Identifikasi Agar Hasil Isolasi secara Kualitatif Penetapan Susut Pengeringan Agar Hasil Isolasi Penetapan Kadar Abu Total Agar Hasil Isolasi

Lampiran 13, halaman 72 dan 73. Perhitungan rendemen agar dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 74 dan 75. 3.8 Pemeriksaan Karakteristik Agar 3.8.1 Pemeriksaan Organoleptis Pemeriksaan agar hasil isolasi secara organoleptis meliputi bentukkonsistensi, warna dan bau yang diamati secara visual. Gambar serbuk agar dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 76.

3.8.2 Identifikasi Agar Hasil Isolasi secara Kualitatif

Pemeriksaan agar yang telah diperoleh diidentifikasi secara kualitatif sebagai berikut Depkes RI, 1995: a. Serbuk agar sebanyak 100 mg dilarutkan ke dalam 50 ml air suling dan dipanaskan, dibiarkan sampai dingin pada suhu kamar. Sebanyak 1 ml diambil dari larutan ini dan ditambahkan 3 ml air suling dan iodium 0,05 M sehingga terjadi warna coklat diantara kedua lapisan cairan. Larutan akan berwarna kuning pucat jika cairan dikocok. b. Serbuk agar sebanyak 100 mg dilarutkan ke dalam 50 ml air suling dan dipanaskan, dibiarkan sampai dingin pada suhu kamar. Sebanyak 5 ml diambil, dilarutkan dalam 0,5 ml asam klorida dan dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit, lalu ditambahkan 1 ml barium klorida c. Serbuk agar sebanyak 500 mg dilarutkan ke dalam 50 ml air suling dan dipanaskan, hanya beberapa bagian tetap tidak larut dan pada pendinginan antara 30ºC sampai 35ºC membentuk gel. Agar bila dipanaskan di dalam 6,1 terjadi kekeruhan warna putih dalam waktu 30 menit. Universitas Sumatera Utara tangas air, tidak mencair pada suhu dibawah 80ºC. Hasil uji kualitatif dapat dilihat pada Lampiran 16, halaman 77-79.

3.8.3 Penetapan Susut Pengeringan Agar Hasil Isolasi

Sebanyak 1 g serbuk agar ditimbang seksama dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105ºC selama 30 menit dan telah ditara. Zat diratakan dalam botol timbang hingga merupakan lapisan setebal 5-10 mm, dimasukkan ke dalam lemari pengering, tutupnya dibuka lalu dikeringkan pada suhu 105ºC hingga bobot tetap. Botol dibiarkan dalam keadaan tertutup mendingin sebelum setiap pengeringan di dalam eksikator hingga suhu kamar. Susut pengeringan dihitung terhadap bahan awal Ditjen POM, 1978. Perhitungan susut pengeringan dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18, halaman 80 dan 81.

3.8.4 Penetapan Kadar Abu Total Agar Hasil Isolasi

Sebanyak 2 g serbuk agar yang telah digerus dan ditimbang seksama dimasukan dalam krus porselin yang telah dipijar dan ditara, kemudian diratakan. Krus dipijar perlahan-lahan sampai arang habis, pijaran dilakukan pada suhu 600ºC selama 3 jam kemudian didinginkan dan ditimbang sampai diperoleh bobot tetap. Kadar abu dihitung terhadap bahan Depkes RI, 1995. Perhitungan penetapan kadar abu total dapat dilihat pada Lampiran 19 dan 20, halaman 82 dan 83.

3.8.5 Penetapan Kadar Abu Tak Larut Asam Agar Hasil Isolasi