15
2.1.5 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SILPA berdasarkan Permendagri No 13 tahun 2006 adalah selisih lebih realisasi penerimaan
dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. SILPA tahun anggaran sebelum mencakup pelampauan penerimaan PAD, pelampauan
penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah, pelampauan penerimaan pembiayaan,
penghematan belanja, kewajiban pada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
2.1.6 Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwujud yang memberi manfaaat lebih dari satu tahun periode
akuntansi. Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan belanja Pemerintah Daerah yang manfaatnya melebihi 1 tahun anggaran
dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada
kelompok belanja administrasi umum. Sedangkan menurut Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-33PB2008 yang dimaksud dengan belanja
modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap atau aset lainnya yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode 22 akuntansi, termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya
Universitas Sumatera Utara
16 mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas
dan kualitas aset. Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatakan aset tetap
pemerintah daerah, yakni peralatan, bangunan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Secara teoretis ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap
tersebut, yakni dengan membangun sendiri, menukarkan dengan aset tetap lain, dan membeli. Namun, untuk kasus di pemerintahan, biasanya cara
yang dilakukan adalah dengan cara membeli. Proses pembelian yang dilakukan umumnya dilakukan melalui sebuah proses lelang atau tender
yang cukup rumit. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan
pengadaanpembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan. Untuk memenuhi tujuan tersebut Kepala Daerah menetapkan batas minimal
kapitalisasi capitalization treshold sebagai dasar pembebanan belanja
modal. Belanja modal meliputi:
a. Belanja modal tanah
b. Belanja modal peralatan dan mesin
c. Belanja modal gedung dan bangunan
d. Belanja modaljalan, irigasi, dan jaringan
e. Belanja modal aset tetap lainnya
f. Belanja aset lainnya aset tetap tak berwujud
Halim 2012 mengatakan bahwa belanja modal merupakan pengeluaran pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun
Universitas Sumatera Utara
17 23 anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan
selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharaan. Belanja modal dibagi menjadi:
a. Belanja publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati
secara langsung oleh masyarakat umum. Contoh belanja publik: pembangunan jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi
massa, dan pembelian mobil ambulans. b.
Belanja aparatur, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara
langsung oleh aparatur. Contoh belanja aparatur: pembelian kendaraan dinas, pembangunan gedung pemerintahan, dan
pembangunan rumah dinas.
2.2 Penelitian Terdahulu