Pertumbuhan Kredit Hasil Penelitian dan Pembahasan Single Index

22 membuat tingkat efisiensi perbankan menjadi lemah. Telah dijelaskan pada perhitungan single index sebelumnya, bahwa kondisi BOPO pada awal tahun 2006 mengalami krisis. Kondisi ini mengakibatkan tingkat efisiensi perbankan memburuk karena tingginya biaya operasional perbankan, sehingga terjadi krisis efisiensi pada awal tahun 2006. Setelah itu, perbankan terus melakukan perbaikan kebijakan untuk memperbaiki kondisi perbankan, sehingga kondisi efisiensi terus membaik. Dari indeks efisiensi diatas terlihat pada tahun 2008, kondisi efisiensi perbankan dalam kondisi yang aman. Meskipun pada tahun 2008 sedang terjadi krisis keuangan global, namun efisiensi perbankan umum konvensional tetap dalam kondisi yang aman. Hal ini karena Bank Indonesia selaku pengambil kebijakan telah berbenah diri dan belajar dari krisis tahun 1998, sehingga mampu meminimalkan dampak krisis global pada tahun 2008 LPI 2008, Bank Indonesia. Kinerja perbankan yang baik telah mampu menjaga kestabilan ekonomi, sehingga kondisi efisiensi perbankan tetap dalam kondisi yang aman. 23

2. Pressure Index Indeks Tekanan

Sumber: Data diolah dengan Microsoft Excel 2010 Gambar 4.11. Indeks Tekanan Indeks tekanan merupakan hasil penggabungan dari tiga variabel yang mempengaruhi indeks tekanan perbankan konvensional di Indonesia. Tiga variabel tersebut adalah, CAR, ROA, dan Likuiditas. Dari gambar indeks diatas dijelaskan bahwa terjadi krisis pada awal tahun 2007. Krisis ini merupakan dampak dari krisis subprime mortgage yang menyebar cepat keseluruh sistem perekonomian dunia LPI 2008, Bank Indonesia. Hal ini menyebabkan perbankan harus menggunakan CAR atau modal pribadi untuk mengatasi kredit macet demi menjaga likuiditas perbankan. Ini menjelaskan bahwa, dampak dari krisis global yang terjadi pada tahun 2008 sudah bisa dirasakan gejalanya sejak satu tahun sebelumnya. Hal ini membuat pada saat -0.500 -0.400 -0.300 -0.200 -0.100 0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 M a y -0 3 Dec -0 3 J ul-0 4 F eb- 5 S ep -0 5 Ap r- 6 No v -0 6 J un -0 7 J a n -0 8 Au g -0 8 M a r- 9 O ct -0 9 M a y -1 Dec -1 J ul-1 1 Feb- 1 2 Sep -1 2 Ap r- 1 3 No v -1 3 J un -1 4 J a n -1 5 Au g -1 5 M a r- 1 6 Pressure Threshold 2.0 Threshold 1.7 Threshold 1.3 24 krisis global terjadi pada tahun 2008, Indonesia telah mampu meminimalkan dampaknya karena telah belajar dari krisis tahun 1998, sehingga kondisi tekanan perbankan tahun 2008 terlihat normal. Selain tahun 2007, krisis tekanan perbankan di Indonesia terjadi juga pada tahun 2012 yang disebabkan oleh terjadinya penurunan kinerja korporasi dan menurunnya kredit di sektor konsumsi akibat dari masih tingginya ketidakpastian penyelesaian krisis global sehingga mengurangi profitabilitas perbankan. Menurunnya profitabilitas perbankan, membuat indikator ROA memburuk sehingga menyebabkan perbankan mengalami tekanan akibat menurunnya profitabilitas. Selain itu, terjadi juga penurunan jumlah likuiditas perbankan yang disertai dengan sedang berjalannya proses revitalisasi kredit yang medorong terjadinya perlambatan kredit LPI 2012, Bank Indonesia. Setelah itu, terlihat pada indeks tekanan diatas bahwa kondisi tekanan perbankan umum konvensional di Indonesia terus membaik.