Saran Perilaku Sosial Sebagai Suatu Paradigma

74 8. Penggemar baru batu akik merupakan pengklasifikasian pada penggemar batu akik yang menggemari batu akik paling lama dimulai sejak tahun 2013-2014. 9. Batu akik juga sering digunakan sebagai alternatif pengganti perhiasan. 10. Nilai ekonomi yang menjanjikan juga merupakan salah satu faktor mengapa batu akik masih bertahan hingga sekarang 11. Sebagian kalangan menilai batu akik memiliki kemampuan mistis, kepercayaan kekuatan mistis ini juga sudah terjadi lama, tetapi masih dipercayai dan dianut oleh sebagian masyarakat. 12. Batu akik memiliki keunikan yakni dapat dimiliki dan dikonsumsi oleh semua kalangan baik orangtua maupun anak muda, baik pria maupun wanita. Batu akik juga dapat kita temui disegala tempat.

5.2 Saran

Melihat dari hasil penelitian, adapun peneliti menampilkan saran yang dianjurkan demi meretas masalah gejala sosial yang ada. Yakni: 1. Masyarakat haruslah lebih cerdas dalam menanggapi gejala-gejala sosial ataupun tren-tren yang datang, jika ingin ikut berpartisipasi dalam konsumsi suatu komoditas haruslah didalami penting atau tidak nya komoditas itu bagi dirinya. 2. Masyarakat haruslah lebih selektif dalam keikutsertaannya pada suatu komoditas, selain melihat dari sisi ekonomi tentunya masyarakat harus lebih melihat seberapa lama komoditas ini dapat bertahan dalam pasar. Universitas Sumatera Utara 75 3. Kepada pemerintah daerah maupun pusat, diharapkan dapat menjadi pengontrol dalam suatu gejala atau tren, seperti pada kasus batu akik sesungguhnya ini merupakan hal positif bila pemerintah terus tanpa henti mengadakan promosi dan sosialisasi akan batu akik, apalagi batu akik merupakan kekayaan alam kita. 4. Pemerintah lebih memperhatikan nasib pedagang batu akik yang sudah terlanjur membuka toko batu akik, karena secara tidak langsung pemerintah ikut andil dalam promosi batu akik diawal, sehingga terkesan tidak bertanggung jawab akan promosi dan sosialisasi komoditas batu akik. 5. Diharapkan kepada masyarakat agar juga lebih berinovasi dalam berdagang batu akik, apalagi kita tahu tren batu akik sekarang yang tengah menurun, guna tetap membuat pedagang bertahan akan dagangannya. 6. Kepada peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis dengan skala penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat dan kredibel. Universitas Sumatera Utara 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Sosial Sebagai Suatu Paradigma

Paradigma perilaku sosial yang berbeda dengan paradigma fakta sosial dan paradigma defenisi sosial. Menurut Skinner George, 2003 :69-72, paradigma definisi sosial dan fakta sosial memiliki sifat sulit untuk dijelaskan secara rasional. Setiap realita dan fenomena yang terdapat pada kedua paradigma tersebut, tidak mudah untuk dipecahkan dengan kerasionalan pikiran manusia. Skinner menyebut persoalan ini dengan istilah “mistik”. Hal ini dikarenakan, paradigma fakta sosial memiliki struktur sosial dan pranata sosial yang menjadi obyek studi. Ketika terjadi suatu rangsangan atau stimulus dari luar diri, keberadaan paradigma defenisi sosial merupakan sebagai penyelidik bagi hal-hal yang terjadi dalam pemikiran manusia berupa “tanggapan kreatif”. Jadi, bagi Skinner, paradima perilaku sosial merupakan obyek studi sosiologis yang konkrit-realistis kelihatan dan terdapat peluang untuk terjadi pengulangan. Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara individu dan lingkungannya yang terdiri atas : 1. Beragam obyek sosial. 2. Beragam obyek non-sosial. Paradigma ini, memiliki prinsip untuk menguasai hubungan antara individu dengan obyek sosial dan hubungan antara individu dengan obyek non- sosial. Dapat ditarik kesimpulan secara singkat, bahwa pada intinya paradigma perilaku sosial merupakan tingkah laku individu yang berlangsung dalam Universitas Sumatera Utara 13 hubungannya dengan faktor lingkungan yang menghasilkan akibat-akibat atau perubahan dalam faktor lingkungan yang menimbulkan perubahan terhadap tingkah laku. Dalam paradigma ini, interaksi adalah media terjadi perubahan tingkah laku dalam lingkungan aktor,di mana hubungan fungsional terjadi pada proses tersebut. Hanya saja, pada paradigma ini, sifatnya lebih mekanik, yakni kurang memiliki kebebasan, dibandingkan dengan paradigma lain, seperti paradigma defenidi sosial yang lebih dapat menginterpretasikan stimulus yang diterima dan paradigma fakta sosial lebih kepada norma-norma, nilai-nilai, serta struktur sosial yang terdapat pada tingkah laku.

2.2 Gaya Hidup Pada Masyarakat Postmodern