Analisis Untuk Usulan Peningkatan Kualitas

terhadap nilai process cycle efficiency untuk proses produksi kertas rokok meningkat sebesar 12,64 menjadi 70,69.

6.1.3. Analisis Perhitungan Tingkat Sigma

Tingkat sigma perusahaan diperoleh sebesar 2,694. Hal ini menunjukkan masih jauh dengan nilai sigma yang ingin dicapai yaitu 6 sigma. Nilai DPMO yang diperoleh 116.225 yang berarti untuk setiap 1.000.000 kali produksi kemungkinan terjadinya kecacatan adalah 116.225. Untuk meningkatkan nilai sigma ini dilakukan identifikasi dan analisis penyebab proses yang menghasilkan produk cacat dengan menggunakan diagram sebab akibat dan diagram five why sehingga dapat memberikan solusi perbaikan yang diharapkan untuk meningkatkan level sigma perusahaan.

6.1.4. Analisis Untuk Usulan Peningkatan Kualitas

Perbaikan secara terus menerus sangat dibutuhkan untuk terus mengurangi jumlah produk cacat di dalam proses produksi kertas rokok sehingga produktivitas perusahaan dapat semakin meningkat. Penerapan metode Lean Six Sigma dengan serius dan terus-menerus di dalam perusahaan dapat meningkatkan nilai sigma yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga perusahaan dapat mengusahakan agar mencapai nilai 6 sigma. Keseriusan perusahaan dalam menerapkan usulan tindakan perbaikan yang diberikan akan sangat membantu perusahaan dalam hal mengurangi produk cacat yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data historis perusahaan, dapat dilihat informasi mengenai jumlah kecacatan yang terjadi setiap bulannya. Dari data tersebut, dapat dilihat jenis kecacatan yang perlu segera diatasi adalah wrinkle, cracked dan holes. Dari diagaram sebab akibat, dapat dianalisa beberapa faktor penyebab yang menimbulkan kecacatan produk kertas rokok. Pada kecacatan wrinkle, faktor penyebab terjadinya kecacatan adalah karena tidak sesuainya tekanan pada mesin embosser sehingga kertas berkerut. Selain itu, kurang telitinya operator dalam mengawasi proses produksi serta belum diterapkannya prosedur penyetingan mesin dengan benar menjadi faktor penyebab wrinkle. Pada kecacatan cracked, yang menjadi faktor penyebabnya adalah penyettingan mesin yang tidak sesuai pada dryer. Kesalahan pada mesin dryer biasanya sering terjadi akibat belting yang sering bergeser tidak sesuai dengan posisinya, sehingga mengakibatkan permukaan kertas menjadi pecah-pecah. Sedangkan pada kecacatan holes yang menjadi faktor penyebabnya adalah adanya kegagalan pada wire-rell dan hisapan vacuum foil sehingga mengakibatkan kertas menjadi berlubang. Untuk itu usulan tindakan perbaikan yang diberikan adalah: 1. Menyusun checklist untuk memonitor tekanan pada embosser pada mesin sebelum proses produksi dimulai sehingga kecacatan wrinkle dapat diminimisasi. 2. Memasang double belting pada mesin dryer sehingga kecacatan cracked dapat diminimisasi. 3. Menyusun jadwal pergantian wire-rell secara berkala, sehingga kecacatan holes dapat berkurang. Universitas Sumatera Utara 4. Operator melakukan briefing sebelum proses produksi dan melakukan pengawasan yang lebih ketat sewaktu proses produksi berlangsung. 5. Menyusun standar operasi prosedur metode kerja yang lebih sistematis sehingga kesalahan dalam penyetingan mesin tidak terjadi kembali. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN