berlainan sesuai dengan grade kerts rokok yang diinginkan oleh pihak konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya
oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan
ditampung pada mchine chest dan siap diolah di paper machine.
2.6.2.2 Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine
Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah: a. Pembersihan bubur kertas
Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda
padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock
master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24 – 28 grltr, dan kemudian
buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier. b. Fourdinier
Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan
diatur sedemikian rupa agar berat dasar basis weight kertas diperoleh. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemenparameter yang
terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan digiling lagi dengan dandy roll agar benar-benar homogeny. Dan setelah itu,
buburan akan dibentuk menjadi lembaran-lembaran.
Universitas Sumatera Utara
c. Pressing Lembaran sheet kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air
yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi
sekitar 60-65. d. Embrossing
Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal verge marking
. Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.
e. Pengeringan I Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.
Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari
roll tersebut akan mengeringkan kertas. f. Pemberian Zat Kimia
Kertas yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam size press, yang kemudian ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan
kertas pada roll yang berputar. g. Pengeringan II
Kertas yang ditambahkan zat kimia kembali basah sehinggan dilakukan pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll
sebanyak lima buah.
Universitas Sumatera Utara
h. Penggulungan Kertas Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga
berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. i. Pencetakkan Logo
Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan merek dari konsumen yang memesan. Jumbo roll ini telah melewati tahapan pemeriksaan
bagian pengendalian mutu laboratorium. Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping
harus membuangnya sebagai broke setebal 1 cm. j. Pemotongan Kertas
Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjdi roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll
slitter . Dari roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun
bobbin slitter . Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali.
2.6.2.3 Tahapan Penyelesaian Produk