17 23 anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan
selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya operasi dan pemeliharaan. Belanja modal dibagi menjadi:
a. Belanja publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati
secara langsung oleh masyarakat umum. Contoh belanja publik: pembangunan jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi
massa, dan pembelian mobil ambulans. b.
Belanja aparatur, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara
langsung oleh aparatur. Contoh belanja aparatur: pembelian kendaraan dinas, pembangunan gedung pemerintahan, dan
pembangunan rumah dinas.
2.2 Penelitian Terdahulu
Prasetyo 2014 dengan judul Pengaruh Pendapatan Asli Daeerah, Dana Alokasi Umum, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran dan Jumlah Pegawai Terhadap
Alokasi Belanja Pegawai Studi Kasus Pada KabupatenKota Di Jawa Tengah Tahun 2008-2012 menyebutkan bahwa PAD dan DAU mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap belanja pegawai. Sedangkan hasil analisis SILPA dan Jumlah pegawai tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap realisasi
belanja pegawai. Penelitian Marganingsih 2011 dengan judul Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, PAD, dan DAU terhadap Alokasi Belanja Pegawai menyebutkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
18 hasil pengujian terhadap hipotesis-hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan
variabel pertumbuhan ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Belanja Pegawai. Kemudian
Rahmawati 2010 dengan judul Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Alokasi Belanja Daerah Studi Pada
Pemerintah KabupatenKota di Jawa Tengah, menyebutkan bahwa DAU dan PAD mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alokasi belanja daerah. Jika dilihat
lebih lanjut, tingkat ketergantungan alokasi belanja daerah lebih dominan terhadap PAD daripada DAU.
Beberapa penelitian terdahulu dengan hasil pengujiannya dapat dilihat dari Tabel 2.1 berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Penelitian Kesimpulan
Penelitian
Prasetyo 2014 Pengaruh Pendapatan
Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran dan
Jumlah Pegawai Terhadap Alokasi
Belanja Pegawai Studi Kasus Pada
KabupatenKota Di Jawa Tengah Tahun
2008-2012
Variabel Independen :
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Sisa
Lebih Pembiayaan Anggaran,
Jumlah Pegawai
Variabel Dependen :
Alokasi Belanja Pegawai PAD dan DAU
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap belanja pegawai. Sedangkan
hasil analisis SILPA dan Jumlah pegawai
tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap realisasi belanja
pegawai
Universitas Sumatera Utara
19 Astutik
Marganingsih 2011
Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi, PAD, dan DAU terhadap
Alokasi Belanja Pegawai
Variabel Independen :
Pertumbuhan Ekonomi, PAD, DAU
Variabel Dependen : Alokasi Belanja Pegawai
Hasil pengujian terhadap hipotesis-
hipotesis menunjukkan bahwa
secara simultan variabel pertumbuhan
ekonomi, Pendapatan Asli
Daerah, Dana Alokasi Umum
berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Belanja Pegawai.
Nur Indah Rahmawati
2010 Pengaruh Pendapatan
Asli daerah, dan Dana Alokasi Umum
terhadap Alokasi Belanja Daerah
Variabel Independen :
Pengaruh Pendapatan Asli daerah, dan Dana Alokasi
Umum
Variabel Dependen : Alokasi Belanja Daerah
DAU dan PAD mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
alokasi belanja daerah. Jika dilihat
lebih lanjut, tingkat
ketergantungan alokasi belanja
daerah lebih dominan terhadap PAD
daripada DAU.
Universitas Sumatera Utara
20
2.3 Kerangka Konseptual