Return On Asset ROA

16 Indonesia. Hal ini membuat indikator LDR yang merupakan salah satu cerminan dari intermediasi semakin membaik. Dari indeks LDR diatas juga dijelaskan bahwa kondisi LDR pada tahun 2005 tetap berada dalam level normal, meskipun kondisi sistem keuangan sedang menghadapi tantangan yang berat akibat dari naiknya harga BBM. Secara umum, pada tahun 2005 kondisi perbankan di Indonesia dalam kondisi yang baik. Hal ini tercermin dari meningkatnya kredit dan permodalan bank. Terdapat empat kebijakan pemerintah tentang perbankan pada tahun 2005, yaitu melanjutkan upaya konsolidasi, mendorong fungsi intermediasi, memperkuat infrastruktur perbankan, dan meningkatkan kehati-hatian perbankan. LPI 2005, Bank Indonesia. Dengan kebijakan mendorong intermediasi, level LDR pada tahun 2005 tetap mampu berada dalam level normal meskipun dalam situasi tekanan ekonomi yang cukup berat Pada krisis global yang terjadi pada tahun 2008, sistem keuangan Indonesia menunjukkan daya tahan yang cukup baik. Hal ini tercermin dari kondisi LDR yang tetap berada dalam level normal. Kondisi ini didorong oleh peningkatan kredit investasi, kredit konsumsi, dan peningkatan kredit modal kerja LPI 2008, Bank Indonesia. 17

8. Pertumbuhan Kredit

Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 2010 Gambar 4.8. Indeks Pertumbuhan Kredit Indeks di atas menjelaskan tentang kondisi dan level pertumbuhan kredit perbankan umum konvensional di Indonesia pada bulan Mei 2003 sampai September 2016. Dari gambar indeks diatas, terlihat bahwa kondisi pertumbuhan kredit perbankan umum konvensional mengalami krisis pada pertengahan tahun 2007. Krisis yang terjadi tersebut merupakan dampak dari krisis subprime mortgage yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 yang dengan cepat menyebar dan menyerang sistem perekonomian dunia sehingga mengakibatkan skrisis global LPI 2008, Bank Indonesia. Dampak krisis subprime mortgage terjadi di Indonesia sendiri memang baru terasa pada tahun 2008, namun gejalanya sudah bisa dirasakan dari satu tahun sebelumnya. Krisis global yang terjadi akibat subprime mortgage, -4.000 -3.000 -2.000 -1.000 0.000 1.000 2.000 3.000 M a y -0 3 Dec -0 3 J ul-0 4 F eb- 5 Sep -0 5 Ap r- 6 No v -0 6 J u n -0 7 J a n -0 8 Au g -0 8 M a r- 9 O ct -0 9 M a y -1 Dec -1 J ul-1 1 F eb- 1 2 Sep -1 2 Ap r- 1 3 No v -1 3 J un -1 4 J a n -1 5 Au g -1 5 M a r- 1 6 PK Threshold 2.0 Threshold 1.7 Threshol 1.3 18 menyebabkan ketidakmampuan masyarakat mengembalikan dana pinjamannya pada bank. Hal ini mengakibatkan NPL perbankan naik, sehingga perbankan kekurangan likuiditas dan perbankan mengalami penurunan kemampuan dalam memberikan kredit. Indeks diatas juga menunjukkan bahwa krisis pertumbuhan kredit terjadi juga pada pertengahan tahun 2008. Krisis yang terjadi pada pertengahan tahun 2008 ini dikarenakan terjadinya keketatan kredit akibat dari meningkatnya krisis global karena bangkrutnya bank Lehman Brothers, yaitu bank investasi terbesar nomer empat di Amerika Serikat yang berimbas kepada meningkatnya resiko antar bank dan dibarengi dengan permasalahan likuiditas yang dialami oleh Bank Century LPI 2008, Bank Indonesia.