumnya SILPA = Total
Pemasukan Daerah – Total Pengeluaran
Rasio
Universitas Sumatera Utara
33 Daerah
Belanja Modal merupakan belanja
Pemerintah Daerah yang manfaatnya
melebihi 1 tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan daerah dan
selanjutnya akan menambah belanja
yang bersifat rutin seperti biaya
pemeliharaan pada kelompok belanja
administrasi umum Belanja Modal =
Belanja Tanah + Belanja Peralatan
dan Mesin + Belanja Gedung dan
Bangunan + Belanja Jalan, Irigasi, dan
Jaringan + Belanja Aset Tetap Lainnya
Rasio
Alokasi Belanja Pegawai
kompensasi baik dalam bentuk uang
maupun barang yang diberikan kepada
pegawai pemerintah, baik yang bertugas di
dalam maupun diluar negeri sebagai
imbalan atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang
berkaitan dengan pembentukan modal.
diketahui dari nilai Rupiah Rp yang
terdapat pada pos belanja pegawai
dalam Laporan Realisasi APBD
Rasio
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Sumber data peneliti adalah dari dokumen
laporan realisasi APBD yang diperoleh dari situs Direktoral Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Universitas Sumatera Utara
34 http:www.djpk.kemenkeu.go.id
Dari laporan realisasi APBD tahun 2010-2013 dapat diperoleh data mengenai jumlah Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana
Alokasi Umum DAU, Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran, dan Belanja Modal.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder berupa laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara tahun 2010-2013. Data
dikumpulkan dengan metode dokumentasi, yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa catatan-catatan,
laporan keuangan tahunan maupun informasi yang terkait dengan lingkup penelitian ini.
3.8 Metode Analisis Data