Pressure Index Indeks Tekanan

28 Krisis yang terjadi pada tahun 2006, karena pada tahun tersebut Indonesia sedang dalam masa pemulihan sistem keuangan setelah terjadinya krisis mini pada tahun 2005 akibat dari naiknya harga minyak dunia. Naiknya harga minyak dunia membuat harga BBM di Indonesia menjadi naik dan menyebabkan inflasi, sehingga aktivitas usaha menurun karena mahalnya harga bahan baku produksi. Dampak dari naiknya harga BBM juga telah membuat biaya operasional perbankan BOPO menjadi naik dan membuat perbankan menjadi tidak efisien LPI 2006, Bank Indonesia. Selain itu, masyarakat yang telah meminjam dana pada perbankan mengalami kesulitan dalam mengembalikan dana pinjamannnya, sehingga terjadi krisis NPL. Krisis yang terjadi pada tahun 2007 adalah dampak dari terjadinya krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang dengan cepat menyebar dan menyerang sistem perekonomian dunia termasuk Indonesia LPI 2008, Bank Indonesia. Hal ini menyebabkan perbankan harus menggunakan CAR atau modal pribadi perbankan untuk mengatasi kredit macet demi menjaga likuiditas perbankan, sehingga menyebabkan perbankan mengalami tekanan. Selain itu, krisis global yang terjadi akibat subprime mortgage menyebabkan ketidak mampuan masyarakat mengembalikan dana pinjamannya pada bank, sehingga mengakibatkan krisis NPL sekaligus menyebabkan terjadinya krisis intermediasi perbankan. 29 Dampak dari krisis subprime mortgage di Indonesia memang baru terasa pada tahun 2008, namun gejala krisis globalnya sudah dapat dirasakan satu tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari terjadinya krisis intermediasi pada tahun 2007 akibat dari naiknya indikator NPL, sehingga perbankan kekurangan likuiditas dan perbankan mengalami penurunan kemampuan dalam memberikan kredit sehingga pertumbuhan kredit menurun. Sejak terjadinya krisis global tahun 1998, Indonesia telah mendorong pelaku pada sektor keuangan dan otoritas keuangan untuk belajar banyak dari pengalaman dan telah melakukan banyak kebijakan untuk meminimalkan terjadinya dampak dari krisis global yang terjadi pada tahun 2008. Sehingga sepanjang tahun 2008 kondisi sistem keuangan Indonesia cukup baik dan cukup kuat untuk menahan krisis global LPI 2008, Bank Indonesia. Kerja sama yang baik antara pemerintah dengan Bank Indonesia membuat kualitas pengawasan lembaga keuangan dan industri perbankan semakin baik. Hal ini ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan pemerintah dalam mengambil alih bank century yang mengalami kesulitan likuiditas telah berhasil menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia LPI 2008, Bank Indonesia. Setelah itu, kondisi perbankan konvensional di Indonesia terus menerus dalam level normal hingga September 2016. 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis indeks ketahanan perbankan konvensional IKPK diatas dengan menggunakan metode indeksasi dengan pendekatan standardization, dimana semakin tinggi nilai suatu indikator maka semakin buruk kondisi ketahanan perbankan, dan semakin rendah nilai suatu indikator maka semakin baik ketahanan perbankan. Dari penelitian diatas menghasilkan bahwa semakin tinggi nilai IKPK, maka semakin buruk ketahanan perbankan, dan semain kecil nilai IKPK, maka semakin baik ketahanan perbankan. Terdapat tiga komponen pembentuk IKPK, dan terdapat sembilan sub-komponen dari masing-masing komponen. Komponen efisiensi, terdiri dari BOPO, NIM, dan CIR. Komponen pressure, terdiri dari CAR, ROA, dan Likuiditas. Komponen intermediasi terdiri dari LDR, Pertumbuhan Kredit, dan NPL. Dari penelitian diatas menghasilkan periode krisis, siaga, waspada, dan periode perbankan dalam kondisi aman. Periode krisis yaitu tahun 2006 dan 2007. Periode siaga pada pertengahan tahun 2007, waspada tahun 2005 dan 2010, periode aman tahun 2003, 2004, 2008, 2009, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015, dan tahun 2016. Kemudian dapat disimpulkan sebagai berikut: